25
TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua Bernadus Renwarin Satya Wacana University Press 2017

TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

i

TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua

Bernadus Renwarin

Satya Wacana University Press

2017

Page 2: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya
Page 3: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya
Page 4: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

iii

Page 5: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

ii

Katalog Dalam Terbitan

338.189516

Ren Renwarin, Bernadus

t Termarjinalisasi Kelapa Sawit : Resistensi dan Coping

Orang Workwana Papua / Bernadus Renwarin.-- Salatiga :

Satya Wacana University Press Universitas Kristen Satya

Wacana, 2017.

xxii, 338p. ; 24 cm.

ISBN 978-602-1047-70-5

1. Agricultural economics 2. Oil palms--Economic

aspects 3. Social conflict 4. Adat law 5. Community

development I. Title

Cetakan pertama: 2017

© Bernadus Renwarin

All rights reserved. Save Exception stated by the law, no part of this

publication may be reproduced, stored in a retrieval system of any nature,

or transmitted in any form or by any means electronic, mechanical,

photocopying, recording or otherwise, included a complete or partial

transcription, without the prior written permission of the author,

application for which should be addressed to author.

Diterbitkan Oleh:

Satya Wacana University Press

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711

Telp. (0298) 321212 Ext. 229, Fax. (0298) 311995

Page 6: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

iii

Universitas Kristen Satya Wacana

TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua

DISERTASI

Diajukan untuk memperoleh gelar Doktor

Di Universitas Kristen Satya Wacana

Disertasi ini telah dipertahankan dalam Ujian Terbuka

Fakultas Pascasarjana Interdisiplin

Doktor Studi Pembangunan

Universitas Kristen Satya Wacana

yang dipimpin oleh Rektor Magnificus Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D.

Pada hari Jumat, 5 Mei 2017, pukul 10.00 WIB

di Universitas Kristen Satya Wacana

Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga

Jawa Tengah

Oleh:

Bernadus Renwarin

Lahir di Merauke - Indonesia

Page 7: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

iv

Promotor:

Prof. Daniel Daud Kameo, SE, MA, Ph.D

Ko Promotor:

Marthen L. Ndoen, SE., MA., Ph.D.

Penguji:

Dr. Pamerdi Giri Wiloso, M.Si.

Dr. Gatot Sasongko, SE, MS

Dr. Bele Antonius

Page 8: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

v

KATA PENGANTAR

Tulisan ini merupakan hasil dari sebuah proses studi yang

penulis jalani selama ini. Proses studi berlangsung dalam beberapa

bentuk aktivitas, yaitu pertemuan kelas, studi literatur (literature review), penelitian lapangan, progress report, diskusi-diskusi dan

bimbingan penulisan melalui promotor dan co-promotor. Kegiatan

penting lainnya ialah ujian-ujian, yakni, ujian kualifikasi, ujian

proposal penelitian disertasi, ujian kelayakan, ujian tertutup dan ujian

terbuka atau promosi doktor. Dengan demikian pengalaman berproses

selama studi ini secara signifikan berdampak mengembangkan cara

studi yang lebih mandiri dan kreatif, wawasan yang lebih luas, sikap

yang lebih kritis dan analitis dalam melihat permasalahan

pembangunan masyarakat.

Fokus studi dalam rangka penulisan disertasi ini berkaitan

dengan dampak kelapa sawit bagi penduduk Kampung Workwana

Distrik Arso. Ketika kelapa sawit masuk di Papua, Distrik Arso saat itu

merupakan bagian dari Kabupaten Jayapura. Wilayah Kabupaten

Jayapura kala itu mempunyai wilayah yang amat luas. Wilayah yang

begitu luas kemudian dimekarkan menjadi beberapa kabupaten/kota,

yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom,

Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo Raya dan Mamberamo

Tengah. Dengan demikian permasalahan yang ada di daerah tertentu

seperti masalah kelapa sawit di Distrik Arso yang dahulu diurus oleh

Kabupaten Jayapura otomatis menjadi tanggung jawab Kabupaten

Keerom. Distrik Arso merupakan salah satu distrik yang berada di

Kabupaten Keerom, mempunyai 17 kampung yaitu, Arsokota,

Workwama, Kwimi, Sawanawa, Sawyetami, Yanamaa PIR I, Yamta

PIR II, Bagia PIR III, Ubiyau, Sanggaraia Arso I, Yuwanain Arso II,

Yammuo Arso IV, Warbo Arso VII, Dukwia Arso VIII, Yaturaharja

Arso X, Ifia-fia Arso XI, Asyaman Swakarsa. Kalau demikian, mengapa

kelapa sawit menjadi masalah bagi penduduk asli di Distrik Arso,

Page 9: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

vi

khusunya kampung-kampung yang berada di daerah tersebut?

