22
LATAR BELAKANG Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah, guru memiliki posisi sentral dan strategis. Hal ini mengandung makna bahwa upaya reformasi pendidikan hanya dapat terwujud apabila unsur guru yang berada di front terdepan mendapat prioritas. Masalah guru baik dalam jumlah, mutu, dan kesejahteraannya harus mendapat prioritas dalam keseluruhan pendidikan nasional. Baik dari kepentingan pendidikan nasional maupun tugas fungsional guru, semuanya menuntut agar pendidikan dilaksanakan secara profesional artinya dilaksanakn secara sungguh-sungguh dan didukung oleh unjuk kerja profesional. Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi peserta didik guru sering dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh karena itu, guru seyogyanya memiliki perilaku dan kompetensi yang memadai untuk mengembangkan peserta didik secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal terutama kompetensi kepribadian, sosial dan profesional.

PROFESIONALISME GURU MAKALAH FIX.doc

Embed Size (px)

Citation preview

LATAR BELAKANG

Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah, guru memiliki posisi sentral dan strategis. Hal ini mengandung makna bahwa upaya reformasi pendidikan hanya dapat terwujud apabila unsur guru yang berada di front terdepan mendapat prioritas. Masalah guru baik dalam jumlah, mutu, dan kesejahteraannya harus mendapat prioritas dalam keseluruhan pendidikan nasional. Baik dari kepentingan pendidikan nasional maupun tugas fungsional guru, semuanya menuntut agar pendidikan dilaksanakan secara profesional artinya dilaksanakn secara sungguh-sungguh dan didukung oleh unjuk kerja profesional. Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi peserta didik guru sering dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh karena itu, guru seyogyanya memiliki perilaku dan kompetensi yang memadai untuk mengembangkan peserta didik secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal terutama kompetensi kepribadian, sosial dan profesional. PENGERTIAN PROFESIONAL DAN GURU

1. Pengertian profesi, Profesional, profesionalisme, profesionalitas, profesionalisasiProfesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Artinya, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Ada beberapa istilah lain yang dikembangkan yang bersumber dari istilah profesi yaitu istilah profesional, profesionalisme, profesionalitas, dan profesionalisasi secara tepat.Profesional menunjuk pada dua hal, Pertama, orang yang menyandang suatu profesi. Kedua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. Dalam kegiatan sehari-hari seorang profesional melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja. Penyandangan dan penampilan profesional ini telah mendapat pengakuan, baik secara formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi. Sebagai contoh misalnya guru professional adalah guru yang telah mendapat pengakuan secara formal berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam kaitan dengan jabatan ataupun latar belakang pendidikan formalnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia profesional berarti bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, profesional, mutu kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi orang profesional. Dengan demikian, sebutan profesional didasarkan pada pengakuan formal terhadap kualifikasi dan kompetensi penampilan unjuk kerja suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Dalam RUU Guru (pasal 1 ayat 4) dinyatakan bahwa : professional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain. Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka untuk profesional, artinya menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil menjabat pekerjaan itu. Mengenai istilah profesi ini Everett Hughes menjelaskan bahwa istilah profesi merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri (Piet A. Sahertian, 1994: 26). Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Profesionalisme berarti mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Perwujudan unjuk kerja profesional guru ditunjang dengan jiwa profesionalisme yaitu sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan diri sebagai guru profesional. Pada dasarnya profesionalisme itu merupakan motivasi intrinsik pada diri guru sebagai pendorong untuk mengembangkan dirinya ke arah perwujudan profesional.

Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian, sebuata profesionalitas lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini guru diharapkan memiliki profesionalitas yang memadai sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif.

Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan profesionalisasi, para guru secara bertahap diharapkan dapat mencapai suatu derajat kriteria profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan menurut UU NO 14 Tahun 2005 yaitu berpendidikan akademik atau S1 ata D-IV dan telah lulus sertifikasi pendidikan. Pada dasarnya profesionalisasi merupakan suatu proses berkesinambungan melalui berbagai program pendidikanb dalam jabatan.

2. Pengertian Guru

Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen (pasal 1) dinyatakan bahwa : guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta diidk pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Adapun Guru Profesional ialah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal, mengakui dan sadar akan profesinya, memiliki sikap dan mampu mengembangkan profesinya serta ikut dalam megkomunikasikan usaha pengembangan profesi dan bekerjasama dengan profesi lain. Pengertian Guru Profesional menurut Mohammad Uzer Usman, sebagaimana dikutip oleh Piet A. Suhertian, adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya ( Piet A. Sahertian, 1994:26).

