23
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN MOTIVASI GURU MELAKUKAN PTK DENGAN PELATIHAN MODEL ”SIKUSIKUSAADAH (Pengawas SMP Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur) [email protected] ABSTRAK Penelitian, khususnya penelitian tindakan kelas (PTK) adalah salah satu wahana yang diyakini efektif bagi guru untuk mengembangkan dan meningkatkan keprofesiannya. Hanya saja, kemampuan dan motivasi sering menjadi kendala utama bagi guru untuk melakukanya. Makalah ini mengupas hasil penelitian yang mengkaji manfaat pelatihan model ” sikusiku ” (Identifikasi, Diskusi, Dokumentasi dan Implementasi) dalam meningkatkan kemampuan dan motivasi guru dalam menerapkan kerangka PTK untuk pemecahan masalah pembelajaran yang dihadapi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri atas dua kali tatap muka. Penelitian ini dilakukan di MGMP PKn, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Penjaskes, dan IPS . Data hasil penelitian diambil mengunakan lembar observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan model Sikusiku memiliki manfaat yang ”Cukup Signifikan” dalam meningkatkan kemampuan dan motivasi guru-guru untuk melakukan PTK. Kata kunci: Kemampuan dan motivasi, PTK, pelatihan model “Sikusiku.

Makalah motivasi ptk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah motivasi ptk

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN MOTIVASI GURU MELAKUKAN

PTK DENGAN PELATIHAN MODEL ”SIKUSIKU”

SAADAH (Pengawas SMP Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur)

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian, khususnya penelitian tindakan kelas (PTK) adalah salah satu wahana yang

diyakini efektif bagi guru untuk mengembangkan dan meningkatkan keprofesiannya.

Hanya saja, kemampuan dan motivasi sering menjadi kendala utama bagi guru untuk

melakukanya. Makalah ini mengupas hasil penelitian yang mengkaji manfaat

pelatihan model ”sikusiku” (Identifikasi, Diskusi, Dokumentasi dan Implementasi)

dalam meningkatkan kemampuan dan motivasi guru dalam menerapkan kerangka

PTK untuk pemecahan masalah pembelajaran yang dihadapi. Penelitian ini dilakukan

dalam tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri atas dua kali tatap muka.

Penelitian ini dilakukan di MGMP PKn, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa

Indonesia, Penjaskes, dan IPS . Data hasil penelitian diambil mengunakan lembar

observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan

model “Sikusiku” memiliki manfaat yang ”Cukup Signifikan” dalam meningkatkan

kemampuan dan motivasi guru-guru untuk melakukan PTK.

Kata kunci: Kemampuan dan motivasi, PTK, pelatihan model “Sikusiku”.

Page 2: Makalah motivasi ptk

2

PENDAHULUAN

Diberlakukannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (Permenpan) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya, yang mempersyaratkan sejumlah angka kredit dari unsur

publikasi ilmiah dan/atau karya inovtif bagi guru dengan pangkat/golanga III/b ke

atas, tidak serta-merta mampu meningkatkan motivasi guru-guru untuk menerapkan

kerangka ilmiah dalam pemecahan masalah pembelajaran.

Padahal, dalam kegiatan pembelajaran seorang guru sudah pasti berhadapan

dengan berbagai persoalan, baik menyangkut peserta didik, startegi pembelajaran,

metode pembelajaran, sarana pendidikan maupun yang lainnya. Dari sudut pandang

peserta didik misalnya, sejumlah persoalan bisa muncul seperti prestasi belajar

rendah, kurang konsentrasi saat belajar, tidak mengerjakan PR, malas belajar, kurang

displin, dan sebagainya.

Menghadapi semua itu, sebagai seorang profesional guru harus mampu

membuat professional judgement yang didasarkan pada data yang akurat serta teori

yang relevan, sehingga terjadi peningkatan mutu pembelajaran secara terus menerus

dengan kepuasan yang tinggi. Dengan kemampuan membuat professional judgement

ini pula, guru akan lebih mudah mempertanggungjawabkan kinerjanya baik secara

public maupun akademik.

Mempertanggung-jawabkan kinerja amatlah penting bagi guru terlebih

dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, yang menyatakan bahwa “guru berhak memperoleh penghasilan di atas

kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, meliputi gaji pokok,

tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi,

tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan

tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar

prestasi”. Akan menjadi sebuah ironi jika guru-guru tidak berusaha mengembangkan

dan meningkatkan keprofesiannya.