Kemudian penulis memilih Kampung Workwana sebagai tempat studi

dengan berbagai petimbangan sebagaimana dijelaskan pada bagian

keempat dari tulisan ini.

Dari hasil studi lapangan ditemukan bahwa program

pengembangan kelapa sawit di tempat ini tidak hanya melibatkan

penduduk asli setempat tetapi dilakukan bersamaan dengan program

transmigrasi. Peserta program transmigrasi dijadikan petani

Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Kelapa Sawit. Petani PIR, ini pada

umumnya berasal dari luar Papua, seperti dari Jawa dan beberapa

daerah lain. Untuk memenuhi kebutuhan pemukiman dan perkebunan

Petani PIR dilakukanlah usaha pembebasan tanah penduduk setempat.

Kemudian penduduk setempat dimasukkan pula dalam program

pengembangan kelapa sawit bersama dengan petani PIR. Dengan

demikian warga kampung Workwana dan sekitarnya dilibatkan

sebagai petani sawit mulai dari penanaman, pemeliharaan, panen sawit

dan sebagainya. Masa-masa awal produksi sawit di tempat ini

menunjukkan bahwa komoditi ini memberikan harapan baru bagi

penduduk setempat. Rumah tangga-rumah tangga dapat menikmati

uang hasil keringatnya sendiri setelah bergiat dalam perkebunan

kelapa sawit. Uang yang didapat digunakan untuk berbagai keperluan

hidup rumah tangga, pendidikan anak, membangun rumah dan

sebagainya. Namun setelah lebih dari 25 tahun usia kelapa sawit,

produksi sawit terus menurun. Penduduk setempat mulai enggan

mengurusi sawit, dengan berbagai alasan. Menurut data yang penulis

temukan, penduduk di kampung ini berhenti mengurusi kelapa sawit

sejak tahun 2000 dan berlangsung sampai saat ini. Selain alasan

produksi kelapa sawit yang terus berkurang, muncul pula asalan lain

yang lebih prinsipil. Penduduk Kampung Workwana bersama warga

Kampung Arsokota menilai perusahaan telah mengakali mereka

sehingga terjadi pelepasan tanah ulayat untuk kepentingan perkebunan

kelapa sawit dan pemukiman petani PIR secara manipulatif. Dalam

bahasa setempat dikatakan “kami ditipu” oleh perusahaan dan

pemerintah seolah-olah kami masyarakat adat Arso melepas tanah

ulayat kami seluas 50.000 hektare padahal sesungguhnya hanya 5.000

Page 10: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

vii

hektare. Dikatakan pula oleh penduduk, imbalan yang diterima pun

tidak sebanding dengan tekanan, ancaman, kekerasan dan korban

nyawa yang kami alami berkaitan dengan urusan pelepasan tanah

ulayat kami. Selain itu studi ini juga memperlihatkan bahwa kehadiran

kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai

oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan

aspek sosial-budaya masyarakat. Karena itu urusan kelapa sawit

menimbulkan konflik dan resistensi penduduk berkepanjangan,

menolak kehadiran PTPN II hingga saat ini. Di satu sisi resistensi

penduduk merupakan collective action sebagai suatu gerakan moral

sosial penduduk yang dilakukan dengan berbagai cara. Resisitensi

penduduk muncul karena kehadiran kelapa sawit dinilai menimbulkan

keterpinggiran penduduk atau marginalisasi penduduk setempat yang

ditandai oleh adanya krisis ekologi, ekonomi, kelembagaan dan sosial-

budaya. Sikap resistensi dan usaha mencari keadilan atas tanah milik

penduduk tersebut belum juga memperlihatkan adanya tanda-tanda

penyelesaian. Padahal Presiden SBY, DPR RI, DPRP Provinsi Papua

dan DPRD Kabupaten Keerom pernah dikunjungi tokoh-tokoh adat

masyarakat Arso untuk menyampaikan permasalahan mereka. Di sisi

lain, hidup penduduk harus berlangsung. Temuan penelitian lapangan

mempelihatkan bahwa orang Workwana tidak mandek ketika berhenti

mengurus kelapa sawit dan menunjukkan sikap resistensi. Menurut

penduduk setempat kami berhenti mengurus kelapa sawit tapi kami

harus terus hidup, karena keluarga, anak-anak kami harus makan,

sekolah dan bekerja untuk masa depan.

