21
PENDAHULUAN Demam dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak remaja atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, rasa mengecap yang terganggu, trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan (petekie) spontan. Indonesia merupakan negara endemik dengue dan merupakan negara dengan kasus dengue tertinggi di Asia Tenggara. 1 Di Asia Tenggara, hingga tahun 2009, tingkat morbiditas dengue meningkat sangat pesat. Di Indonesia, 156.052 kasus infeksi dengue ditemukan pada tahun 2009. Tingkat mortalitas akibat infeksi dengue di Indonesia diperkirakan sebesar 1%. Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai

Dengue Fever

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dengue fever

Citation preview

Page 1: Dengue Fever

PENDAHULUAN

Demam dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak remaja

atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri

sendi yang disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenopati,

demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, rasa

mengecap yang terganggu, trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan

(petekie) spontan. Indonesia merupakan negara endemik dengue dan merupakan

negara dengan kasus dengue tertinggi di Asia Tenggara. 1

Di Asia Tenggara, hingga tahun 2009, tingkat morbiditas dengue

meningkat sangat pesat. Di Indonesia, 156.052 kasus infeksi dengue ditemukan

pada tahun 2009. Tingkat mortalitas akibat infeksi dengue di Indonesia

diperkirakan sebesar 1%.

Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus

dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang

sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4

jenis serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Terdapat tiga faktor yang

memegang peranan pada penularan pada penularan infeksi virus dengue, yaitu

manusia, virus, dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia

melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. 2

Diagnosis infeksi dengue saat ini dapat ditegakkan dengan dua cara yaitu

melalui gejala klinis dan melalui diagnosis laboratorium. Diagnosis laboratorium

merupakan gold standart yang menjadi pijakan diagnosis infeksi penyakit ini.

Page 2: Dengue Fever

Pengobatan infeksi dengue bersifat suportif. Deteksi dini terhadap adanya

perembesan plasma dan penggantian cairan yang adekuat akan mencegah

terjadinya syok. Pemberian cairan kristaloid, pengganti plasma, tranfusi darah,

dan obat-obatan simtomatis dilakukan atas indikasi yang tepat.

Page 3: Dengue Fever

LAPORAN KASUS

Seorang pasien Ny.AS, 28 tahun, Suku Minahasa, alamat Ranowangko

Jaga 2, agama Kristen protestan, pekerjaan ibu rumah tangga masuk rumah sakit

Prof Dr. R. D. Kandou tanggal 24 Oktober 2013 dengan keluhan utama demam

sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam bersifat tinggi dan terus menerus

hampir sepanjang hari. Demam turun dengan obat penurun panas, kemudian

demam naik lagi. Demam tidak disertai dengan menggigil. Pasien juga mengeluh

nyeri ulu hati, mual, dan penurunan nafsu makan. Sakit kepala terutama

dibelakang kedua mata dan juga sakit semua otot tubuh juga dirasakan pasien.

Pasien tidak ada keluhan batuk, sesak nafas dan muntah. Buang air kecil dan

buang air besar seperti biasa. Riwayat penyakit jantung, paru-paru, liver, ginjal,

kencing manis dan darah tinggi tidak ada. Dalam keluarga hanya pasien yang sakit

seperti ini. Pasien tidak merokok dan minum alkohol. Tetangga pasien ada yang

sakit demam berdarah.

Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit sedang

dengan kesadaran compos mentis, berat badan 59 kg, tinggi badan 165 cm, indeks

massa tubuh (IMT) 21,6 kg/m2. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 92 x/menit,

pernafasan 22 x/menit dan suhu badan 38,30C. Pada pemeriksaan kepala didapati

rambut tidak rontok, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, lidah tidak kotor,

tonsil besarnya normal dan faring tidak hiperemis. Tidak ada pembesaran kelenjar

getah bening dan trakea letak di tengah. Pada pemeriksaan dada tampak simetris

dalam keadaan statis dan dinamis, stem fremitus kiri sama dengan kanan, sonor

kiri dan kanan, batas paru hati pada sela iga VI kanan dengan peranjakan

Page 4: Dengue Fever

diafragma 2 cm, tidak terdapat ronkhi serta tidak terdapat wheezing. Pemeriksaan

jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba, batas kiri jantung pada 2 jari

