9
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN TEKNIK PENGUKURAN Humiditas Udara Disusun Oleh: Kelompok 1 1. Ariyo Dwi Saputra (061330401008) 2. Jannatul Fitri (061330401011) 3. Maria Ulfa Sundari (0613304010 4.Mega Silvia (0613304010 5. M. Dody Apriliyana (0613304010 6. Rifa Nurjihanty (0613304010 7. Siti Nurjannah (0613304010 Kelas : 2KD Dosen Pembimbing : Yuniar, S.T., M.T. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

laporan tetap humiditas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum ITP

Citation preview

LAPORAN TETAP PRAKTIKUMINSTRUMENTASI DAN TEKNIK PENGUKURANHumiditas Udara

Disusun Oleh:Kelompok 11. Ariyo Dwi Saputra(061330401008)2. Jannatul Fitri(061330401011)3. Maria Ulfa Sundari(06133040104. Mega Silvia(06133040105. M. Dody Apriliyana(06133040106. Rifa Nurjihanty(06133040107. Siti Nurjannah(0613304010Kelas: 2KDDosen Pembimbing: Yuniar, S.T., M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYAPALEMBANGTAHUN AJARAN 2013

HUMIDITAS UDARA

I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengukur temperatur bola basah maupun temperatur bola kering. Mencari humidifitas udara dengan Moller. Mencari relatif humidifitas udara dengan menggunakan grafik moller.

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan Seperangkat alat TM Termometer bola basah1 buah Termometer bola kering1 buah Gelas kimia 250 ml1 buah Isolatif

Bahan yang digunakan Aquadest Tissue

III. DASAR TEORITemperatur bola kering dan temperatur bola basah dalam pemprosesan sering diperlukan untuk menentukan uap air di dalam aliran gas atau kelembaban udara atau kandungan air dalam udara untuk pembakaran. Operasi ini lebih dikenal dengan proses humidifikasi. Penggunaan yang paling sederhana dan luas dalam proses humidifikasi adalah proses pengeringan padatan basah dengan pengukuran jumlah kandungan air dan pemakaian Ac. Untuk menentukan relatif humidifitas dan humidifitas dari campuran air-uap digunakan grafik humidifikasi.Cara penggunaan grafik humidifikasi adalah buat garis perpotongan antara temperatur bola kering dan bola basah dari titik perpotongan tarik garis sampai memotong garis relatif humidifitas sedangkan untuk menentukan humidifitas tarik garis perpotongan temperatur bola kering dan bola basah sampai memotong garis humidifitas.Humidifitas (kelembaban) adalah nilai kuantitas air yang terkandung dalam udara lembab. Nilai tersebut dapat ditampilkan sebagai Humiditas absolut (mv) Rasio Humidifitas dan Humidifitas relatif 0. Humiditas absolut mv: total massa uap air yang terkandung dalam suatu sistem campuran udara lembab dalam suatu kuantitas volume tertentu. Humiditas relatif (lebih dikenal dalam meteorologi sebagai relatif humiditi-RH) adalah nilai perbandingan antara tekanan parsial uap air aktual terhadap tekanan parsial uap air pada keadaan saturasi dengan suhu yang sama (suhu tabung kering).Rasio humiditas (Humiditas spesifik) xv didefinisikan sebagai rasio jumlah massa air yang terkandung dalam setiap satuan massa udara kering. Rasio humiditas dalam udara lembab memiliki nilai antara xv = 0 (udara kering) dan nilai maksimum xv = xvs (udara saturasi atau jenuh). Kelembaban relatif adalah jumlah uap air di udara pada suhu tertentu dibandingkan dengan uap air maksimum yang udara mampu menahan tanpa itu kondensasi, pada suhu tertentu. Termometer bola basah ( wet-bulb ) merupakan suhu yang didapat bila udara didinginkan pada tekanan konstan sampai jenuh ( 100% kelembaban ) oleh penguapan air dengan panas laten yang berasal dari udara tersebut.Temperatur bola kering merupakan suhu yang diperoleh dari pengukuran suhu yang terjaga dari sinar matahari dan embun ( udara bebas ).Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer, yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim.Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat dilihat, yang merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air yang melayang-layang di udara. Kabut melayang-layang dekat permukaan tanah, sedangkan awan melayang-layang di angkasa. Banyaknya uap air yang di kandung oleh hawa tergantung pada temperatur.Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelembapan :1. Ketingian TempatApabila semakin tinggi tempat maka tingkat kelembabannya juga tinggi karena suhunya rendah dan sebaliknya semakin rendah tempat suhunya semakin tinggi dan kelembabannya pun menjadi rendah.2. Kerapatan Udara Kerapatan udara.Ini juga berkaitan dengan suhu dimana apabila kerapatan udara padadaerah tertentu rapat maka kelembabanya tinggi. Sedangkan apabila kerapatan udara di suatu daerah renggang maka tinggkat kelembabannya juga rendah. Diketahui pula antara kerapatan,suhu,dan ketinggian tempat juga saling berkaitan..3. Tekanan Udara.Tekanan udara juga mempengaruhi kelembaban udara dimana apabila takanan udara pada suatu daerah tinggi maka kelembabanya juga tinggi, hal ini disebabkan oleh kapasitas lapang udaranya yang rendah. 4. Radiasi Matahari.Dimana adanya radiasi matahari ini menyebabkan terjadinya penguapan air di udara yang tingkatannya tinggi sehingga kelembaban udaranya semakin besar. 5. AnginAdanya angin ini memudahkan proses penguapan yang terjadi pada air laut menguap ke udara. Besarnya tingkat kelembaban ini dapat berubah menjadi air dan terjadi pembentukan awan. 6. SuhuApabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabanya rendah dan sebaliknya apabila suhu rendah maka kelembaban tinggi. Dimana hal ini antara suhu dan kelembaban ini juga berkaitan dengan ketinggian tempat.7. Kerapatan VegetasiJika tumbuhan tersebut kerapatannya semakin rapat maka kelembabannya juga tinggi hal ini di sebabkan oleh adanya seresah yang menutupi pada permukaan tanah sangat besar sehingga berpengaruh pada kelembabannya.Bahkan sebaliknya apabila kerapatannya jarang maka tinggkat kelembabannya juga rendah karena adanya seresah yang menutupi permukaan tanah ini sedikit.