Data temuan lapangan ini kemudian dilihat dalam perspektif

Livelihood yang memberikan cara pandang lain untuk melihat

penduduk yang berjuang agar hidupnya bisa berkelanjutan. Perspektif

ini begitu kuat menekankan prinsip Sustainable Livelihood sekalipun

penduduk berada dalam vulnerable context akibat goncangan dan

tekanan hidup yang dialami. Perspektif ini menawarkan strategi yang

disebut coping strategies untuk mengatasi vulnerable context, termasuk situasi di mana penduduk berada dalam perangkap

kemiskinan. Inilah manfaat studi literatur yang ternyata dapat

membantu pengembaraan berpikir yang menambah wawasan yang

Page 11: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

viii

lebih luas untuk melihat permasalahan yang dihadapi penduduk atau

masyarakat dan bagaimana menemukan jalan keluar. Perspektif ini

membantu penulis untuk melihat bahwa sekalipun modal-modal

kehidupan lain hilang akibat proses marjinalisasi, tetapi human capital yang dimiliki penduduk dapat dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga

proses coping sebagai suatu strategi Sustainable Livelihood dapat

dilakukan.

Untuk itu diperlukan keterlibatan berbagai pihak, secara

khusus pemerintah di berbagai jenjang karena kebijakan dan politik

pembangunan daerah dikendalikan pemerintah baik sebagai legislatif

maupun sebagai eksekutif. Apalagi dalam era Otonomi Khusus Papua

saat ini, fokus pembangunan lebih diarahkan mulai dari pembangunan

kampung-kampung. Karena itu paradigma pembangunan

berkelanjutan dengan tekanan pada aspek lingkungan, sumber daya

manusia dan kesejehtaraan manusia merupakan conditio sine qua non

dalam penguatan masyarakat. Dengan demikian visi pembangunan,

Papua bangkit, mandiri dan sejahtera dapat terwujud.

Setelah melakukan studi yang panjang, seluruh penelitian ini

dapat dipaparkan dalam bentuk tulisan seperti yang ada sekarang.

Selanjutnya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memungkinkan penulis menyelesaikan studi

ini.

Pada kesempatan yang baik dan berharga ini pertama-tama

saya ingin mengucapakan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maka

Kuasa yang telah mengaruniai saya berkat dan kasih-Nya berupa

kesempatan untuk berproses menjalani studi, melakukan penelitian,

dibimbing dan menulis disertasi ini dalam keadaan sehat dan baik.

Selanjutnya, saya ingin mengucapkan terima kasih pula kepada

Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Prof. Dr. John A.

Titaley yang telah mengisinkan dan semua guru besar yang pernah

membimbing dan membekali saya dengan berbagai ilmu selama belajar

di program Doktor Studi Pembangunan yang membanggakan. Para

guru besar dimaksud adalah Prof. Dr Kris Herawan Timotius, Prof. Dr.

Ir Liek Wilardjo, M.Sc., Ph.D., D.Sc., Prof. Dr. Daniel D. Kameo, SE.,

Page 12: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

ix

MA., Prof. Dr. Ir. Kutut Suwondo MS. (Alm.), Prof. Dr. Ir. Sony Heru

Priyanto. MM., Marthen Ndoen, SE., Ph.D., Dr Soegeng Hardiyanto,

Marwata, SE., M.Si., Akt., Ph.D., Dr. Agus Ign. Kristijanto, MS., Ir

Rully Adi Nugroho, M.Sc., Ph.D.