medial dari sela iga V garis midklavikula kiri dan batas kanan jantung pada sela

iga IV garis parasternalis kanan, suara jantung I dan II dalam batas normal,

teratur, tidak ada bising dan gallop. Pada pemeriksaan abdomen datar, lemas,

tidak ada nyeri tekan pada epigastrium, hati dan limpa tidak teraba, bising usus

normal. Ekstremitas hangat, tidak ada edema, tes rumple leede positif, tidak ada

petekie.

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 24 Oktober 2013 didapatkan Hb

11,4 g/dL, hematokrit 33,1%, eritrosit 4,68 x 106/µL; leukosit 4.600/µL;

trombosit 78.000/µL. SGOT 22; SGPT 31; dan pemeriksaan DDR malaria negatif.

Pada pemeriksaan IgM anti dengue negatif dan IgG antidengue positif.

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium pasien

didiagnosis sebagai demam dengue. Dan pasien di terapi dengan pemberian IVFD

Ringer lactat 32 tetes/menit, paracetamole 500 mg tablet setiap 8 jam, domperidon

10 mg tablet tiap 8 jam dan ranitidin 150 mg tablet setiap 12 jam. Pasien

direncanakan untuk pemeriksaan darah lengkap kontrol, DDR serial dan urinalisis

lengkap.

Pada perawatan hari kedua, demam hari ke-4, pasien masih panas. Mual

dan muntah tidak ada. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit

sedang dengan kesadaran compos mentis. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90

x/menit, pernafasan 22 x/menit dan suhu badan 38,00C. Hasil pemeriksaan

laboratorium didapatkan Hb 11,2 g/dL; hematokrit 33,1%; eritrosit 4,44 x 106/µL;

leukosit 5.400/µL; trombosit 99.000/µL. Pada pemeriksaan DDR malaria negatif.

Page 5: Dengue Fever

Dan pasien di terapi dengan pemberian IVFD Ringer lactat 32 tetes/menit,

paracetamole 500 mg tablet tiap 8 jam, domperidon 10 mg tablet tiap 8 jam dan

ranitidin 150 mg tablet setiap 12 jam.

Pada perawatan hari ketiga, demam hari ke-5, pasien sudah tidak panas.

Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit sedang dengan

kesadaran compos mentis. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 78 x/menit,

pernafasan 20 x/menit dan suhu badan 36,80C. Dan pasien di rencanakan untuk aff

infus, serta diberikan paracetamole 500 mg tablet kalau panas.

Pada perawatan hari kelima pasien sudah tidak panas, bisa makan dan

minum seperti biasa. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit

sedang dengan kesadaran compos mentis. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 72

x/menit, pernafasan 20 x/menit dan suhu badan 36,60C. Pasien boleh rawat jalan

dan kemudian disarankan untuk kontrol di poliklinik penyakit dalam.

Page 6: Dengue Fever

PEMBAHASAN

Demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui

gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus. Infeksi salah satu serotipe

virus dengue yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 akan menimbulkan antibodi

terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap

serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang

memadai terhadap serotipe lain tersebut. Menurut data dari WHO pada tahun

2009 kasus dengue di Indonesia dilaporkan berjumlah 156.052 kasus, terdapat

peningkatan jumlah kasus dalam 5 tahun sebelumnya.

Pada infeksi virus dengue terdapat gejala asimtomatik maupun simtomatik,

dari manifestasi klinisnya dapat dibedakan menjadi demam yang tidak khas (viral

syndrome), demam dengue baik dengan perdarahan maupun tanpa perdarahan,

demam berdarah dengue baik dengan syok maupun tanpa syok dan expanded

dengue syndrome.

