19
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proklamasi adalah sebuah pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat. Pemberitahuan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, menandakan suatu ketetapan kebebasan bagi seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan proklamasi kemerdekaan Indonesia menunjukkan keberanian dan sikap bangsa Indonesia menunjukan keberanian dan sikap bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri. Awalnya terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dan gologan muda. Golongan tua tidak mempersoalkan jika kemerdekaan adalah pemberian Jepang, lain halnya dengan golongan muda yang mengagungkan kemerdekaan Indonesia sebagai hasil perjuangan sendiri. Perbedaan itu membuat para perjuangan nasionalis Indonesia bekerja keras. Proklamasi bukan berarti perjuangan selesai, masih ada perjuangann yang lebih berat lagi, menanti yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu sendiri. 1.2. Tujuan Mengetahui lebih dalam tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia 1

Makalah proklamasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah proklamasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Proklamasi adalah sebuah pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat. Pemberitahuan

kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, menandakan suatu ketetapan kebebasan bagi

seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan proklamasi kemerdekaan Indonesia

menunjukkan keberanian dan sikap bangsa Indonesia menunjukan keberanian dan sikap bangsa

Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.

Awalnya terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dan gologan muda. Golongan tua

tidak mempersoalkan jika kemerdekaan adalah pemberian Jepang, lain halnya dengan golongan

muda yang mengagungkan kemerdekaan Indonesia sebagai hasil perjuangan sendiri.

Perbedaan itu membuat para perjuangan nasionalis Indonesia bekerja keras. Proklamasi bukan

berarti perjuangan selesai, masih ada perjuangann yang lebih berat lagi, menanti yaitu

perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu sendiri.

1.2.       Tujuan

Mengetahui lebih dalam tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia

1

Page 2: Makalah proklamasi

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Persiapan Menjelang Proklamasi

1.      Peristiwa Penting Disekitar Proklamasi

a.       Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa

ini terjadi sehari sebelum kemerdekaan. Peristiwa ini terjadi karena pertentangan antara golongan

muda dan golongan tua dalam menentukan waktu diproklamasikannya kemerdenaan Negara

Republik Indonesia. Golongan muda yang tergabung dalam Angkata Muda Indonesia yang

dipimpin oleh Chaerul Saleh telah mengetahui menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada Sekutu

pada 14 Agustus 1945 mereka mengetahui kekalahan Jepang melalui siaran rasio BBC di

Bandung dan 15 Agustus. Kemudian mereka mengadakan pertemuan, dan hasil pertemuan itu

adalah Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaanya. Mereka berpendapat bahwa

kemerdekaan adalah hak segala bangsa termasuk Indonesia, tanpa bergantung kepada bangsa dan

negara manapun.

Pada hari yang sama Sokarno dan Moh. Hatta kembali ke tanah air setelah memenuhi

panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekl Terauchi di Saigon, Vietnam. Golongan

tua yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta lebih memilih melihat perkembangan selanjutnya,

karena proklamasi kemerdekaan harus terorganisasi dan melalui rapat PPKI tanggal 18 Agustus

1945 seperti yang telah disepakati dalam pertemuan di Saigon. Pendapat itu tidak ditanggapi oleh

golongan muda. Mereka tetap pada prinsipnya, sehingga terjadi perbedaan paham antara

golongan tua dan golongan muda. Golongan muda memutuskan untuk mengamankan Soekarno

dan Hatta ke Luar kota, yakni ke Rengasdengklok sebelah timur Jakarta. Diungsikannya kedua

tokoh ini leh golongan muda bertujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.