Terima kasih dan penghargaan juga saya sampaikan secara

khusus kepada Promotor, Prof. Dr. Daniel D. Kameo SE., MA., yang di

tengah-tengah kesibukannya selalu memberikan waktu untuk

berdiskusi mengenai masalah yang diteliti, memotivasi dan memberi

masukan berupa sumber bahan yang dapat dirujuk, memperluas dan

memperdalam tinjauan pokok penelitian. Dengan kearifan, keahlian

dan pengalamannya yang kaya di bidangnya serta pendekatan dan

tutur kata yang amat bersahabat selalu memotivasi saya untuk secara

serius menyelesaikan studi ini. Juga ucapan terima kasih yang sama

saya sampaikan kepada Co-promotor, Marthen Ndoen SE., Ph.D., yang

di samping kesibukan pokok mengajar dan sebagai pimpinan

Pascasarjana Studi Pembangunan selalu menyediakan waktu untuk

diskusi dan pembimbingan. Dalam kesederhanaan dan kepakarannya

saya boleh belajar banyak hal yang menambah wawasan dan sikap

kritis terkait pokok studi saya. Ucapan terima kasih juga saya

sampaikan kepada Co-promotor Dr. Soegeng Hardiyanto yang sejak

awal studi menjadi teman diskusi yang memberi tinjauan-tinjauan

kritis filosofis sebagai suatu proses pengembaraan berpikir berkaitan

dengan pokok studi yang dipilih. Walaupun beberapa waktu

belakangan ini tidak bisa efektif bertemu dan menjalani pembimbingan

karena mutasi tugas di luar Salatiga, persahabatan yang hangat tetap

terjalin dan dukungan selalu saya dapatkan. Khususnya sumbangan-

sumbangan pemikiran yang diberikan ketika berlangsung seminar

progress report mahasiwa S3 pada tanggal 27 Oktober sampai 29

Oktober 2016 menambah pengetahuan, wawasan berpikir dan selalu

menyegarkan sehingga tetap termotivasi. Terima kasih juga saya

sampaikan kepada para penguji Dr. Pamerdi Wiloso M.Si dan Dr. Ir.

Lasmono Tri Sunaryanto, M.Sc., yang telah banyak memberikan

masukan ketika ujian kualifikasi, dan ujian proposal penelitian disertasi

sehingga menambah wawasan, mempertajam fokus penelitian, serta

Dr. Gatot Sasongko SE., M.S dan Dr. Bele Antonius M.Si, ketika ujian

Page 13: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

x

kelayakan dan ujian tertutup memberikan berbagai masukkan yang

membantu penulis menyempurnakan tulisan ini. Secara khusus terima

kasih saya ucapkan juga kepada Dr. Pamerdi Wiloso M.Si., dan Titi S.

Prabowo Ph.D., sebagai reader yang kritis bersama para dosen lainnya

saat seminar progress report bulan November 2016 dan bulan Januari

2017 yang lalu, termasuk Dr. Wilson Therik M.Si yang mengkoordinir

kegiatan progess report. Semuanya atas cara masing-maisng telah

berkontribusi signifikan mempertajam fokus analisis terhadap hasil

penelitian yang sudah dirumuskan. Tak lupa pula saya ingin berterima

kasih kepada saudari Ayu dan Raras yang selalu siap di Sekretariat

Pascasarjana Studi Pembangunan untuk membantu peserta program S3

Studi Pembangunan UKSW.

Patut pula saya berterima kasih kepada Uskup Agung

Keuskupan Agung Merauke, Uskup Keuskupan Jayapura, Uskup

Keuskupan Manokwari-Sorong, Uskup Keuskupan Agats Asmat, Uskup

Keuskupan Timika, sebagai pemilik lembaga pendidikan tinggi STFT

Fajar Timur yang telah mengizinkan saya studi lanjut. Juga terima

kasih yang sama saya ucapkan kepada Ketua, dan seluruh anggota serta

sekretaris eksekutif Yayasan STTK Abepura Jayapura yang selalu

memberikan pelayanan dan dukungan berkaitan dengan keperluan

studi lanjut.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada Ketua Sekolah Tinggi

Filsafat Teologi Fajar Tmur, Dr. Neles Tebay Pr bersama para

Pembantu Ketua dan Ketua Progran Studi serta semua rekan dosen, Dr.

Albert Heriyanto M.Hum, Drs. Izak Resubun MSC, M.Si, Drs John

Maturbongs M.Hum., Frans Guna,Lic. Theol., Drs. Abdon Binsei M.

Hum, Drs. A. Rusmaji OFM M. Th., Ignasius Ngari M.A., Drs.

Hariyanto Cahyadi M.Hum., Theo Kosay, M. Hum., Domin Hodo Pr.