Guru professional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Keahlian yang dimiliki oleh guru profesional adalah keahlian yang diperoleh melalui suatu proses pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara khusus untuk itu. Keahlian tersebut mendapat pengakuan formal yang dinyatakan dalam bentuk sertifikasi, akreditasi, dan lisensi dari pihak yang berwenang (dalam hal ini pemerintah dan organisai profesi). Dengan keahliannya itu seorang guru mampu menunjukkan otonominya, baik secara pribadi maupun sebagai pemangku profesinya. Disamping dengan keahliannya, sosok profesional guru ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksankan seluruh pengabdiannya. Guru profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran untuk mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.3. Kewajiban Guru Profesional

Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral, dan spiritual.

a. Tanggung Jawab Pribadi, artinya mandiri yang mampu memahami dirinya. b. Tanggung jawab sosial

Diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki kemampuan interaktif yang efektif.

c. Tanggung Jawab Intelektual

Diwujudkan melalui penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menunjang tugas-tugasnya.

d. Tanggung Jawab Spiritual dan Moral

Diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk yang beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma-norma agama dan moral.

Ciri profesi yang selanjutnya adalah kesejawatan, yaitu rasa kebersamaan antara sesama guru. Kesejawatan ini diwujudkan dalam persatuan para guru melalui organisasi profesi dan perjuangan, yaitu PGRI. Melalui PGRI para guru mewujudkan rasa kebersamaanya dan memperjuangkan martabat diri dan profesinya di atas, pada dasarnya telah tersirat dalam kode Etik Guru Indonesia sebagai pegangan profesional guru. Kualitas profesionalisme didukung oleh lima kompetensi sebagai berikut :

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang ideal

2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi

3. Senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya

4. Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi

Dalam UU Guru pasal 5 ayat (1) dikatakan bahwa profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-prinsip professional sabagai berikut :

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme

b. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya

c. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya

d. Mematuhi kode etik profesi

e. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas

f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya

g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan

h. Memperoleh perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas profesionalnya

i. Memiliki organisai profesi yang berbadan hokum

Undang-undang ini memberikan landasan kepastian hokum yang untuk perbaikan guru di masa depan khusunya yang berkenaan dengan profesi,kesejahteraan,jaminan social,hak dan kewajiban,serta perlindungan. Beberapa substansi RUU Guru yang bernilai pembaharuan untuk mendukung profesionalitas dan kesejahteraan guru antara lain yang berkenaan:1. Kualifikasi dan kompetensi guru : yang mensyaratkan kualifikasi akademik guru minimal lulusan S-1 atau Diploma IV, dengan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi Pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial.

2. Hak Guru : yang berupa penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum berupa gaji pokok, tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait tugasnya sebagai guru. (pasal 15)

3. Kewajiban guru : untuk mengisi keadaan darurat adanya wajib kerja sebagai guru bagi PNS yang memnuhi persyaratan.

4. Pengembangan profesi guru : melalui pendidikan guru yang lebih berorientasi pada pengembangan kepribadian dan profesi dalam satu lembaga yang terpadu.

5. Perlindungan : guru mendapat perlindungan hukum dalam berbagai tindakan yang merugikan profesi, kesejahteraan, dan keselamatan kerja.

6. Organisasi profesi : sebagai wadah independen untuk meningkatkan kompetesi karir, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan dan atau pengabdian, menetapkan kode etik guru, memperjuangkan aspirasi dan hak-hak guru.

Sedangkan ciri-ciri sederhananya guru profesional itu yang pertama menguasai materi atau ilmu yang akan diajarkan dan yang kedua menguasai metodologi pangajaran.1. Selalu punya energi untuk siswanya

Seseorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka.

Guru yang baik juga punya kemampuan mendengar dengan seksama.

2. Punya tujuan jelas untuk pelajaran

Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.

3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif

Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.

4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik

Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik,saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

5. Bisa berkomunikasi dengan baik orang tua

Seorang guru yang baik menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum,disiplin,dan isu lainya.mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon,rapat,email dan sekaran,twitter.6. Punya harapan yang tinggi pada siswanya

Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.

7. Pengetahuan tentang kurikulum

Seorang guru yang baik memiliki pengertahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainya.

Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.

8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan

Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan.

Meraka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa,bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.

9. Selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dan proses pengajaran

seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya,sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.