Golongan muda tetap memaksa kepada kedua tokoh itu untuk melaksanakan proklamasi

kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang dan sesegera mungkin dikumandangkan. Namun,

usaha para golongan muda ini tidak berhasil. Kedua tokoh itu teap pada pendiriannya. Shodanco

Singgih yang berada di pihak golongan muda berbicara dengan Soekarno. Akhirnya Soekarno

2

Page 3: Makalah proklamasi

bersedia untuk memproklamasikan kemerdekan Indonesi dengan segera setelah kembali ke

Jakarta. Berdasarkan pernyataan itu, Singgih segera kembali ke Jakarta untuk menyampaikan

rencana proklamasi kepada kawan – kawannya.

Para tokoh lannya yang berada di Jakarta, yakni Ahmad Seobardjo yang mewakili golongan tua

dan Wikana yang mewakili golongan pemuda, telah sepakat menentukan tempat

dikumandangkannya proklamasi di Jakarta. Atas kesepakatan itu kemudian Jusuf Kunto

(golongan pemuda) mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya pergi

menjemput Soekarno – Hatta. Pukul 17.30 WIB rombongan tiba di Jakarta dengan selamat.

Penyusunanteks proklamasi disepakati akan dilakukan di rumah kediaman Laksamana Tadashi

Maeda. Rombongan yang tiba di Jakarta langsung menuju urmah Laksamana Tadashi Maeda di

Jalan Imam Bonjol No. 1 (sekarang Perpustakaan Nasional, Depdiknas)

b.      Penyusunan Tesk Proklamasi

Sebelum pembicaraan pembuatan naskah teks proklamasi dimulai, Soekarno Hatta telah

mengemui Mayor Jenderal Nishimura untuk menjajaki sikapnya mengenai proklamasi

kemerdekaan. Mereka ditemani oleh Laksamana Tadashi Maeda. Singetada Nishijima,

Tomegoro Yoshizumi, dan Miyoshi sebagai penerjemah. Dalam pertemuan itu disepakati agar

pemerintah Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan yang akan

dilakukan oleh rakyat Indonesia.

Setelah pertemuan itu, Soekarno Hatta kembali ke rumah Laksamana Tadashi Maeda

untuk menyusun naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia Miyoshi sebagai orang kepercayaan

Nishimura bersama tiga tokoh pemuda, yaitu Sukami, Soediro dan B.M Diah menyaksikan

Soekarno Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi

kemerdekaan Indonesia. Menjelang subuh, naskah proklamasi yang masih berupa konsep yang

ditulis oleh Soekarno dibacakan dan dibahas kembali. Soekarno yang mendapat dukungan dari

Moh. Hatta menyarankan agar mereka bersama – sama menandatangani naskah proklamasi

selaku wakil bangsa Indonesia namun golongan pemuda menentangnya.

Sukarni yang mewakili golongan pemuda mengusulkan agar yang menandatangani

naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Usul itu disetujui oleh hadirin yang ada, Kemudian Soekarno meminta kepada Sayuti Melik

3

Page 4: Makalah proklamasi

untuk mengetik berita naskah itu berdasarkan naskah hasil tulisan tanganya dengan perubahan

yang telah disetujui.

Semula pembacaan teks proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikada (sekarang bagian

tenggara lapangan Monumen Nasional) atas usulan Sukarni. Namun Soekarno khawatir akan

terjadi bentrokan fisik antara rakyat Indonesia dengan tentara Jepang maka diputuskan bahwa

pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di rumah kediaman

Soekarno, yakni jalan Pegangasaan Timur No. 56 Jakarta pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus

1945 pukul 10.00 wib

c.       Detik – Detik Proklamasi

Pada 17 Agustus 1945 menjelang fajar, teks proklamasi telah diketik dan siap dibacakan.

Dalam suasana pagi, para pemimpin bangsa Indonesia masing – masing meninggalkan rumah

Laksamana Tdashi maeda. Mereka pulang ke rumah masing – masing untuk mempersiapkan diri

dan menuju rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang

Jalan Proklamasi, Gedng Perintis Kemerdekaan) tepat pukul 10.30 wib.

