Upload
princess-rain
View
450
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ASKEP HERNIA DAN APENDISITIS.ppt
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA DAN APENDISITISHERNIA DAN APENDISITIS
OLEHOLEHAKHMAD MUSTOFA.,S.Kep.NsAKHMAD MUSTOFA.,S.Kep.Ns
DEFINISIDEFINISI
• PROLAPS SEBAGIAN USUS/ISI PERITONIUM KE DALAM ANGULUS INGUINALIS DIATAS KANTONG SCROTUM DISEBABKAN OLEH KELEMAHAN ATAU KEGAGALAN MENUTUP YANG BERSIFAT KONGENITAL
ETIOLOGIETIOLOGI
• KELEMAHAN ATAU KEGAGALAN YANG BERSIFAT KONGENITAL
• ANOMALI KONGENITAL
• PENINGGIAN TEKANAN DLM RONGGA PERITONIUM
MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS
• MUNTAH• DISTENSI ABDOMEN• FESES BERDARAH• NYERI• GELISAH• BENJOLAN HILANG TIMBUL/MENETAP
(REPONIBLE/IRREPONIBLE)• KONSTIPASI• TAK ADANYA FLATUS
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI
• KEGAGALAN PENUTUPAN KANALIS INGUINALIS PEMBENTUKAN KANTUNG HERNIA ISI PERITONIUM MENGISI KANTUNG HERNIA
• PENINGKATAN TEKANAN PADA RONGGA PERITONIUM MENEKAN PADA DINDING PERITONIUM (CANALIS INGUINALIS) PEMBENTUKAN KANTUNG HERNIA
• KELEMAHAN DINDING PERITONIUM PROLAPS ISI PERITONIUM
REPONIBLE/IRREPONIBLE ILLEUS
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN
• REPOSISI BIMANUAL
• PEMAKAIAN PENYANGGA UNTUK MEMPERTAHANKAN ISI HERNIA YANG TELAH DIREPOSISI
• OPERASI SEGERA APBL REPOSISI TIDAK BERHASIL
ASUHAN KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN PRABEDAH
• Bgm pengetahuan tg persiapan pembedahan dan pengalaman masa lalu
• Bgm persiapan psikologis• Riwayat alergi obat atau lainnya• Bgm status nutrisi• Hidrasi: turgor kulit,membran mukosa asupan
dan haluaran• Ada tidaknya protesa seperti gigi palsu
PENGKAJIAN PRABEDAHPENGKAJIAN PRABEDAH
• Pemeriksaan lain:
-Radiologi ;foto thorax
-Laboratorium;analisa gas darah(AGD/BGA),leukosit,eritrosit,trombosit,elektrolit,blood urea nitrogen(BUN),albumin,kreatiin,gula darah,pemeriksaan urin dll.
DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN
• PRABEDAH
- Nyeri b/d jepitan pada cincin hernia
- Defisit knowledge
- Cemas b/d ancaman terhadap kematian
- Resiko infeksi b/d kurangnya pengetahuan/menurunnya status nutrisi
- Resiko cedera b/d defisit penginderaan / motor
INTERVENSIINTERVENSI
• PRABEDAH
- Tujuan :
1.Memperlihatkan tanda-tanda tdk ada kecemasan
2.Memeperlihatkan tanda-tanda tidak ada ketakutan
3.Risiko infeksi dan cedera tidak terjadi
INTERVENSIINTERVENSI
• PRABEDAH-Rencana tindakan:
1.Untuk mengatasi adanya cemas dan rasa takut ;-berikan pendidikan kesehatan,penjelasan tentang peristiwa yang mungkin terjadi dan seterusnya.2.Untuk mengatasi masalah resiko infeksi;-diet,pembersihan area yang akan dioperasi,latih pernafasan dan batuk efektif,latihan mobilitas.