Penelitian, khususnya penelitian tindakan kelas (PTK) adalah salah satu

wahana yang diyakini efektif bagi guru untuk mempertanggung-jawabkan kinerjanya

sekaligus mengembangkan serta meningkatkan keprofesiannya. Lebih dari itu,

melakukan penelitian juga termasuk tugas guru sebagai profesional. Dalam pasal 39

Page 3: Makalah motivasi ptk

3

ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang ditegaskan: “Pendidik (dalam hal ini guru) merupakan tenaga profesioanal yang

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pelatihan dan pembimbingan, serta melakukan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat, ...”. Bahkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan) Nomor 16 Tahun 2009

tentnag Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, mempersyaratkan nilai dari

unsur publikasi ilmiah (dapat dengan melakukan kegiatan penelitian) bagi guru yang

akan naik pangkat/golongan ke jenjang berikutnya mulai dari pangkat/golongan III/b

ke atas.

Meski pangkat dan golongan bukanlah tujuan utama bagi seorang guru,

namun pemberlakuan permenpan di atas harus dijawab secara proaktif dan positif

oleh para pihak yang berkepentingan terhadap mutu pendidikan terutama kepala

sekolah dan guru. Sebab, jika didalami lebih jauh, selain untuk mempersiapkan guru-

guru yang profesional, permenpan di atas dimaksudkan untuk meningkatkan dan

mempertahankan profesionalitas guru secara berkelanjutan.

PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesi guru. PTK

akan melatih guru berpikir kritis dan sistematis serta membiasakan guru untuk

menulis dan membuat catatan terkait kinerjanya. Menurut Kemmis (1988, dalam

Suharsimi, 2009) ”Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri

yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk

pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri”. Uraian ini

kemudian mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu; (1)

memperbaiki praktik atau tindakan; (2) pengembangan profesional dalam arti

meningkatkan pemahaman para guru akan ”kemengapaan” tindakannya; serta (3)

memperbaiki keadaan atau situasi dimana tindakan tersebut dilaksanakan.

Artinya, PTK merupakan jenis penelitian yang paling tepat bagi guru, selain

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang kemudian akan berdampak pada

peningkatan kualitas pendidikan, PTK juga diasumsikan mampu meningkatkan

keprofesian guru secara berkelanjutan. PTK merupakan kegiatan yang tidak saja

berupaya memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiah atas

pemecahan masalah. Dengan kemampuan melakukan PTK, lebih diyakini guru

Page 4: Makalah motivasi ptk

4

memiliki landasan keilmuan yang mapan dalam melaksanakan tugasnya, baik dalam

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pelatihan dan pembimbingan peserta didik.

Pertanyaannya adalah berapa banyak guru yang menerapkan kerangka PTK

untuk pemecahan masalah pembelajaran? Berdasarkan hasil angket yang diberikan

kepada 52 orang guru terungkap bahwa 82.13% guru menyatakan ada keinginan

untuk melakukan PTK. Hanya saja keninginan guru-guru tersebut masih sebatas

“teori dan wacana” dan belum teraktualisasikan dalam perbuatan nyata.

Dari hasil wawancara terungkap bahwa, selain mengaku kurang paham

terhadap konsep, prinsip, serta tata cara yang tepat dalam pelaksanaan PTK, guru-

guru juga dihantui oleh mahalnya biaya, waktu, tenaga yang harus dikeluarkan untuk

menyelesaikan PTK, sehingga ada guru (bahkan) termasuk pengawas sekolah yang

notabene merupakan wakil pemerintah mengatakan “untuk apa penelitian-penelitian,

toh kalau naik pangkat kenaikan gaji hanya 100-an ribu rupiah malah kurang.

Wacana pemberian sanksi bagi guru yang tidak naik pangkat dalam kurun waktu

tertentu juga tidak pernah ada”. Ujung-ujungnya keasalahan cenderung di arahkan ke

siswa atas berbagai masalah pembelajaran yang terjadi di kelas dan pada akhirnya

kualitas hasil belajar siswalah yang menjadi “taruhannya”.