Namun, tanpa diduga pada hari itu yang bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan, barisan

pemuda berbondong – bondong datang ke Lapangan Ikada. Pihak Jepang telah mengetahui

kegiatan para pemuda pada malam perumusan teks Proklamasi. Tentara Jepang berusaha untuk

menghalang – halanginya dengan menjaga Lapangan Ikada.

Pemimpin Barisan Pelopor, Sudiro melaporkan keadaan tersebut kepada dr.Muwardi

(Kepala Keamanan Soekarno) Ia mendapat penjelasan, bahwa proklamasi tidak dilaksanakan di

Lapangan Ikada, tetapi di depan rumah kediaman Soekarno. Sudiro segera kembali ke lapangan

Ikada untuk memberitahukan anak buahnya.

Sejak pagi hari, rumah Soekarno dipadati oleh massa pemuda. Mereka berbaris untuk

menjaga keamanan upacara pembacaan proklamasi, dr. Muwardi meminta kepada beberapa

orang anak buahnya untuk berjaga – jaga di sekitar rumah Soekarno dan juga dibantu pasukan

yang dipimpin Cudanco Arifin Abdurahman.

4

Page 5: Makalah proklamasi

Para pemimpin bangsa Indonesia menjelang Pukul. 10.00 telah berdatangan ke

Pegangangsaan Timur di antara mereka adalah :

1. dr. Buntaran Martoatmodjo

2. Mr. Latuharhary

3. Anwar Tjokroaminoto

4. Otto Iskandardinata

5. Sam Ratulangi

6. Mr. Sartono

7. Pandu Kartawiguna

8. dr. Muwardi

9. Mr. A. A Maramis

10. Abikusno Tjokrosuyoso

11. Harsono Tjokroaminoto

12. Ki Hajar Dewantara

13. K.H Mas Mansyur

14. Sayuti Melik

15. M. Tabrani

16. A.K Pringgodigdo, dll

d.      Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945, tepat pukul 10.00 wib Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia telah dikumandangkan. Pada hari itu pula berita proklamasi telah menyebar luas ke

seluruh Jakarta, kemudian disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Proklamasi telah sampai di

tangan Kepala Bagian Radio dari Konter Domei (kantor berita saat pendudukan Jepang), Waidan

B Palenewen ia menerima teks dari seorang wartawan Domei bernama Syahruddin.

Waidan B. Palenewen segera memerintahkan F. Wuz untuk menyiarkan berita

Proklamasi tiga kali berturut – turut. Teks proklamasi baru disiarkan dua kali, tentara Jepang

masuk ke ruangan radio dan memerintahkan agar penyiaran berita itu dihentikan. Waidan B

Palenewen tetap memerintahkan F. Wuz untuk terus menyiarkan setiap setengah jam sampai

5

Page 6: Makalah proklamasi

dengan pukul 16.00 Pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita

tersebut dan menyatakan sebagai kekeliruan.

Pada tanggal 20 Agustus 1945, Jepang menyegel pemancar radio dan para pegawai radio

dilarang masuk. Para pemuda membuat pemancar baru dengan bantuan beberapa teknisi radio,

seperti Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhendar. Peralatan yang dipakai untuk siaran

diambil dari Kantor Berita Domei. Peralatan itu dibawa ke rumah Waidan B. Palenewen dan

sebagian ke Menteng 31 para pemuda merakit pemancar baru dengan kode panggilan DJK I, dari

sinilah berita Proklamasi tidak terbatas lewat radio, melainkan lewat pers dan suara selebaran.

Pada tanggal 20 Agustus 1945, hampir seluruh surat kabar di Jawa memuat berita Proklamasi

dan UUD Negara Republik Indonesia. Dengan demikian rakyat Indonesia telah bahu membahu

menyebarkan berita penting dan bersejarah itu ke seluruh Tanah Air.

