23
Syok Hipovolemik ec Gastroenteritis akut pada anak Citra anggar kasih masang 10-2010-139

PPT Syok hipovolemik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

syok hipovolemik

Citation preview

Syok Hipovolemik ec Gastroenteritis akut pada anak

Citra anggar kasih masang10-2010-139

Skenario 2

• Seorang perempuan berusia 6 tahun dibawa ke UGD RS karena lemas, pucat, dan seluruh badannya berkeringat dingin sejak 30 menit yang lalu . Menurut ibunya, pasien mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dengan frekuensi 4-5x/hari, sebanyak 1 aqua gelas, berisi cairan dan ampas, tidak ada darah maupun lendir, tidak berbau.

Istilah yang tidak diketahui : -

Hipotesis : perempuan 6 tahun lemas, pucat, berkeringat dingin karena syok hipovolemik ec gastroenteritis akut

Primary survey

a. Airway maintenance : penilaian jalan napas b. Breathing and ventilation : menilai pasien

memiliki nafas yang adekuatc. Circulation : menilai sirkulasi darah pada

seluruh tubuh, dengan pemeriksaan TD, TN, RR, konjungtiva.

d. Disability : menilai dengan GCSe. Exposure

Anamnesis • Identitas pasien:• Riwayat penyakit: keluhan utama• Riwayat perjalanan penyakit :

– Sejak kapan diare ?– Sehari berapa kali ?– Bagaimana konsistensi fecesnya, warnanya, ada ampas, berbau ?– Apakah ada demam ?– Apa ada muntah ?– Ada sesak napas ?

• Riwayat penyakit yang pernah diderita• Riwayat makanan• Riwayat keluarga

Pemeriksaan fisik

• Keadaan umum, kesadaran, TTV• Inspeksi untuk melihat bentuk abdomen simetris

atau tidak, datar atau menonjol, warna kulit adanya gerakan pada abdomen.

• Palpasi dilakukan untuk mengetahui adanya nyeri• Perkusi dilakukan untuk mengetahui adanya

pembesaran hati atau adanya perforasi lambung• Auskultasi dilakukan untuk mengetahui adanya bising

usus yang meningkat atau adanya suara nadi pada abdomen

Pemeriksaan penunjang

• Laboratorium– Nilai hematokrit : meningkat– Asam laktat : terakumulasi pada pasien syok berat

hingga dapat menyebabkan metabolisme anaerob• USG• Endoskopi• CT-Scan• FAST USG

Working diagnosis

• Syok hipovolemik adalah kondisi medis dimana terdapat kehilangan cairan yang cepat, sehingga mengakibatkan gagal organ multipel karena volume darah yang bersirkulasi dalam tubuh tidak adekuat, syok hipovolemik paling banyak disebabkan oleh karena kehilangan darah yang cepat (hemoragik).

Patofisiologi Gejala klinis

Ringan (<20% volume darah)

Perfusi organ yang dapat toleransi iskemia berkurang (kulit, lemak, tulang, otot lurik) redistribusi aliran darah pada organ vital

Komplain tentang perasaan dingin. Perubahan tekanan darah dan frekuensi nadi akibat perubahan postural kulit yang pucat, dingin, agak biru. Urin menjadi lebih pekat

Sedang (20-40% volume darah)

Perfusi organ yang dapat tahan terhadap iskemia yang kurang baik berkurang (pankreas, lien, ginjal)

Keluhan haus, oligouria, tekanan darah lebih rendah dari normal pada posisi telentang

Berat ( >40% volume darah)

Perfusi ke otak dan jantung berkurang

Pasien teragitasi, bingung. Tekanan darah sangat rendah disertai frekuensi nadi yang cepat dan lemah. Takipneu dapat terjadi. Jika dibiarkan henti jantung dapat terjadi

Syok Septik Syok Kardiogenik Syok Neurogenik

Defenisi Syok septic adalah syok akibat infeksi berat, dimana sejumlah besar toksin memasuki peredaran darah

Ketidakmampuan jantung mengalirkan cukup darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal akibat gangguan fungsi pompa

Kehilangan vasomotor control yang menyebabkan peningkatan kapasitas vena, menyebabkan pooling perifer dan preload yang inadekuat

Etiologi E. colli merupakan kuman yang sering menyebabkan syok ini.

Penyakit jantung iskemik, obat-obatan yang mendepresi jantung, gangguan irama jantung

Syok neurogenik terjadi karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh.