Mencermati uraian di atas, selain kemampuan, motivasi juga menjadi

kendala utama bagi guru untuk ber-PTK. Vroomian (dalam E. Mulyasa, 136 : 2004)

mengemukakan bahwa “Performance = f (Ability x Motivation)”. Jika pendapat

Vroomian ini dakomodasikan dengan permasalahan yang sedang dikaji, maka model

ini menjelaskan bahwa seorang guru akan berhasil melakukan PTK apabila memiliki

ability (kemampuan) dan motivasi. Artinya, jika seorang guru lemah atau rendah

dalam satu komponen, baik kemampuan maupun motivasi, maka tingkat

keberhasilannya pun akan rendah. Demikian juga sebaliknya, jika kemampuan dan

motivasinya tinggi maka tingkat keberhasilannya pun akan tinggi.

Menurut para ahli, motivasi merupakan bagian terpenting dalam setiap

kegiatan (termasuk dalam melakukan PTK) dan tanpa motivasi bisa dikatakan tidak

akan ada kegiatan yang berarti. Callahan and Clark (1988) menjelaskan, motivasi

adalah tenaga pendorong yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah tujuan

tertentu. Hersey dan Blanchard (1989) melihat motivasi sebagai kekuatan yang

Page 5: Makalah motivasi ptk

5

mendorong seseorang melakukan sesuatu kegiatan. Hersey juga menambahkan

bahwa motivasi pada prinsipnya merupakan motif potensial (seperti kebutuhan,

keniginan, gerak hati) yang teraktualisasikan dan umumnya diwujudkan dalam

bentuk perbuatan nyata.

Kemampuan dan motivasi guru dalam menerapkan kerangka PTK untuk

pemecahan masalah pembelajaran menjadi semakin menarik untuk diteliti, karena

guru SMP sebagai orang dewasa yang menurut pandangan Knowless (Syamsu

Mappa dan Anisah B. 1994 : 112), mampu mengumpulkan pengalaman yamg makin

meluas, yang menjadi sumber daya yang kaya dalam kegiatan belajar, seharusnya

dapat dengan mudah mengidentifikasi, menganalisis, menentukan serta melaporkan

secara sistematis langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan masalah

pembelajaran yang dihadapi. Selain itu, jika dilihat dari kualifikasi akademik,

pengalaman serta jenjang jabatan fungsional yang dimiliki, dimana hampir semua

guru memiliki kualifikasi S1 dan pengalaman mengajar rata-rata di atas 10 tahun

dengan pangkat/ golongan 46% sudah IV/a, maka tidak sulit bagi guru untuk

menerapkan kerangka PTK untuk pemecahan masalah yang terjadi di kelasnya.

Tetapi mengapa guru-guru lebih memilih cara-cara konvensional dan kurang

mengedepankan cara-cara ilmiah dalam memecahkan masalah pembelajaran?

Bukankan “melakukan penelitian” juga merupakan tugas seorang guru? Apakah

karena kemampuan guru dalam melakukan PTK yang masih kurang sehingga

motivasinya juga kurang? Apakah model pembinaan yang selama ini dilakukan

pengawas (datang ke sekolah, berikan wejangan-wejangan, lalu pergi), belum

mampu meningkatkan kemampuan dan motivasi guru-guru? Akankah metode

pelatihan model “Sikusiku” bisa membantu meningkatkan kemampuan dan motivasi

guru-guru? Hal ini memerlukan upaya penelitian sehingga solusi yang diambil dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Pemberlakuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (Permenpan) Nomor 16 Tahun 2009 tentnag Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya, yang mempersyaratkan nilai dari unsur publikasi ilmiah

bagi guru yang akan naik pangkat/golongan ke jenjang berikutnya mulai dari

pangkat/golongan III/b ini, jangan sampai bernasib sama dengan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru

Page 6: Makalah motivasi ptk

6

dan Angka Kreditnya yang mempersyaratkan minimal 12 angak kredit dari unsure

pengembangan profesi bagi guru yang akan naik pangkat ke IV/b dan seterusnya ke

atas. Sebab, berdasarkan data sampai dengan 31 Desember 2011, jumlah guru yang

berhasil memperoleh SK kenaikan pangkat/golongan IV/b yang mempersyaratkan

minimal 12 angak kredit dari unsure pengembangan profesi, hanya satu orang dari

sekian ribu guru yang ada di kabupaten Lombok Timur.

Mencermati uraian di atas, pengawas sekolah selaku wakil pemerintah harus

berupaya memberikan pendidikan dan pelatihan kepada guru-guru meski dengan

dukungan sumberdaya seadanya. Makalah ini menyajikan hasil penelitian yang

mencoba menerpakan model “Sikusiku” dalam pelatihan meningkatkan kemampuan

dan motivasi guru-guru menerapkan kerangka PTK untuk pemecahan masalah

pembelajaran.

