26
36 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 16 Mei 2011 jam 10:30 WIB, dan memperoleh data dari catatan keperawatan dan catatan medis serta wawancara dengan keluarga dan pasien. 1. Biodata a. Identitas klien Nama : Tn. B Umur : 35 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : SMA Alamat : Dinar Mas XIV/7 Rt 03/Rw VI Meteseh Tembalang No. Register : 303048 Diagnosa Medis : Post op Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Reponibel hari pertama Tanggal operasi : 15 Mei 2011 jam 15.00 wib b. Identitas penanggung jawab Nama : Ny. S Umur : 30 tahun Pekerjaan : Wiraswasta

Askep Hernia 8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Hernia 8

36

BAB IIITINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 16 Mei 2011

jam 10:30 WIB, dan memperoleh data dari catatan keperawatan dan catatan

medis serta wawancara dengan keluarga dan pasien.

1. Biodata

a. Identitas klien

Nama : Tn. B

Umur : 35 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SMA

Alamat : Dinar Mas XIV/7 Rt 03/Rw VI Meteseh

Tembalang

No. Register : 303048

Diagnosa Medis : Post op Hernia Inguinalis Lateralis

Dextra Reponibel hari pertama

Tanggal operasi : 15 Mei 2011 jam 15.00 wib

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Ny. S

Umur : 30 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Page 2: Askep Hernia 8

37

Agama : Islam

Jenis kelamin : Peremnuan

Alamat : Dinar Mas XIV/7 Rt 03/Rw VI Meteseh

Tembalang

Hubungan dengan pasien: Istri

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Klien mengatakan ada benjolan di inguinal sebelah kanan, terasa

nyeri bila ditekan tetapi masih bisa dimasukkan.

b. Riwayat penyakit sekarang

Klien mengatakan dua minggu yang lalu klien merasa ada benjolan

di daerah lipat paha sebelah kanan . Dua hari yang lalu pasien

merasakan benjolannya nyeri bila ditekan. Kemudian klien

memeriksakan kondisinya ke dokter, oleh dokter klien didiagnosa

mengalami hernia inguinalis lateralis dextra. Oleh dokter klien

disarankan untuk melakukan operasi. Lalu klien diberi rujukan

untuk melalukan operasi di RS Roemani Muhammadiyah

Semarang. Pada tanggal 14 Mei 2011 jam 19.00 wib klien masuk di

UGD dengan keluhan inguinal dextra membesar akibat benjolan

terasa nyeri bila ditekan. Dari UGD klien langsung di opname di

ruang Umar.

Pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2011 jam 14.00WIB Keadaan

umum pasien baik, kesadaran komposmentis, tekanan darah

Page 3: Askep Hernia 8

38

120/80mmHg, nadi 88x/mnt, suhu 36’3ºC, pernafasan 20x/ mnt,

tangan kiri terpasang infuse RL 20 tpm, bila duduk lama, berdiri

atau beraktivitas, tampak benjolan pada inguinal kanan karena

membesar dan pasien merasakan nyeri/ sakit, dengan skala nyeri 5

( hilang dengan istirahat/tidur).

c. Riwayat kesehatan dahulu

Klien dan keluarga klien menyatakan bahwa tidak mempunyai

riwayat penyakit seperti yang di derita oleh klien yaitu hernia

inguinalis lateralis dextra dan penyakit penyertanya.

d. Riwayat kesehatan keluarga

Klien menyatakan bahwa tidak ada keluarganya yang menderita

penyakit yang sama dengan klien, juga tidak ada yang menderita

penyakit hipertensi maupun diabetes mellitus, penyakit jantung

maupun penyakit ginjal.

3. Pengkajian pola kesehatan fungsional

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien tahu tentang penyakitnya yang diderita dari penjelasan dokter

yaitu “ Tedun”. Keluarga mengatakan jika sakit meminta

pertolongan pada tenaga kesehatan terdekat, karena menurut

pendapat keluarga hal itu lebih nyata dan realistis. Tn. S juga

mengatakan sudah lega karena sudah di operasi.

Page 4: Askep Hernia 8

39

b. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum sakit : klien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi,

lauk, sayur, ditambah makanan ringan atau buah-

buahan. 1 porsi habis. Klien minum ± 1 liter air

putih sehari dan ditambah 1 gelas teh setiap pagi.