Lic. Bib., Fr. KatinoLic. Spi.,Soter Reyaan Lic. Theol., Dr. Konstan

Bahang OFM, F. Naja OSA Lic.Theol., yang selalu peduli dan penuh

keakraban memotivasi saya bahkan telah memberikan masukan-

masukan ketika diadakan seminar hasil penelitian tahun 2015 yang

lalu. Tak lupa juga saya berterima kasih kepada Pimpinan Perpustakaan

STFT Fajar Timur, Drs Maurits Kelanit M.Si dan staf, Andika SE dan

Hendrik Tethool S.Sos, yang selalu melayani keperluan pinjaman buku

Page 14: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xi

kepada saya. Juga terima kasih saya ucapkan kepada staf Sekretrariat

STFT Fajar Timur, Yasinta Frank, Anastasia Atiek, Agatha Kusoy,

Lambert Ohoiwutun, Petrus Tukan, Musa Imbiri, Martha dan Enang

Yohana. Juga kepada para alumnus STFT Fajar Timur yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terima kasih atas berbagai

perhatian dan dukungan yang mendorong saya menyelesaikan studi

ini.

Secara khusus saya patut pula berterima kasih kepada

Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom, Bupati, Wakil Bupati,

Sekretaris Daerah, Ketua Bappeda dan staf, Kapolsek Arso dan anggota,

Kepala Distrik Arso dan staf, Kepala Kampung Workwana, Sekretaris

dan Staf serta semua warga Kampung Workwana, Tua-tua Adat

Workawana dan Arsokota, tokoh-tokoh masyarakat, kelompok ibu-ibu

dan kaum perempuan yang telah mengisinkan, menerima, melayani

dan menjadi mitra selama penelitian berlangsung di Kampung

Workwana Distrik Arso Kabupaten Keerom.

Tak lupa pula penghargaan dan ucapan terima kasih saya

ucapkan kepada Pastor Ronny G SVD dan para Pastor di Dekenat

Keerom, yang selama penelitian telah menerima dan melayani saya

dalam persaudaraan yang tulus dan memberi tumpangan selama

penelitian dan menjadi teman diskusi. Juga kepada Suster Alexia

Tamba KSFL dan Suster Lina Pruba KSFL yang selalu menerima dan

melayani saya, menyediakan tempat diskusi bersama kelompok ibu-ibu

saat penilitian di Workwana. Terima kasih saya ucapkan juga kepada

saudari Thea R yang selalu setia melayani konsumsi di pastoran Arso

sehingga saya pun bisa menikmatinya selama penelitian dan tetap

sehat, bersemangat melakukan penelitian. Juga kepada teman-teman

dari Yayasan Teratai Hati Papua di Arso yang selalu siap membantu

saya, tak lupa saya ucapkan terima kasih. Demikian pula saudaraku

Nerius Tigi yang setiap saat selalu bersemangat mendampingi saya

dalam penelitian di Workwana dan selalu menjadi teman diskusi di

rumah, saya ucapkan terima kasih banyak.

Akhirnya saya juga menyampaikan terima kasih yang tak

terhingga kepada Istri terkasih Elisabeth Rumlus dan anak-anak, Riri

Page 15: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xii

David A.E Renwarin dan Herda Christin, Adriana Yasinta Renwarin

(Alm.) dan Jimmy Sirandan bersama cucu tercinta Yovia Melania

Sirandan, Maria Kristi Fransinatri Renwarin dan Budi Hartoyo

Rahawarin bersama cucu tercinta Yessica dan Adrian, ananda Rezki B.

Renwarin dan ananda Reinheart Renwarin di Jayapura atas kesabaran

dan penantian yang panjang, atas dukungan doa serta dukungan

lainnya untuk penyelesaian studi ini. Terima kasih juga saya sampaikan

kepada kakak-kakak dan adik-adik beserta keluarga, di Jayapura,

Merauke, Tanah Merah, Kepi, Yogyakarta dan Jakarta atas perhatian,

dukungan dan bantuan kepada saya selama berada di Salatiga, hingga

berakhirnya studi ini. Kiranya berkat dan kasih Tuhan senantiasa

menyertai kita semua.

Salatiga, 5 Mei 2017

Page 16: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xiii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................... v

Daftar Isi ............................................................................................. xiii

Daftar Tabel ...................................................................................... xviii

Daftar Gambar ...................................................................................... xx

Abstract ..............................................................................................xxii

Bab 1

Pendahuluan ..........................................................................................1

Alasan Pilihan Studi .................................................................................. 1

Antara yang Lama dan yang Baru ............................................................ 2

Bukan Pembangunanisme ........................................................................ 6

Peran Sustainable Livelihood ................................................................... 8

Kelapa Sawit dan Kesejahteraan Penduduk............................................. 9

Hasil Studi Lapangan .............................................................................. 13

Kontribusi Studi ...................................................................................... 14

Bab 2

Perspektif Livelihood dan Collective Action ........................................ 19