Pelatihan model “Sikusiku” merupakan salah satu cara yang dipersepsikan

dapat:

1. Memberi ruang yang luas bagi peserta untuk merefleksi dan mengekplorasi

serta mencari tahu penyebab berbagai permasalahan yang muncul dalam

pembelajarannya.

2. Mendorong guru (subjek tindakan) untuk menemukan atau mengonstruksi

sendiri tindakan yang akan dilakukan dalam memecahkan permasalahan

yang ditemukan saat proses pembelajaran di kelas.

3. Menjadikan guru-guru mampu menerapkan suatu tindakan tertentu untuk

memecahkan permasalahan secara menarik dan bermakna didasarkan pada

data yang akurat serta teori yang relevan.

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Penelitian Tidakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan di Enam kelompok

Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang berlangsung dalam Lima siklus. Siklus I

dilakukan pada tanggal 26, 27, dan 29 November 2012 (MGMP Pendidikan

Kewarganegaraan); Siklus II dilakukan pada tanggal 3, 4, dan 5 Desember 2012

(MGMP Matematika). Kedua MGMP ini pelaksanaannya dipusatkan di SMP Negeri

1 Sakra.

Page 7: Makalah motivasi ptk

7

Adapun siklus III, IV dan V, pelaksanaannya dipusatkan di SMP Negeri 1

Sukamulia dengan rincian sebagai berikut:

a. Siklus III, dilaksanakan tanggal 10, 13, dan 18 Desember 2012 (MGMP

IPS dan Penjaskes).

b. Siklus IV, dilaksanakan tanggal 11, 14, dan 19 Desember 2012 (MGMP

Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).

c. Siklus V, dilaksanakan tanggal 12, 15, dan 20 Desember 2012 (MGMP

Matematikan dan BK).

Data dan Instrumen Pengumpul Data

Data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari pengawas (peneliti), dan

guru-guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Wanasaba dan SMP Negeri 1 Montong

Gading, dan siklus III di SMP islam Al-Badriyah.

Data dimaksud adalah:

1) Data tentang keaktifan peserta dalam mengikuti pelatihan serta

mendiskusikan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang berhasil

ditemukan pada tahap identifikasi.

2) Data tentang sikap dan pengalaman belajar subjek tindakan selama pelatihan

model ”Sikusiku” berlangsung.

3) Data tentang keterampilan Fasilitator (peneliti) dalam melaksanakan dan

mengelola kegiatan pelatihan dengan model ”Sikusiku”

4) Data tentang kemampuan dan motivasi subjek tindakan dalam

mengimplementasikan kerangka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk

memecahkan permasalahan pembelajaran setelah mengikuti pelatihan model

”Sikusiku”.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data di atas adalah:

1. Data tentang keaktifan peserta dalam mengikuti pelatihan serta

mendiskusikan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang berhasil

ditemukan pada tahap identifikasi, diambil dengan menggunakan ”Lembar

Observasi” .

2. Data tentang sikap dan pengalaman belajar subjek tindakan selama pelatihan

model ”Sikusiku” berlangsung diambil dengan menggunakan ”Lembar

Observasi” dan Angket”.

Page 8: Makalah motivasi ptk

8

3. Data tentang keterampilan fasilitator melaksanakan dan mengelola kegiatan

pelatihan diambil dengan menggunakan ”Lembar Observasi”.

4. Data tentang kemampuan subjek tindakan dalam mengimplementasikan

kerangka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk memecahkan permasalahan

pembelajaran di kelas.

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang penigkatan

kemampuan peserta (subjek tindakan) dalam mengidentifikasi dan menganalisis

masalah yang timbul di kelas; data keaktifan dan kreativitas peserta dalam

mendiskusikan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang berhasil diidentifikasi;

data tentang sikap dan pengalaman peserta dalam sestiap sesi pelatihan; data hasil

penilaian peserta terhadap kemampuan fasilitator melaksanakan dan mengelola

kegiatan pelatihan; serta data tentang manfaat pelatihan model ”Sikusiku” dalam

meningkatkan kemampuan guru-guru mengimplementasikan kerangka Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) untuk pemecahan masalah pembelajaran di kelas.