10. Punya hubungan yang berkualitas dengan siswa

Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.4. Komponen Kompetensi Guru

Seorang guru harus memiliki kompetensi professional yang menjadi andalan guru dalam menjalankan tugasnya, kompetensi professional merupakan seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat melaksanakan tugasnya dengan berhasil. Dalam rangka mempersiapkan guru dan calon guru, maka pemerintah Republik Indonesia dalam PP No 74/2007 telah merumuskan empat jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu : 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi profesional, dan 4) kompetensi sosial. Selanjutnya rincian untuk masing-masing kompetensi pendidik tersebut dijabarkan menjadi beberapa indikator yang harus dikembangkan secara berkesinambungan oleh para pendidik dan calon pendidik.1. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pendidik yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran yang sekurang-kurangnya meliputi pemahaman tentang :

a) wawasan atau landasan kependidikan, b) potensi peserta didik

c) pengembangan kurikulum

d) perancangan pembelajaran

e) pelaksanaan pembelajaran

f) pemanfaatan informasi, komputer dan teknologi

g) evaluasi hasil belajar, dan

h) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan yang melekat dengan pribadi setiap insan pendidik. Beberapa karakter yang merupakan bagian dari kompetensi ini ialah bahwa seorang guru harus : a) beriman dan bertakwa, b) berakhlak mulia, c) bersikap arif, d) demokratis, e) berkepribadian mantap, f) berwibawa, g) memiliki sikap dan perilaku yang stabil, dewasa, jujur dan sportif, h) dapat ,menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, i) secara obyektif mau dan mampu mengevaluasi kinerja sendiri, dan mau dan mampu mengembangkan potensi dirinya secara mandiri dan berkelanjutan.

Setiap subjek mempunyai pribadi yang unik, masing-masing mempunyai ciri dan sifat bawaan serta latar belakang kehidupan. Banyak masalah psikologis yang dihadapi peserta didik, banyak pula minat, kemampuan, motivasi dan kebutuhannya. Semuanya memerlukan bimbingan guru yang berkepribadian dapat bertindak sebagai pembimbing, penyuluh dan dapat menolong menolong peserta didik agar mampu menolong dirinya sendiri. Disinilah letak kompetensi kepribadian guru sebagai pembimbing dan suri teladan. Guru adalah sebagai panutan yang harus digugu dan ditiru dan sebagai contoh pula bagi kehidupan dan pribadi peserta didiknya. Guru bukan hanya pengajar, pelatih dan pembimbing, tetapi juga sebagai cermin tempat subjek didik dapat berkaca. Dalam relasi interpersonal antarguru dan subjek didik tercipta situasi didik yang memungkinkan subjek didik dapat belajar menerapkan nilai-nilai yang menjadi contoh dan memberi contoh. Guru mampu menjadi orang yang mengerti diri siswa dengan segala problematikanya, guru juga harus mempunyai wibawa sehingga siswa segan terhadapnya.

Dari uraian di atas, fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan bimbingan dan suri teladan, secara bersama-sama mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motif belajar serta dorongan untuk maju kepada anak didik.

3. Kompetensi sosial

Kompetensi sosial yakni kemampuan guru dalam berinteraksi dengan lingkungannya sebagai bagian dari masyarakat. Terkait dengan hal ini, sekurang-kurangnya setiap pendidik yang profesional harus memiliki kompetensi yang baik dalam hal : a) berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun, b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara funsional, c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik, d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar , e) menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

Guru ada dan hidup bermasyarakat. Masyarakat dalam proses pembangunan sekarang ini menganggap guru sebagai anggota masyarakat yang memiliki kemampuan, keterampilan yang cukup luas, yang mau ikut serta secara aktif dalam proses pembangunan. Guru diharapkan menjadi pelopor di dalam pelaksanaan pembangunan. Posisi sebagai seorang guru/calon guru perlu menyadari bahwa guru tidak mungkin lepas dari kondisi sosial di masyarakat yang sifatnya kompleks. 4. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam hal penguasaan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan : a) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu, dan b) konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu. KESIMPULAN

1. Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. 2. Guru Profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran untuk mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. 3. Guru profesional mempunyai beberapa tanggung jawab, yaitu tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral, dan spiritual.

4. Dalam melaksanakan tugasnya, ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. DAFTAR PUSTAKASatori, Jaman,dkk. Profesi Keguruan. 2010.Jakarta :Universitas Terbuka.

Surya, Muhammad. 2003. Percikan Perjuangan Guru. Semarang : CV. Aneka Ilmu.

Wahab Jufri, A. Belajar dan Pembelajaran Sains. 2010. Lombok : Arga Puji Press.