PENGKAJIAN PASCABEDAHPENGKAJIAN PASCABEDAH
• Status kesadaran• Kualitas jalan nafas• Sirkulasi• Perubahan tanda vital• Keseimbangan cairan dan elektrolit• Kardiovaskuler• Lokasi daerah pembedahan dan
sekitarnya
DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN• PASCABEDAH- Nyeri b/d terputusnya kontinuitas
jaringan akibat luka pembedahan- Pola nafas tidak efektif b/d peningkatan
sekresi sebagai dampak anestesi- Resiko terjadi retensio urin b/d dampak
anestesi- Konstipasi b/d dampak anestesi- Resiko cedera b/d adanya kelemahan- Gangg mobilitas fisik b/d nyeri &
ketahanan- Cemas b/d ancaman perubahan status
kesehatan
INTERVENSIINTERVENSI
• PASCABEDAH- Tujuan :
1.Meningkatkan proses penyembuhan luka2.Mempertahankan respirasi yang sempurna3.Mempertahankan sirkulasi4.Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit5.Mempertahankan eliminasi6.Mempertahankan aktivitas7.Mengurangi kecemasan
INTERVENSIINTERVENSI
• PASCABEDAH- Rencana tindakan
1.Rawat luka dan Perbaikan asupan makanan tinggi protein dan vit C2.Ajarkan nafas yang baik3.Anjurkan agar tidak duduk terlalu lama dan meninggikan kaki u/ melancarkan arus balik4.Pertahankan asupan serta output5.Ajarkan latihan untuk memperkuat otot sebelum ambulatori6.Lakukan komunikasi scr terapeutik
EVALUASIEVALUASI
• Adanya kemampuan dalam mempertahankan status kesehatan seperti adanya peningkatan proses penyembuhan luka,sistem respirasi yg sempurna,sistem sirkulasi, keseimbangan cairan dan elektrolit,sistem eliminasi,aktivitas serta tidak ditemukan tanda kecemasan lanjutan
PENGERTIANPENGERTIAN
• Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997)
ETIOLOGIETIOLOGI
• Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh:
– Fekalit/ massa keras dari feses– Tumor, hiperplasia folikel limfoid– Benda asing
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI
• Appendisitis yang terinflamasi dan mengalami edema Proses inflamasi tekanan intra luminal nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif dalam beberapa jam terlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen. Appendiks terinflamasi berisi pus perforasi peritonitis
TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALA
• Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya demam ringan
• Mual, muntah• Anoreksia, malaisse• Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney• Spasme otot• Konstipasi, diare (Brunner & Suddart, 1997)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Sel darah putih : lekositosis diatas 12000/mm3,
• Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosit mungkin ada
• Foto abdomen: Adanya pergeseran material pada appendiks (fekalis) ileus terlokalisir
• Tanda rovsing (+) : dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa dikuadran kanan bawah(Doenges, 1993; Brunner & Suddart, 1997)
KOMPLIKASIKOMPLIKASI
• Komplikasi utama adalah perforasi appediks yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau abses apendiks
• Tromboflebitis supuratif
• Abses subfrenikus
• Obstruksi intestinal
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN
• Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan
• Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedhan dilakukan
• Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan
Diagnosa keperawatan yang Diagnosa keperawatan yang mungkin munculmungkin muncul
1. Resiko tinggi terjadi infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi,peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi
2. Nyeri b.d distensi jaringan usus oleh onflamasi, adanya insisi bedah
3. Resiko tinggi kekurangan cairan tubuhb.d inflamasi peritoneum , muntah praoperasi, pembatasan pasca operasi
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d kurang informasi
IntervensiIntervensi
• Dx 1 - Awasi dan catat tanda vital terhadap peningkatan suhu, nadi, adanya pernapasan cepat dan dangkal– Kaji abdomen terhadap kekakuan dan distensi,
penurunan bising usus– Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik– Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik drainase
luka/drain, eriitema– Kolaborasi: antibiotik
IntervensiIntervensi
• Dx 2• Kaji nyeri. Catat lokasi, karakteristik nyeri• Pertahankan istirahat dengan posisi semi
fowler• Dorong untuk ambulasi dini• Ajarkan tehnik untuk pernafasan diafragmatik
lambat untuk membantu melepaskan otot yang tegang
• Berikan antiemetik, analgetik sesuai program
IntervensiIntervensi• Dx3• Awasi tekanan darah dan tanda vial• Kaji turgor kulit, membran mukosa, capilary refill• Monitor masukan dan haluaran . Catat warna
urin/konsentrasi• Auskultasi bising usus. Catat kelancara flatus• Berikan perawatan mulut sering• Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan
peroral dimulai dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi
• Berikan cairan IV dan Elektrolit
IntervensiIntervensi
• Dx4• Kaji ulang pembatasan aktivitas paska operasi• Dorong aktivitas sesuai toleransi dengan
periode istirahatperiodik• Diskusikan perawatan insisi, termasuk
mengganti balutan, pembatasan mandi• Identifikasi gejala yang memerlukan evaluasi
medik, contoh peningkatan nyeri, edema/eritema luka, adanya drainase
EvaluasiEvaluasi
• Infeksi tidak terjadi
• Nyeri hilang/berkurang
• Volume cairan adekuat
• Adanya peningkatan pengetahuan