Gejala klinis - Demam > 38,9 .C-Takikardi-Hipotensi (sistolik < 90 mmHg)- ptekie, hipoventilasi, trombositopenia,-nnyeri tekan abdomen

Tekanan sistol < 90 mmHg, oliguri, riwayat infak jantung, gelisah, pucat, ekstremitas dingin, sianosis perifer, kulit lembab dan dingin, nadi cepat dan lemah

Kulit merah dan panas, tekanan darah rendah, urin normal/kurang, detak jantung cepat/menjadi lambat, adanya defisit neurologik

Etiologi

• Pendarahan• Diare akut• Luka bakar luas• Demam berdarah dengue

Manifestasi klinis

• Tanda dan gejala syok hipovolemik tidak akan muncul sampai sesorang mengalami kehilangan cairan tubuh atau darah hingga 10-20%. Apabila terjadi syok hipovolemia, tanda dan gejala yang akan muncul yaitu :

• Takikardi, tekanan darah durun, pucat, penurunan, capillary refill time turun, pusing, lemas, dan merasa haus.

Stage 1 Stage 2 Stage 3 (Classic sign)

Stage 4

% kehilangan volume darah

<15% volume total (750 ml)

15% - 30% volume total (750 – 1500 ml)

30% - 40% volume total (1500 – 2000 ml)

>40% volume total (>2000 ml)

Cardiac output Normal terkompensasi oleh konstriksi pembuluh darah

Tidak mampu dikompensasi oleh konstriksi pembuluh darah

Tidak mampu dikompensasi oleh konstriksi pembuluh darah

Tidak mampu dikompensasi oleh konstriksi pembuluh darah

Tekanan darah Normal TD sistolik normal namun diastolic meningkat sehingga gap antara sistolik dan diastolic (pulse pressure) menurun.

TD sistolik menurun <100 mmHg

Menurun hingga < 70 mmHg

Laju nafas Normal Meningkat namun < 30x/menit

Takipnea jelas (>30 x /menit)

Takipnea jelas (>30 x /menit)

Nadi Normal Takikardi (>100x/menit)

Takikardia jelas (>120 x / menit)

Takikardia (>130 x/ menit) dengan pulsasi yang lemah

Kulit Kulit mulai pucat Pucat, dingin karena alian darah menuju ke organ vital

Berkeringat, dingin dan pucat

Berkeringat, dingin, dan sangat pucat

Status mental Normal hingga sedikit tampak cemas/ gelisah

Gelisah ringan (restless)

Bingung, cemas, agitasi

Penurunan kesadaran, lethargy, coma

Pengisian kapiler

Normal Delayed (Waktu pengisian kapiler memanjang)

Delayed

Urine Output Normal Menurun (20-30 ml / jam)

20 ml /jam Sangat menurun hingga absent-Tidak berarti

Penatalaksanaan

• Pemberian oksigen• Cairan resusitasi yang adekuat• Koreksi gangguan asam basa• Waspadai hipoglikemia

Cairan resusitasi

• Cairan kristaloid 20 cc/kgBB secepatnya (10 menit)

• Sudah teratasi lanjutkan rehidrasi• Belum teratasi lanjutkan• Cairan kristaloid 20 cc/kgBB secepatnya • Sudah teratasi lanjutkan rehidrasi• Belum teratasi lanjutkan• Cairan koloid 20 cc/kgBB secepatnya

Rehidrasi Dehidrasi

Cara pemberian :• < 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 1 jam pertama

dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya

• > 1 tahun 30 cc/kgBB dalam ½ jam pertama. Dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya

Komplikasi

• Sequele neurologis, hal ini disebabkan oleh karena berkurangnya perfusi pada otak yang merupakan organ vital. Kematian, disebabkan oleh kegagalan organ multipel karena hipoperfusi, khususnya organ vital seperti otak dan jantung. Asidosis metabolik, dehidrasi menimbulkan gejala syok, sehingga filtrasi glomerulus berkurang, sehingga konsentrasi asam bertambah dan berakibat pH tubuh menurun. Hipokalemia dengan gejala lemah otot, aritmia, ileus paralitik. Hipoglikemi dengan gejala lemas, apatis, syok dan kejang

Pencegahan • Tersediannya larutan gula dan garam di rumah dan segera berikan kepada

anak yang mengalami diare akut.• Perbaikan higiene seperti kebiasaan mencuci sebelum makan, dan sebelum

masak dan setelah buang air kecil atau buang air besar dapat menurunkan morbiditas diare.

• Perbaikan kebersihan lingkungan dan sarana air minum.• Pencegahan berulang pada keadaan yang dapat menyebabkan syok

• Prognosis Jika keadaan syok dan dehidrasi tidak ditangani secara cepat dan tepat akan berakibat buruk.

Kesimpulan • Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan

hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.

• Dengan penatalaksanaan yang cepat dan tepat dapat mengurangi angka mortilitas pada orang dengan keadaan syok. Berdasarkan anamesis dan pemeriksaan yang tepat pasien dapat disumpulkan menderita syok hipovolemik yang disebabkan gastroenteritis akut. Pasien mengalami diare yang menyebabkan kekuranggan cairan sehingga menurun kan perfusi beberapa jaringan dan organ vital.