Latar Belakang Konsep Livelihhod ........................................................ 19

Livelihood................................................................................................ 24

Sustainability Livelihood sebagai Konsep yang Terintegrasi ......... 24

Faktor-faktor yang Menentukan Livelihood ......................................... 31

Unsur-unsur Livelihood ......................................................................... 36

Barang-barang dan Sumber-sumber Livelihood (Stores and Resources) ......................................................................................... 38

Hak-hak dan Akses-akses (Claims and Access) .............................. 39

Sustainability ........................................................................................... 41

Environmental Sustainability .......................................................... 41

Social Sustainability.......................................................................... 44

Strategi-strategi Sustainability Livelihood ............................................ 47

Page 17: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xiv

Pendekatan Sustainability Livelihood terhadap Kemiskinan ............... 48

Pendekatan Sustainable Livelihood Menurut UNDP, CARE dan DFID52

Persamaan dan Perbedaan UNDP, CARE dan DFID ............................ 56

Analisis Praktis Sustainable Livelihood ................................................. 59

Nilai Masa Depan Livelihood ........................................................... 59

Intensitas Peningkatan Livelihood .................................................. 61

Optimisme Praktis Livelihood ......................................................... 62

Sinergi Ekonomi Skala Kecil ............................................................ 64

Jejaring Sustainable Livelihood ....................................................... 64

Perspektif Collective Action .................................................................. 67

Collective Action .............................................................................. 67

Gerakan Sosial (Sosial Movement) .................................................. 72

Resistensi........................................................................................... 74

Sintesa Gagasan Teoritis ......................................................................... 76

Bab 3

Perubahan dan Perkembangan Awal di Keerom .................................. 83

Selayang Pandang Perkembangan Keerom ........................................... 83

Batas Daerah ............................................................................................ 87

Batas Kampung Workwana, Distrik Arso dan Kabupaten Keerom 87

Perkembangan Sarana Prasarana Transportasi ...................................... 88

Terbentuknya Kampung Workwana ..................................................... 90

Latar Belakang Hidup Orang Workwana .............................................. 92

Kehidupan Sosial-Budaya ................................................................ 92

Struktur dan Sistem Sosial Masyarakat ........................................... 94

Paham Kepemilikan Tanah Orang Keerom .................................... 98

Keadaan Alam dan Iklim Kampung Workwana ................................. 100

Hutan, Flora dan Fauna ........................................................................ 101

Keadaan Penduduk ............................................................................... 102

Keadaan Kaum Muda ............................................................................ 108

Kehidupan Ekonomi ............................................................................. 110

Pertanian dan Peternakan .................................................................... 115

Perempuan dan Pasar di Workwana.................................................... 118

Kesehatan Masyarakat .......................................................................... 122

Keadaan Pendidikan ............................................................................. 126

Page 18: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xv

Kehidupan Keagamaan ......................................................................... 129

Workwana “Kampung Merah” ............................................................. 130

Bab 4

Berada di Kampung Workwana ........................................................... 137

Melirik Permasalahan Kelapa Sawit .................................................... 137

Alasan Memilih Tempat ....................................................................... 138

Aktivitas Pra-penelitian Lapangan ...................................................... 141

Jenis dan Pendekatan Studi Lapangan ................................................. 143

Pengumpulan Data ................................................................................ 145

Bahan Kontrak ...................................................................................... 149

Organisasi Penelitian ............................................................................ 149

Penulisan Hasil Penelitian .................................................................... 150

Bab 5

Kelapa Sawit di Kampung Workwana ................................................. 151

Kelapa Sawit di Indonesia ..................................................................... 151

Kelapa Sawit di Papua ........................................................................... 154

PTPN II .................................................................................................. 156

Sejarah Berdirinya PTPN II ........................................................... 157

Visi dan Misi PTPN II .................................................................... 158

Komoditi yang Diusahakan ............................................................ 159

Perkebunan Sawit di Kampung Workwana Distrik Arso ................... 161

Pelepasan Tanah Areal Kebun Kelapa Sawit ................................ 161

Perempuan di Kebun Sawit dan Sistem Kerja ............................... 168

Pengaturan Uang Hasil Panen ....................................................... 170

Harga Jual Kelapa Sawit ................................................................. 171

Pemilihan, Kontrak dan Penjualan Lahan Kelapa Sawit .................... 174

Sistem Kontrak Lahan .................................................................... 177

Hubungan Petani dengan Perusahaan ................................................. 187