2.      Peranan BPUPKI dan PPKI dalam Kemerdekaan Indonesia

a.     Pembentukan BPUPKI

Pada bulan Juli 1944 kedudukan Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik. Pasukan

jepang di Pulau Saipan jatuh ke tangan pasukan Amerika Serikat. Dengan jatuhnya Pulau Saipan,

kedudukan Jepang semakin terancam. Begitu pula di berbagai wilayah, peperangan tentara

Jepang selalu menemui kekalahan, dalam keadaan seperti itulah, pada tanggal 9 September 1944

Perdana Menteri Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Penyampaian

janji itu bertujuan untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang.

Pada tanggal 1 Maret 1945, kekalahan jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas, sehingga

Jenderal Kumakici Herada mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas

menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang bernama Dokuritzu Zyunbi

Coosakai atau Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Didirikannya BPUPKI bertujuan untuk mempelajari dan mempersiapkan hal-hal penting

mengenai masalah tata pemerintaanIndonesia merdeka. Badan ini beranggota 60 orang tokoh

bangsa Indonesia dan 7 orang bangsa Jepang, bangsa Jepang hanya bertugas sebagai saksi.

K.R.T. Radjiman Widyodiningrat (seorang nasionalis tua) ditunjuk sebagai ketua. Sedangkan

wakil ketua adlah R. Surono dan seorang lagi dari pihak Jepang.

6

Page 7: Makalah proklamasi

Pada tanggal 29 Mei 1945, BPUPKI diresmikan yang dihadiri oleh seluruh anggotadan dua

orang pambesar militer Jepang, yaitu Panglima Tentara Wilayah Ketujuh Jenderal Izajaki yang

menguasai Jawa Serta Panglima. Tentara Wilayah Keenambelas Jenderal Yaicio Nagano. Sidang

itu berlangsung dari tanggal 29 Mei sampai dengan 1 juni 1945.

Dalam sidang ini dibicarakan dasar filsafat Negara Indonesia merdeka, kemudian dikenal dengan

Pancasila. Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara itu diantaranya Mr. Muh. Yamin, Prof.

Dr.Soepomo, dan Soekarno. Soekarno mengajukan lima rancangan dasar Negara Indonesia

merdeka yang diberi nama Pancasila. Kelima rancangan dasar yang diajukan itu, adalah;

a. Kebangsaan Indonesia.

b. Internasionalisme atau peri kemanusiaan.

c. Mufakat atau demokrasi.

d. Kesejagteraan sosial.

e. Ketuhanan Yang Maha Esa.

b.    Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Setelah persidangan pertama selesai, BPUPKI menunda persidangan hingga bulan juli 1945.

namun pada tanggal 22 juni 1945, sembilan orang anggota, yaitu:

a.       Soekarno

b.      Mr.Muh. Yamin

c.       Mr.A.A. Maramis

d.      Wachid Hasyim

e.       Abikusno Tjokrosujoso

f.       Moh. Hatta

g.      Mr. Ahmad Soebardjo

h.      Abduljahar Muzakar

i.        H. Agus Salim

      Membentuk panitia sembilan atau lebih dikenal dengan sebutan Panitia Kecil. Panitia kecil

ini menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan Negara Indonesia merdeka.

Dokumen ini dikenal sebagai Piagam Jakarta.

Adapun isi dari Piagam Jakarta, adalah:

7

Page 8: Makalah proklamasi

1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat- syariat Islam bagi para

pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persauan Indonesia.

4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratandan

perwakilan.

5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Piagam Jakarta kemudian ditetapkan menjadi mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, setelah

diadakannya perubahan pada sila pertama, yaitu “Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan

syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Setelah panitia sembilan menetapkan mukadimah UUD 1945, mereka mengajukan pembentukan

PPKI sebagai pengganti BPUPKI. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui

pembentukan Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau 

Dokuritzu Zyunbi Inkai yang mengganti BPUPKI.