IV. PROSEDUR KERJA1) Menyiapkan alat TM dengan menggunakan blower.2) Menyiapkan termometer bola basah dengan cara membungkus ujung termometer dengan kain kasa atau tisue dan di lilit isolasi bening.3) Menghidupkan blower pada alat TM.4) Mencelupkan termometer bola basah ke dalam gelas kimia yang berisi air.5) Mengukur temperatur blower secara bersamaan antara temperatur bola basah dan bola kering selama lebih kurang 10 menit dan melakukan sebanyak 6 kali.6) Dari dara yang didapat tentukan kelembaban udara dan relatif menggunakan grafik humiditas.

V. DATA PENGAMATAN

No.Waktu untuk menentukan kenaikan suhu (menit)Temperatur bola keringTemperatur bola basah

1.10 menit61C31C

2.10 menit58C30C

3.10 menit59C31C

4.10 menit58C30C

5.10 menit61C30C

6.10 menit60C31C

Suhu rata-rata59,5C30,5C

VI. ANALISIS DATA

Pada percobaan kali ini untuk mengamati kandungan air yang ada dalam udara, untuk menentukan nilai relatif humiditas ( RH) dan nilai humiditas saturasi. Percobaan dilakukan masing-masing selama 10 menit untuk melihat pergerakan nilai pada skala termometer baik untuk temperatur bola basah maupun bola kering. Pengukuran dilakukan sebanyak 6 kali agar di dapatkan hasil rata-rata karena dalam pembacaan bisa saja berbeda. Pengukuran temperatur bola basah menggunakan tissue yang dililitkan dengan isolatif pada ujung termometer, agar ketika di hembuskan suhu udara oleh blower kelembabannya mempengaruhi suhu temometer yang dihasilkan. Temperatur bola basah yang didapat lebih kecil dari temperatur bola kering karena dipengaruhi oleh kelembaban tisue yang dililitkan di ujung termometer. Temperatur bola basah dan bola kering mengalami kenaikan suhu yang disebabkan oleh suhu udara yang dihembuskan oleh blower dari alat temperatur measurement.Pada pembacaan grafik, diperlukan tingkat ketelitian dalam melihat dan membaca grafik, khususnya dalam menemukan titik perpotongan garis antara bola basah dan bola kering, sehingga diperoleh hasil yang sesuai.

VII. KESIMPULANDari analisa percobaan dapat disimpulkan bahwa : Percobaan dilakukan sebanyak 6 kali agar di dapatkan hasil rata-rata suhu temperatur agar mendapat suhu rata-rata. Temperatur bola basah di lilitkan dengan tissu dan isolatif. Temperatur bola basah lebih kecil nilainya di bandingkan nilai temperatur bola kering diakibatkan oleh kelembaban.

VIII. DAFTAR PUSTAKA Jobsheet. 2013. Penuntun Pratikum Instrumentasi dan Teknik Pengukuran HUMIDITAS. Tim Dosen. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang. www. Wikipedia.com http;IX. GAMBAR ALAT