Selama sakit : Klien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi,

lauk, sayur, dan buah. 1 porsi habis yang disediakan

RS. Klien minum ± 1 liter air putih sehari ditambah

200cc teh atau susu setiap pagi yang disediakan RS.

c. Pola eliminasi

Sebelum sakit : klien BAB 2 hari sekali. Konsistensi kuning,

lembek, bau khas. Klien BAK 4-5 kali sehari

dengan konsistensi kuning, jernih, bau khas.

Selama sakit : setelah operasi klien belum BAB. Klien BAK 4-5

kali sehari. Konsistensi jernih, kuning, bau khas.

d. Pola aktivitas

Sebelum sakit : klien mampu melakukan aktivitasnya sendiri tanpa

di bantu orang lain. Setiap harinya klien bekerja

sebagai wiraswasta, yaitu klien mempunyai usaha

toko di pasar yang usahanya itu di bantu oleh

istrinya. Sebelum di operasi klien mengatakan

aktivitasnya terganggu karena rasa nyeri jika

digunakan berdiri lama atau berjalan.

Page 5: Askep Hernia 8

40

Selama sakit : klien belum bisa melakukan aktivitas seperti

biasanya karena diharuskan bedrest total selama 24

jam setelah menjalani operasi. Klien juga

mengatakan badannya masih lemah saat melakukan

aktivitas ringan, Serta klien merasakan pusing

ketika bergerak.Aktivitas klien dibantu keluarga.

Klien tampak berbaring di tempat tidur karena luka

masih terasa nyeri bila untuk bergerak.

e. Persepsi dan Kognitif

Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum di operasi nyeri di

daerah inguinal dextra, nyeri dirasakan bertambah

jika untuk beraktivitas misalnya untuk berjalan ke

kamar mandi, nyeri dirasakan seperti tertusuk, skala

nyeri 5. Klien tidak mengalami gangguan dalam

komunikasi, penglihatan, pendengaran ataupun

penciuman

Selama sakit : klien mengeluh nyeri terasa pada bekas operasi,

nyeri dirasakan bertambah saat beraktivitas,skala

nyeri 7, klien mengatakan nyeri seperti terbakar,

nyeri dirasakan di kwadran kanan bawah, dan

keluhan dirasakan setiap saat.

Page 6: Askep Hernia 8

41

f. Pola istirahat tidur

Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit klien tidur pada

malam hari (pukul 22.00-04.00) klien mengatakan

tidak ada kesulitan dalam tidur dan klien

mengatakan jarang tidur siang dikarenakan pada

siang hari klien masih bekerja.

Selama sakit : klien mengatakan tidur hanya 4-5 jam selama

sakit. Di karenakan klien masih merasakan nyeri

di daerah bekas operasi.

g. Pola persepsi dan konsep diri

Klien mempunyai persepsi yang baik tentang waktu, orang lain dan

tempat. Pasien mengatakan tidak ada gangguan fungsi tubuh serat

tidak ada yang aneh pada dirinya. Klien menyadari dirinya pria dan

perilaku seperti pria, klien menyadari bahwa manusia itu unik

ternasuk dirinya, klien berharap penyakitnya segera sembuh sehingga

dapat pulang ke rumah. Pasien tidak merasa malu dengan

penyakitnya.

h. Pola hubungan dengan orang lain

Sebelum sakit : hubungan denagn orang lain baik. Tidak ada

hambatan.

Selama sakit : hubungan dengan keluarga baik. Hubungan

dengan sesama pasien dan perawat juga baik.

Orang terdekat klien adalah istrinya.

Page 7: Askep Hernia 8

42

i. Pola reproduksi dan seksual

Klien tidak memikirkan seksualitasnya selama dirawat di rumah sakit

karena klien masih merasakan sakit di daerah bekas operasi.

j. Pola mekanisme koping

Klien merasa optimis akan sembuh. Klien selalu berdiskusi dengan

istrinya demi kepentingan kesembuhan penyakitnya saat ini.

h. Pola nilai dan kepercayaan

Klien pemeluk agama Islam dan ia taat beribadah. Ia yakin bahwa

Allah SWT akan memberi kesembuhan pada dirinya. Sebelum

dirawat di RS pasien taat beribadah yaitu selalu menjalankan sholat 5

waktu dalam sehari. Selama di rawat di RS, klien tetap menjalankan

ibadah shalat 5 waktu walaupun hanya di tempat tidur, klien juga

berdzikir.

4. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : klien tampak lemah dan kesakitan

b. Tingkat kesadaran : compos mentis,

c. Pengukuran antropometri : BB : 71 kg, TB : 170 cm.

d. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 120/80 mmHg

2) Suhu tubuh : 36³ 0C

3) Pernapasan : 20 x/ menit

4) Nadi : 88 x/ menit

e. Kepala : bentuk mesocepal, tidak ada luka

Page 8: Askep Hernia 8

43

1) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak mudah

dicabut, tidak ada kutu, dikeramas 2 kali seminggu.

2) Mata: masih bisa melihat dengan sempurna, konjungtiva

tidak anemis, tidak ada secret, sclera tidak ikterik, reaksi

penerimaan cahaya baik.

3) Hidung : Terlihat bersih, tidak ada secret, tidak epistaksis,

tidak ada pembesaran polip, tidak ada napas cuping hidung

4) Telinga : kemampuan mendengar masih bagus, tidak ada

gangguan dalam pendengaran, tidak ada secret, tidak ada

pembengkakan, tidak menggunakan alat bantu dengar.

5) Mulut : Mulut bersih dan tidak bau, tidak

menggunakan gigi palsu. Mukosa bibir

lembab. Tidak ada keluhan dengan giginya.

f. Leher dan tenggorok

Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada deviasi trakea, tidak

ada pembesaran kelenjar linfe dan tiroid.

g. Dada dan thoraks

Bentuk dada simetris dengan pergerakan dada yang sama, tidak

ada kelainan atau luka.

h. Paru

a) Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada, tidak tampak

penggunaan otot bantu pernafasan

Page 9: Askep Hernia 8

44

b) Perkusi : terdengar sonor

c) Palpasi : tidak teraba benjolan, sten fremitus kanan sama

dengan kiri

d) Auskultasi : terdengar sonor

i. Jantung

a) Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

b) Perkusi : konfigurasi dalam batas normal

c) Palpasi : ictus kordis teraba di SIC 5

d) Auskultasi : SI dan S2 terdengar murni

j. Abdomen:

Terdapat luka bekas operasi pada kwadran kanan bawah

sepanjang ± 8 cm, tertutup kassa, tidak ada rembesan

k. Genital :

Kebersihan daerah genital bersih, tidak ada luka, klien tidak

terpasang kateter

l. Ekstremitas :

Atas: tangan kiri terpasang infuse RL 20tetes/menit, tidak tampak

adanya bengkak, tidak terasa nyeri bila ditekan, kekuatan otot 5.

Bawah: Tidak ada edema pada kedua tungkai, kekuatan 5, tidak

ada varises.

m. Kulit:

Sawo matang, turgor baik, tidak ada luka.

Page 10: Askep Hernia 8

45

5. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium darah tanggal 15 Mei 2011

No Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

1 hematologi

a. Hemoglobin 14,2 g/dl 13,0 – 18,0

b. leukosit 25.000 / mm3 4.000 – 11.000

c. trombosit 295.000 / mm3 150.000 – 450.000

d. hematokrit 43,0 % 40 – 52

e. eosinofil 2,1 % 0 – 5

f. basofil 0,7 % 0 – 2

g. N. segmen 59,2 % 33 – 66

h. Limfosit 33,7 % 22 – 40

i. Monosit 4,3 % 2 – 8

j. LED 8 mm/jam 0 – 10

k. Eritrosit 5,40 jt/uL 4,5 – 6,5

l. MCV 80 fl 80 – 100

m. MCH 26 pg 26 – 34

n. MCHC 33 % 32 – 36

2 Kimia klinik

GDS 80 mg/% 80-150

b. Laporan operasi

Operasi dilakukan pada tanggal 15 Mei 2011 jam 15.00 Wib

sampai dengan17.00 wib oleh dr. Jhonny,SpB dengan anestesi

system spinal oleh dr. Rizky, Sp An.

c. Therapy

Page 11: Askep Hernia 8

46

Injeksi cefotaxime 2x1gr, injeksi kalnex 3x500 mg, asam

mefenamat 3x 500 mg

Page 12: Askep Hernia 8

47

B. Analisa Data

No Data (DS dan DO) Masalah Etiologi

1 DS :

-Klien mengatakan panas dan

sakit pada daerah sayatan operasi

dengan skala nyeri 7 dan nyeri

dirasakan terus-menerus

-klien mengatakan luka terasa

bertambah nyeri bila untuk

beraktivitas

DO :