Melalui Sistem Organisasi .............................................................. 187

Pendekatan Perusahaan Melalui Tokoh Masyarakat & Adat ....... 188

Janji-janji Perusahaan dan Pandangan Masyarakat ............................ 189

Peran Pemerintah ................................................................................. 191

Orang Workwana Berhenti Panen ...................................................... 197

Page 19: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xvi

Sawit dan Kesejahteraan Masyarakat ................................................... 203

Bab 6

Resistensi Masyarakat di Workwana ................................................... 207

Konflik tentang Lahan Perkebunan Kelapa Sawit .............................. 207

Resistensi Penduduk Terhadap Perusahaan PTPN II ......................... 214

Latar Belakang Resistensi Penduduk ............................................. 214

Bentuk-bentuk Resistensi Penduduk ............................................ 217

Hambatan dan Peluang Penyelesaian Sengketa Tanah ....................... 230

Hambatan Regulasi ......................................................................... 230

Peluang-peluang Masyarakat Adat ................................................ 233

Workwana dan Otonomi Khusus Papua ............................................. 234

Bab 7

Orang Workwana dan Perkebunan Sawit: Perspektif Livelihood dan

Collective Action .................................................................................. 245

Pembangunan Berkelanjutan di Papua ................................................ 245

Visi Pembangunan Papua ..................................................................... 251

Harapan ke Depan ................................................................................ 253

Workwana dan Realitas Pembangunan ............................................... 258

Refleksi atas Resistensi dan Konflik dengan PTPN II .................. 258

Kelapa SawitL Tinjauan Orang Workwana ......................................... 265

Krisis-krisis Akibat Pengembangan Kelapa Sawit ............................... 266

Krisis Ekologi (Lingkungan) .......................................................... 267

Krisis Ekonomi ............................................................................... 271

Krisis Kelembagaan ........................................................................ 274

Krisis Sosial-Budaya ....................................................................... 276

Krisis-krisis Perspektif Sustainable Livelihood ................................... 283

Keterpinggiran Orang Workwana: Sebuah Refleksi ........................... 287

Strategi Coping Orang Workwana ....................................................... 292

Kelompok-kelompok Orang Workwana ....................................... 293

Strategi Sustainable Livelihood Orang Workwana ...................... 295

Perjuangan Sustainable Livelihood Sebagai Collective Action .... 300

Pemberdayaan: Strategi Sustainable Livelihood ................................. 302

Pemberdayaan Rumah Tangga ...................................................... 305

Page 20: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xvii

Bab 8

Masa Depan Sustainable Livelihood Orang Workwana ..................... 307

Daftar Pustaka ....................................................................................... 323

Page 21: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pemerintah Kampung Workwana ............................... 97

Tabel 3.2 Penggunaan Hutan dan Lahan per Distrik di Kabupaten

Keerom ........................................................................ 102

Tabel 3.3 Jumlah Rumah Tangga dan Keluarga di Workwana . 103

Tabel 3.4 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 103

Tabel 3.5 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Keerom

2005-2010 .................................................................... 104

Tabel 3.6 Proyeksi Penduduk Menurut Distrik 2013-2016 ...... 106

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Etnik Papua Menurut Distrik dan

Kelamin ....................................................................... 107

Tabel 3.8 Jumlah Rumah Tangga Kabupaten Keerom Etnis Papua

& Non Papua ............................................................... 108

Tabel 3.9 Jenis Pekerjaan Penduduk Kampung Workwana ..... 109

Tabel 3.10 Jenis Usaha Penduduk Kampung Workwana............ 114

Tabel 3.11 Hasil Pertanian ............................................................ 115

Tabel 3.12 Bidang Peternakan ...................................................... 116

Tabel 3.13 Jumlah Murid SD Inpres Workwana Tahun 2015/

2016 ............................................................................. 128

Tabel 5.1 Produksi Minyak Sawit di Provinsi Papua Tahun

2008-2012 .................................................................... 155

Tabel 5.2 Tujuh Kabupaten di Provinsi Papua yang Memperoleh

Izin Prinsip Usaha dari Menteri Kehutanan dan

Menteri Pertanian R.I Sampai Tahun 2014 ............... 155

Tabel 5.3 Jenis Penggunaan Hutan Kabupaten Keerom ........... 156

Tabel 5.4 Waktu Tanam Kelapa Sawit di Distrik Arso ............. 165

Tabel 5.5 Daftar Nama Pemilik Kebun Kelapa Sawit Kampung

Workwana ................................................................... 175

Tabel 5.6 Jumlah Pemotongan Kredit ........................................ 186

Tabel 6.1 Jumlah Pelepasan Tanah Di Distrik Arso untuk Kelapa

Sawit ............................................................................ 212