Page 7: Dengue Fever

Demam dengue memiliki manifestasi klinis yaitu demam 2-7 hari, sakit

kepala, nyeri dibelakang kedua mata, nyeri otot dan nyeri sendi serta memiliki

riwayat tinggal di daerah dimana terdapat kasus demam dengue. Hal ini sesuai

dengan yang ditemukan pada pasien dan memenuhi beberapa kriteria, yaitu

demam akut sejak 3 hari yang lalu, sakit kepala terutama dibelakang kedua mata,

pasien juga mengeluhkan nyeri otot dan pasien juga mengaku bahwa tetangga

pasien ada yang sakit demam berdarah. Pada pemeriksaan fisik demam dengue

dapat di temukan adanya ruam dan uji rumple leede positif. Pada pasien ini tidak

di temukan adanya ruam, namun pemeriksaan uji rumple leede didapatkan positif.

3,4,5,6,7,8

Pemeriksaan laboratorium demam dengue dapat ditemukan adanya

leukopenia (<5000uL/mm3), trombositopenia (<150.000/mm3), peningkatan

hematokrit (5-10%) dan juga di ikuti pemeriksaan IgG dan IgM positif. Hal ini

sesuai dengan hasil laboratorium pada pasien ini yaitu ditemukan trombositopenia

yaitu trombosit 78.000/µL, leukopenia yaitu leukosit 4.600/µL, Hb 11,4 g/dL,

hematokrit 33,1%, eritrosit 4,68 x 106/µL, dan IgG anti dengue positif pada saat

demam hari ke-3, hal ini menandakan bahwa pasien telah terinfeksi virus dengue

sebelumnya dan bila terdapat peningkatan empat kali lipat menandakan bahwa

pasien ini terinfeksi sekunder oleh virus dengue.3,4,5,6

Page 8: Dengue Fever

Pada pengobatan demam dengue terlebih dahulu dilakukan rehidrasi cairan

yaitu dengan pemberian cairan kristaloid berupa NaCl 0,9% karena terjadi

trombositopenia dan juga untuk mengganti cairan karena sebelumnya pasien

muntah, diberikan tetesan 32 gtt untuk maintenance berdasarkan berat badan ideal

pasien yaitu (165-100)-10%(165-100) = 58,5 Kg. Berdasarkan tabel dibawah

cairan yang dibutuhkan setiap hari sebanyak 2300ml.

Pada gejala simptomatik untuk panas dapat diberikan paracetamol 500 mg tablet

setiap 8 jam, ranitidin 150 mg tablet tiap 12, dan domperidon 10 mg tablet tiap 8

jam bila mual.5,6,7

Page 9: Dengue Fever

Diagnosis cepat terhadap ada atau tidaknya infeksi dengue pada pasien

yang menderita demam sangat penting karena menentukan prognosis penyakit.3

Prognosis demam dengue dapat beragam, dipengaruhi oleh adanya

antibodi yang didapat secara pasif atau infeksi sebelumnya. Pada DBD, kematian

telah terjadi pada 40-50% pasien dengan syok, tetapi dengan penanganan intensif

yang adekuat kematian dapat di tekan <1% kasus. Keselamatan secara langsung

berhubungan dengan penatalaksanaan awal dan intensif. Pada kasus yang jarang,

terdapat kerusakan otak yang disebabkan syok berkepanjangan atau perdarahan

intrakranial. 9,10 Pada Pasien ini prognosis dubia ad bonam karena penanganan

yang segera pada pasien ini, saat pasien terdiagnosis demam dengue dari

anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Page 10: Dengue Fever

Lampiran

Tabel diagnosis dengue fever.6

Diagnosis probable, yaitu demam yang diikuti oleh dua atau lebih:

Gejala Klinis Laboratorium

Sakit kepala

Nyeri retro-orbital

Myalgia

Nyeri Tulang

Rash

Manifestasi perdarahan

Leukopenia (≤ 5000 uL/mm3)

Trombositopenia (<150.000/mm3)

Peningkatan hematokrit (5-10%)

Diikuti minimal satu dari dibawah ini:

Terjadi di daerah dimana

terdapat kasus dengue

fever terkonfirmasi

Tes serologi suportif dari satu sampel serum: titer

antibody IgG ≥1280 pada tes inhibisi hemaglutinasi,

yang dapat dibandingkan dengan tes ELISA, atau tes

antibody IgM yang positif

Untuk konfirmasi diagnosis dengue fever, kasus probable diikuti minimal

satu di bawah ini:

Isolasi virus dengue dari serum, CSS, atau sampel otopsi

Deteksi virus dengue atau antigen dalam jaringan, serum atau cairan

serebrospinal dengan immunochemistry, immunofluorescence atau ELISA

Deteksi virus dengue menggunakan PCR

Peningkatan empat kali lipat dari serum IgG (dari tes inhibisi hemaglutinasi)

atau peningkatan IgM antibody virus dengue

Page 11: Dengue Fever

Tabel klasifikasi infeksi dengue dan derajat DBD.6

DF / DHF Grade Gejala dan Tanda Laboratorium

DF Demam dengan dua dari hal berikut:

• Sakit kepala.

• Nyeri Retro-orbital.

• myalgia.

• Arthtralgia / nyeri tulang.

• Ruam.

• manifestasi perdarahan.

• Tidak ada bukti kebocoran plasma.

• leukopenia (WBC ≤ 5000

sel/mm3).

• Trombositopenia (trombosit

<150 000 sel/mm3).

• Meningkatnya hematokrit

(5% - 10%).

• Tidak ada bukti kehilangan

plasma

DHF I Demam dan manifestasi perdarahan (uji

tourniquet positif) dan bukti kebocoran

plasma

Trombositopenia <100 000 sel /

mm3; HCT meningkat ≥ 20%

DHF II Seperti derajat I ditambah pendarahan

spontan

Trombositopenia <100 000 sel /

mm3; HCT meningkat ≥ 20%

DHF III Seperti derajat I atau II ditambah

kegagalan peredaran darah

(nadi lemah, tekanan nadi sempit

(≤ 20 mmHg), hipotensi, gelisah).

Trombositopenia <100 000 sel /

mm3; HCT meningkat ≥ 20%

DHF IV Seperti derajat III ditambah syok yang

mendalam dengan tekanan darah dan

nadi tidak dapat diukur

Trombositopenia <100 000 sel /

mm3; HCT meningkat ≥ 20%

Page 12: Dengue Fever

DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer A, Triyanti K, Safitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita

Selekta Kedokteran. Jilid 2, edisi ketiga. Media Aesculapius Fakultas

Kedokteran UI. Jakarta: 2001.

2. Sutaryo. Perkembangan Patogenesis DBD. Dalam: Hadinegoro SRH, Satari

HI. Editor. Demam Berdarah Dengue: Naskah Lengkap. Balai Penerbit

FKUI. Jakarta; 1999.

3. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II. FKUI. Jakarta. 2007.

4. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Panduan

Pelayanan Medik. FK UI. Jakarta. 2006.

5. Harijanto, P .N. Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Bahan Ajar.

FK UNSRAT. Manado. 2011.

6. WHO. Comprehensive Guidlines for Prevention and Control of Dengue and

Dengue Haemorrhagic Fever. 2011.

7. Lakumar F. Fluid management in dengue fever and dengue haemorrhagic

fever. Available from http://www.paedlk.com/uploads/pdf/Fluid-

management-in-dengue-and-Dengue-haemorrhagic-fever.pdf Diakses tanggal 2

November 2013.

8. Chandra A. Demam berdarah dengue: epidemiologi, pathogenesis dan factor

resiko penularan. Cermin Dunia Kedokteran Indonesia. Vol 2:2010.

Page 13: Dengue Fever

9. Depkes RI. Tatalaksana Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue di

Indonesia. Available from : http://www.depkes.go.id/downloads Diakses

tanggal 2 November 2013.

10. Amir R. Dengue fever: prevention and management. Available at

http://www.crph.org.pk/symposium/Dengue_Fever_Prevention_and_Manage

ment.pdf Diakses tanggal 2 November 2013.

Page 14: Dengue Fever

Responsi Umum

DEMAM DENGUE

Oleh:

Alfrid Robot 070111220

Vivi Mamangkey 070111255

Pembimbing:

dr. Eko Surachmanto, Sp.PD-KAI

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN

BLU RSUP PROF. Dr. R.D. KANDOU

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2013