- Klien tampak merintih menahan

sakit

- TD: 120/80 mmHg, Nadi 88

kali/ menit, pernapasan 20 kali/

menit, suhu 36, 30 C

Gangguan rasa

nyaman: nyeri

Terputusnya jaringan

saraf perifer sekunder

terhadap tindakan insisi

pembedahan

2 DS :

- Klien mengatakan luka terasa

nyeri bila untuk bergerak,

-Klien juga mengatakan harus

istirahat total setelah menjalani

operasi

-Klien mengatakan badannya

masih lemah saat aktivitas dan

merasakan pusing untuk bergerak

DO :

- Klien berbaring di tempat tidur, -

Aktivitas klien di bantu keluarga

Intoleransi

aktivitas

Diskontinuitas jaringan

sekunder akibat pembedahan

Page 13: Askep Hernia 8

48

3 DS :

- Klien mengeluh nyeri pada perut

bagian kanan bawah

DO :

- Terdapat luka insisi hari ke I,

panjang±8 cm, tertutup kassa,

tidak ada rembesan darah, suhu

tubuh 36,3ºC, leukosit

25.000/mm³( pada tanggal 15

Mei 2011 sebelum operasi)

Resiko

terjadinya

infeksi

Mikro organisme terhadap

insisi pembedahan.

C. Pathways kasus

Adanya benjolan di inguinal sebelah kanan

Page 14: Askep Hernia 8

49

Hernia inguinal

Prosedur pembedahan

Hernioraphy

Post op

Adanya luka post op

Terputusnya jaringan

Saraf perifer

Takut bergerak

Kelemahan fisik

D. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri: berhubungan dengan taerputusnya jaringan

saraf perifer sekunder terhadap tindakan insisi pembedahan ditandai

dengan klien mengatakan panas dan sakit pada daerah sayatan operasi

Intoleransiaktivitas

GangguanRasa Nyaman:Nyeri

ResikoTerjadinyainfeksi

Page 15: Askep Hernia 8

50

dengan skala nyeri 7, luka terasa bertambah nyeri bila untuk beraktivitas,

klien tampak merintih menahan sakit, TD: 120/80mmHg, N:88x/mnt,

RR:20x/mnt.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan diskontinuitas jaringan

sekunder akibat pembedahan ditandai dengan klien mengatakan luka

terasa nyeri bila untuk bergerak, klien mengatakan harus istirahat total

setelah operasi, badan masih lemah ssat melakukan aktivitas ringan , dan

merasakan pusing apabila bergerak klien berbaring di tempat tidur dan

aktivitas klien di bantu oleh keluarga.

3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kontaminasi mikro

organisme sekunder terhadap insisi pembedahan ditandai dengan terdapat

luka insisi ±8 cm, luka tetutup kassa, tidak ada rembesan darah di luka,

leukosit 25.000/mm³

E. Intervensi Keperawatan

No.

Dx

Waktu Tujuan & KH Rencana Rasional

1. 16/05/11

Jam 10.30

wib

Tujuan : setelah

dilakukan tindakan

keperawatan

selama3x24 jam, nyeri

1. Kaji karakteristik nyeri

(P,Q,R,S,T)

2. Monitor tekanan darah

- Untuk menentukan

tindakan dalam

mengatasi nyeri

- Nyeri dapat

Page 16: Askep Hernia 8

51

berkurang atau hilang

KH :

- Klien melaporkan

nyeri berkurang

atau hilang

- Bebas tanda

komplikasi, TTV

dalam batas

normal

dan nadi

3. Ajarkan menggunakan

teknik manajemen nyeri:

napas dalam dan latihan

relaksasi.

4. Lakukan masase

punggung

5. Berikan analgesik resep

sesuai advis dokter.

Evaluasi keefektifannya.

Beri tahu dokter bila

nyeri menetap setelah

pemberian pengobatan.

menyebabkan

gelisah serta TD dan

nadi meningkat

- Meningkatkan

relaksasi dan

mengalihkan

perhatian dan sensori

nyaman

- Meningkatkan

kenyamanan

- Mengurangi rasa

nyeri

2. 16/05/11

11.30 wib

Tujuan: setelah

dilakukan tindakan

keperawatan selama

3x24 jam, klien dapat

meningkatkan dan

melakukan aktivitas

sesuai kemampuan

tanpa disertai nyeri

KH:

Menunjukkan perilaku

pengurangan aktivitas

tanpa rasa nyeri

1. Observasi toleransi

fisik klien

2. Anjurkan klien untuk

istirahat

3. Anjurkan klien

melakukan ambulasi

dini meningkatkan

secara bertahap

4. Berikan posisi yang

nyaman pada klien

5. Bantu klien dalam

pemenuhan aktivitas

sehari hari

- Mengobservasi

tingkat kekuatan otot

pasien

- Mempercepat

pemulihan tenaga

untuk beraktifitas

- Meningkatkan

peristaltic untuk

menghilangkan

ketidaknyamanan

- Meningkatkan

kenyamanan pasien.