Page 22: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xix

Tabel 7.1 Konflik Sumber Daya Alam di Indonesia .................. 259

Tabel 8.1 Proses marjinalisasi, resistensi dan coping: suatu

rangkuman .................................................................. 319

Page 23: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Empat Kategori Pokok Livelihoods Rumah Tangga ... 37

Gambar 2.2 Komponen-komponen Utama Livelihood ................... 38

Gambar 2.3 Modal-modal (aset) dalam Livelihood ......................... 49

Gambar 2.4 Hubungan antar-Jenis-jenis Kapital Menurut

Bourdieu ........................................................................ 58

Gambar 2.5 Sintesa Gagasan Teoritis ............................................... 80

Gambar 3.1 Sungai Tami ................................................................... 89

Gambar 3.2 Sekretaris Kampung Workwana Sedang Melayani

Warga ............................................................................ 97

Gambar 3.3 Ibu-ibu Asal Kampung Workwana Berjualan di Pasar

Workwana ................................................................... 118

Gambar 3.4 Penjual Sayur dari PIR II di Pasar Sore Workwana .. 122

Gambar 3.5 Poliklinik St Lusia Workwana ................................... 124

Gambar 3.6 Pertemuan dengan Ibu-ibu Kampung Workwana di

Susteran KSFL Workwana .......................................... 126

Gambar 3.7 SD Inpres Workwana ................................................. 128

Gambar 3.8 Monumen Proyek Perumahan Rakyat di

Workwana ................................................................... 132

Gambar 5.1 Buah Tandan Kelapa Sawit Segar ............................... 152

Gambar 5.2 Denah Kampung Workwana dan Perkebunan Kelapa

Sawit ............................................................................ 164

Gambar 5.3 Kebun Kelapa Sawit di Depan Kampung Workwana 165

Gambar 5.4 Kebun Kelapa Sawit yang Tidak Diurus Petani ........ 166

Gambar 5.5 Diagram Perbandingan Pemanfaatan Lahan Kelapa

Sawit ............................................................................ 177

Gambar 5.6 Buruh Tani Sedang Mengangkat TBS ke dalam Mobil-

truk di Workwana ...................................................... 181

Gambar 5.7 Tumpukan Kelapa Sawit di Jalan Trans Irian

(Papua) ......................................................................... 197

Gambar 6.1 Bapak Herman Fatagur Bersalaman dengan Presiden

Soesilo Bambang Yudoyono ....................................... 220

Page 24: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xxi

Gambar 6.2 Pemalangan Kebun Inti PTPN II oleh Masyarakat

Adat Arso..................................................................... 223

Gambar 6.3 Rincian Kegiatan PNPM Mandiri Respek Tahun

2008/2009 di Kampung Workwana ............................ 234

Gambar 6.4 Salah Satu Rumah Proyek yang Diresmikan Menteri

Sosial Tahun 1985 ........................................................ 239

Gambar 7.1 Permasalahan 7 K Papua ............................................. 255

Gambar 7.2 Latarbelakang dan Tujuan Pembangunan Papua ....... 258

Gambar 7.3 Jenis-jenis Krisis ........................................................... 267

Gambar 7.4 Tuan Lahan Menjadi Tunalahan: Perspektif

Livelihood .................................................................... 282 Gambar 7.5 Pross Pemberdayaan: Diversifikasi Sustainable

Livelihood .................................................................... 306

Page 25: TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT€¦ · kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya

xxii

ABSTRACT

Palm oil as one of the Indonesian export commodity doesn’t always

prosper the people sustainably. The presence of palm oil inflicts a

number of crises making the people marginalized in Kampung

Workwana and its surrounding. The marginalization of occurred since

the initial release of forest and land, according to the collective

memory of people, happened by manipulative and violence ways-even

human lives were at stake. The people, therefoce, stop taking care the

palm oil as livelihood after approximately 25 years of planting. The

result of this study shows that even though the people stop taking care

the palm oil and subsistence with a variety of lost capital, local life is

not stagnant or stop. By having human capital, local people address the

existing realities with the following strategies. First, the people

collectively perform a social-moral resistance against the palm

plantation. And second, people do coping so that the livelihood of

people can be sustainable.