Pada tanggal 9 agustus 1945, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Ratjiman

Widyodiningrat berangkat ke Saigon, Dalat (Vietnam Selatan) untuk memenuhi panggilan

Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekal Terauchi. Ketiga tokoh bangsa Indonesia itu

dipanggil untuk membicarakan tentang kemerdekaan Indonesia yang pelaksanaannya akan

dilakukan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI.

c.     Pengesahan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 disusun dan diterima oleh Badan Penyelidik pada tanggal 16 juli

1945. Sedangkan UUD 1945 disahkan oleh PPKI sebagai Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia sehari setelah Proklamasi KemerdekaanIndonesia. Pada tanggal 18 Agustus

1945, PPKI juga memilih presiden dan wakil presiden Republic Indonesia. Akhirnya dipilih dan

ditetapkan dalam sidang, Soekarno sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden.

Sidang pertama PPKI ini menjadi kelanjutan sidang BPUPKI pada tanggal 10-16 juli

1945 yang membahas masalah rancangan Undang-Undang Dasar. PPKI melanjutkan sidangnya

pada tanggal 19 Agustus 1945. Presiden Soekarno sebelum sidang dimulai menunjuk Mr. Ahmad

8

Page 9: Makalah proklamasi

Soebardjo, Sutardjo Kartohadikusumo, dan Mr. Kasman untuk membentuk panitia kecil. Panitia

kecil itu menunjuk Otto Iskandardinata sebagai ketua untuk membicarakan bentuk departemen.

Kemudian rapat menghasilkan keputusan, sebagai berikut:

Republic Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang

Gubernur, yaitu:

1. Sumatera               : Teuku  Mohammad Hasan

2. Jawa Barat            : Sutardjo Kartohadikusumo

3. Jawa Tengah         : R. Panji Suroso

4. Jawa Timur            : R.M. Suryo

5. Sunda Kecil          : Mr.I Gusti Ketut Puja (Nusa Tenggara)

6. Maluku                  : Mr. J. Latuharhary

7. Sulawesi                : Dr. G.S.S.J. Ratulangi

8. Kalimantan            : Ir. Pangeran Mohammad Noor

Pada malam hari tanggal 19 Agustus 1945, diadakan pertemuan untuk memilih orang-orang

yang akan diangkat menjadi anggota KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). Komite ini

bertugas membantu presiden sebelum MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dan DPR

(Dewan Perwakilan Rakyat) terbentuk.

Dalam sidang tanggal 19 Agustus, Ahmad Soebardjo sebagai ketua Panitia Kecil

menyampaikan laporannya. Panitia tersebut mengusulkan pembentukan 13 Kementerian.

Adapun para menteri yang ditunjuk itu adalah: 

1. Menteri Dalam Negeri                  : R.A.A. Wiranata Kusumah

2. Menteri Luar Negeri                     : Mr. Ahmad Soebardjo

3. Menteri Keuangan                       : Mr.A.A. Maranis

4. Menteri Kehakiman                      : Prof.Mr.Dr. Supomo

5. Menteri Kemakmuran                   : Ir. Surahman T. Adisurjo

6. Menteri Keamanan Rakyat           : Supriyadi

7. Menteri Kesehatan                        : Dr. Buntaran Martoatmodjo

8. Menteri Pengajaran                       : Ki Hajar Dewantara

9

Page 10: Makalah proklamasi

9. Menteri Penerapan                        : Mr. Amir Syarifuddin

10. Menteri Sosial                               : Mr. Iwa Kusuma Sumantri

11. Menteri Pekerjaan Umum             : Abikusno Cokrosujoso

12. Menteri Penghbungan (a.i)            : Abikusno Cokrosujoso

13. Menteri Menteri Negara                : Wachid Hasyim

14. Menteri Negara                             : Dr.M. Amir 

15. Menteri Negara                             : Mr.R.M Sartono

16. Menteri Negara                             : R.Otto Iskandardinata

Pada tanggal 22 Agustus 1945, rapat PPKI dipimpin oleh Wakil Presiden

Republik Indonesia menghasilkan keputusan, sebagai berikut:

1. KNI (Komite Nasional Indonesia) adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan

Perwakilan Rakyat sebelum pemilihan umum diselenggarakan dan disusun dari tingkat

pusat hingga daerah.