- Membantu pasien

meminimalkan

kelelahan

Page 17: Askep Hernia 8

52

3. 16/5/11

Jam 13.00

wib

Tujuan : setelah

melakukan tindakan

keperawatan selama

3x24 jam, infeksi tidak

terjadi.

KH :

- Penyembuhan luka

tepat waktu

- Tidak

menunjukkan

tanda- tanda

infeksi(

kemerahan,

bengkak, panas,

funsiolesa)

1. Observasi tanda

terjadinya infeksi.

2. Melakukan perawatan

luka

3. Monitor tanda tanda

vital

4. Sarankan klien untuk

tidak menyentuh luka

5. Kolaborasi pemberian

antibiotik

- Infeksi memerlukan

upaya intervensi.

- Teknik aseptik yang

tepat menurunkan

resiko penyebaran

bakteri dan

kontaminasi silang.

- Suhu yang

meningkat dapat

menunjukkan

terjadinya infeksi

- Mengurangi

terjadinya infeksi

- Antibiotic untuk

mencegah terjadinya

infeksi.

Page 18: Askep Hernia 8

53

F. Impementasi

Nama : Tn B

No CM : 303048

No

DX

Tanggal /

jam

Implementasi Respon kilen TT

1. 16/5/11

10.30 wib

1. mengkaji karakteristik

nyeri klien

S:

klien mengatakan luka

operasi terasa panas

P: yang meningkatkan

nyeri adalah jika

Page 19: Askep Hernia 8

54

beraktifitas, Q: nyeri

dirasakanpanas seperti

terbakar, R: lokasi nyeri di

kwadran kanan bawah S:

klien mengatakan skala

nyeri 7, T : keluhan

dirasakan setiap saat

O:

Klien terlihat merintih

menahan sakit

16/5/11

J.10.40

2. Melakukan masase

punggung dan

menganjurkan tarik nafas

panjang, mengeluarkan

perlahan lahan

Subyektif:

Klien mengatakan

nyerinya sudah berkurang

dengan masase punggung

Obyektif:

klien tampak tarik nafas

panjang dan

mengeluarkannya perlahan

lahan

16/5/11

J.11.10

3. Monitor TTV S :

Pasien mengatakan

masihterasa nyeri namun

sekarang sedikit berkurang

O :

TD = 120 / 80mmHg

N = 88 x/menit

S= 36,30 C

RR = 20x/menit

Page 20: Askep Hernia 8

55

16/5/11

J 11.30

4. Memberikan obat asmet

3x 500 mg

Subyektif:

klien mengatakan

sekarang sudah nyaman

Obyektif:

Obat masuk, tidak ada

keluhan gatal-gatal, klien

terlihat lebih nyaman

2. 16/5/11

J 11.30

1. Mengobservasi mobilitas

yang bisa dilakukan post

operasi

Subyektif:

klien mengatakan masih

nyeri bila didunakan

untuk bergerak

Obyektif:

Ekpresi wajah tegang

16/5/11

J 11.40

2. Memberikan posisi semi

fowler/ setengah duduk

Subyektif:

Klien mengatakan

nyaman dengan posisi

setengah duduk

Obyektif:

Klien kooperatif

3. 16/5/11

J.13.00

1. Melakukan observasi

adanya tanda infeksi

Subyektif:

klien mengatakan

badannya tidak panas

Obyektif:

Suhu tubuh 36,3ºC,

kondisi luka tertutup

kassa, tak ada rembesan

darah

16/5/11

J.13.40

2. Menganjurkan keluarga

menjaga tempat tidur klien

tetap bersih

Subyektif:

Keluarga mengatakan

akan melaksanakan

Page 21: Askep Hernia 8

56

anjuran

Obyekttif:

Keluarga kooperatif

1. 17/5/11

J 08.00

1. Mengkaji kembali

karakteristik nyeri

Subyektif:

klien mengatakan

nyerinya sudah berkurang

Obyektif:

klien terlihat sudah rileks,

skala nyeri 3

17/5/11

J 08.10

2.Memotivasi klien untuk

melakuakan tehnik

relaksasi jika nyerinya

masih muncul

Subyektif:

klien mengatakan “ nanti

saya akan

menggunakanya jika

masih terasa nyeri”Ya

Obyektif:

klien terihat lebih rileks

lagi

2. 17/5/11

J 09.00

1. Menganjurkan klien

untuk miring ke kanan dan

ka kiri kurang lebih 5 menit

Subyektif:

klien mengatakan bersedia

miring ke kanan dan ke

kiri

Obyektif:

Klien miring ke kanan dan

ke keri

Page 22: Askep Hernia 8

57

17/5/11

J. 09.15

2. Menganjurkan klien

untuk meningkatkan

mobilitas secara bertahap

misal belajar duduk

Subyektif:

klien mengatakan akan

melaksanakan anjuran

Obyektif:

klien kooperatif

17/5/11

J 09.30

1. Melakukan observasi

terhadap adanya tanda infeksi

Subyektif:

Klien mengatakan badan

tidak panas

Obyektif:

Tidak tampak

kemerahan,bengkak

maupun panas

3.

17/05/11

J 09.35

2.Melakukan perawatan luka

post operasi dengan teknik

steril

Subyektif:

Klien mengatakan bersedia

diganti balut

Obyektif:

Klien kooperatif

17/05/11

J 10.00

3. Menganjurkan untuk tidak

menyentuh daerah sekitar luka

Subyektif:

Klien mengatakan akan

melaksanakan anjuran

Obyektif:

Klien tidak menyentuh luka

Page 23: Askep Hernia 8

58

17/05/11

J 10.00

4. Memberikan injeksi

cefotaxime 2x1 gram

Subyektif:

Klien mengatakan bersedia

disuntik

Obyektif:

Obat masuk per infus

1. 18/05/11

J 08.00

1. Mengobservasi terhadap

nyeri yang dirasakan

Subyektif:

Klien mengatakan nyeri

berkurang, skala nyeri 0-3

dan hanya terasa bila ditekan

Obyektif:

Ekspresi wajah rileks

18/05/11

J 10.00

2. Melakukan pemeriksaan

tanda tanda vital

Subyektif:

Klien Klien mengatakan bersedia

dilakukan pemeriksaan

Obyektif

TD = 120 / 80mmHg

N = 8 x/menit

S= 36,20 C

RR = 20x/menit

2. 18/05/11

J 08.30

1. Melakukan observasi

terhadap mobilitas yang

berhasil dilakukan klien

Subyektif:

Klien mengatakan sudah

bisa duduk di tempat tidur

Obyektif:

Klien kooperatif

Page 24: Askep Hernia 8

59

18/05/11

J 08.45

2. Menganjurkan klien untuk

latihan berjalan

Subyektif:

Klien mengatakan sudah

ingin berjalan ke kamar

mandi

Obyektif:

Klien berjalan ke kamar

mandi di bantu keluarga

3. 18/05/11

J 08.45

1. Melakukan observasi

adanya tanda infeksi

Subyektif: -

Obyektif:

Tidak tampak tanda infeksi

18/05/11

J 09.00

2. Melakukan inj. Cefotaxime

1 gram

Subyektif:

Klien mengatakan bersedia

Obyektif:

Obat masuk per infus

18/05/11

J 09.10

3. Melakukan perawatan luka Subyektif:

Klien mengatakan bersedia diganti

balut

Obyektif:

Luka kering tidak ada pus

Page 25: Askep Hernia 8

60

G. Evaluasi

Nama : Tn. B

No CM : 303048

No

DX

Tanggal/

jam

Evaluasi (SOAP) TT

1. 18/5/11

J 08.00

S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang, skala nyeri 3

O: klien terlihat rileks ,TD: 120/80mmHg, N: 80x/mnt,RR:

20X/mnt,S:36,3ºC

A: masalah teratasi

P: pertahankan intervensi no 1,2,5

Page 26: Askep Hernia 8

61

2. 18/5/11

J 09.00

S: klien mengatakan sudah mampu berjalan tanpa bantuan

dan tidak terasa nyeri pada luka operasi

O: klien tampak berjalan ke kamar mandi

A: masalah teratasi

P: pertahankan intervensi no 3

3. 18/5/11

J 10.00

S: klien mengatakan selama paska operasi badannya tidak

panas

O: Tidak tampak tanda infeksi pada jahitan luka operasi

A: masalah teratasi

P: pertahankan intervensi no. 1,3,5.