2. PNI (Partai Nasional Indonesia) dirancang menjadi Partai Tunggal Negara

RepublikIndonesia namun dibatalkan

3. BKR (Badan Keamanan Rakyat) berfungsi sebagai penjaga keamanan umum bagi

masing – masing daerah.

Pada tanggal 3 Nopember 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat Politik yang ditandatangani

oleh wakil presiden. Isinya adalah :

1. Pemerintah menghendaki berdirinya partai politik karena partai – partai tersebut

dapat membuka jalan bagi segala aliran atau paham yang ada dalam masyarakat.

2. Pemerintah berharap supaya partai – partai politik itu telah tersusun sebelum

dilaksanakan pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat pada Januari 1946

Sejak dikeluarkannya Maklumat Politik maka banyak partai berdiri, yaitu :

1. Masyumi

2. PNI (Partai Nasional Indonesia)

3. PBI (Partai Buruh Indonesia)

10

Page 11: Makalah proklamasi

4. PKI (Partai Komunis Indonesia)

5. Partai Katolik

6. Partai Kristen

7. Partai Rakyat Sosialis

Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Soekarno berpidato lewat radio menyatakan

pembentukan tiga badan baru, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI) Partai Nasional Indonesia

(PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Dengan demikian, Badan Penyelidik Usaha – usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI) yang dibentuk sebelum proklamasi kemerdekaan, bertugas untuk menyelidiki usaha –

usaha persiapan kemerdekaan indonesia, menjelang kemerdekaan Indonesia, dibentuk PPKI atau

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Panitia ini bertugas untuk mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia. Panitia ini juga bertugas sebelum terbenuknya MPR dan DPR.

11

Page 12: Makalah proklamasi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari Jepang melainkan hasil perjuangan

dan kerja keras bangsa Indonesia.

Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi, diantaranya: peristiwa

Rengasdemgklok, pemyusunan teks proklamasi, dan detik-detik priklamasi. Pada peristiwa

Rengasdengklok, para pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.

Mereka didesak untuk segera memproklamasikan Indonesia merdeka.

Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah BPUPKI

dan PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat, sedangkan PPKI diketuai

oleh Ir. Soekarno. BPUPKI telah berhasil menyusun dasar negara dan rancangan UUD.

Dalam sidangnya yang pertama tanggal 18 Agustus 1945, PPKI telah menetapkan tiga

keputusan penting yaitu mengesahkan dan menetapkan UU RI, yang kemudian dikenal

sebagai UUD 1945, mengangkat presiden dan wakil presiden, dan membentuk Komite

Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi adalah

Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ahmad subardjo, dan Fatmawati.

Belanda bermaksud kembali lagi ke daerah jajahannya, kembali sehabis Perang Dunia

II. Belanda datang ke Indonesia sebagai pegawai-pegawai NICA yang bersama-sama dengan

Inggris mendarat pada tanggal 24 Agustus 1945.

Perkiraan Belanda ternyata meleset, karena menurut kenyataannya, RI sudah

diproklamasikan dan rakyat Indonesia pun dengan gigih menentang penjajahan kembali oleh

Belanda. Untuk memaksakan kehendaknya agar dapat bercokol kembali di bumi Indonesia,

Belanda melakukan agresi kepada bangsa Indonesia. Adanya agresi Belanda mendapatkan

perhatian dari dunia internasional antara lain dari PBB.

Sepatutnyalah kita sebagai penerus bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan

kehidupan Indonesia dengan tetap menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

12

Page 13: Makalah proklamasi

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Chairul, Konstitusi dan kelembagaan Negara, Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri,

1999.

Kusnardi, Moh., et.ai., Ilmu Negara, Jakarta:Gaya Media Pratama, 2000, cet.

Buku pendidikan Sejarah Nasional.

13