Moleong (1999 :190) menyatakan bahwa proses analisis data dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari wawancara,

pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,

dokumen resmi, foto dan sebagainya.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yaitu

analisis berdasarkan penalaran logika dan ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka,

pengalaman pengawas dan kriteria yang telah ditetapkan. Analisis ini digunakan atas

pertimbangan bahwa jenis data yang diperoleh berbentuk kalimat-kalimat dan

aktivitas-aktivitas peserta diklat.

Hasil dan Pembahasan

A. Data Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitinan ini adalah:

1) Data hasil observasi keaktifan dan kreativitas peserta dalam pelatihan

2) Data kemampuan peserta mengimplementasikan kerangkan PTK untuk

pemecahan masalah pembelajaran (hasil tugas dan tes).

3) Data motivasi peserta melakukan PTK setelah megikuti pelatihan.

Page 9: Makalah motivasi ptk

9

1. Data hasil observasi keaktifan dan kreativitas subjek tindakan dalam

mengidentifikasi dan menganalisis masalah pembelajaran

Tabel 4 Data hasil observasi keaktifan dan kreativitas subjek tindakan dalam

mengidentifikasi dan menganalisis masalah pembelajaran

NO JENIS

KEGIATAN/KETERLIBATAN

% JUMLAH PESERTA PADA SIKLUS % RR

I II III IV V

1. Kehadiran peserta (rata-rata) saat pelatihan berlangsung

95 95 73 73 75 82

2. Menunjukan perhatian yang intensif terhadap materi pelatihan antara lain ditunjukkan dengan ikut serta merumuskan tujuan pelatihan

94 95 79 86 77 86

3.

Bersikap positif, proaktif, dan terbuka serta memiliki motivasi yang kuat untuk pengembangan profesionalnya;

94 95 83 76 77 85

4. Menunjukan rasa ingin tahu, baik dengan mengamati atau mengajukan pertanyaan;

89 95 86 79 77 85

5. Melakukan diagnosis secara kritis dan jujur terhadap kegiatan pembelajarannya;

89 74 66 62 70 72

6. Memperlihatan hubungan yang dinamis antara fasilitator dengan pserta dan antara sesama peserta, saat diskusi maupun Tanya jawab.

89 89 86 83 77 85

7. Mau bekerjasama, peserta saling membantu mencarikan langkah-langkah tertentu (umpan balik) untuk memperbaiki kekurangan dan peningkatan kualitas pembelajaran.

94 95 76 79 77 84

8. Melahirkan gagasan yang kreatif untuk pemecahan masalah . 78 68 48 55 43 59

Persentase rata-rata keaktifan dan kreativitas subjek tindakan

90 88 75 74 71 80

Keterangan:

1. Siklus I (MGMP PKN), jumlah peserta 19 orang, aktif 18 orang.

2. Siklus II (MGMP MATEAMATIKA), jumlah peserta 20 orang, aktif 19 orang.

3. Siklus III (MGMP IPS & PJK), jumlah peserta terdaftar 40 orang, aktif 29

orang.

4. Siklus IV (MGMP BAHASA INDONESIA & INGGRIS), jumlah peserta 40

orang, aktif 29 orang.

Page 10: Makalah motivasi ptk

10

5. Siklus V (MGMP MATEMATIKA & BK ), jumlah peserta terdaftar 40 orang,

aktif 30 orang.

Total Peserta 159 orang, aktif 125 orang.

Untuk jenis kegiatan nomor 1, persentase jumlah peserta pada masing-masing

siklus dihitung dari jumlah peserta terdaftar, sedangkan untuk jenis kegiatan

nomor 2 s.d 8 persentasenya dihitung dari jumlah peserta aktif.

Tabel 5 Data Kemampuan Subjek Tindakan (hasil tugas) dalam

Mengimplementasikan Kerangka PTK untuk Pemecahan Masalah

Pembelajaran

NO JENIS KEMAMPUAN

JUMLAH (PESERTA) PADA

SIKLUS TOTAL

%

KETER

C. I II III IV V

1. Mengidentifikasi masalah 15 14 23 23 18 93 74

2. Menghimpun data terkait hal

yang dipermasalahkan 15 13 19 18 21 86 69

3. Merumuskan masalah

dengan tepat 15 13 19 18 21 86 69

4. Melahirkan gagasan kreatif

untuk pemecahan masalah 14 13 14 16 13 70 56

5. Merumuskan judul Penelitian

Tindakan Kelas 14 14 24 26 25 103 82

6. Menyusus proposal PTK 5 6 8 7 8 34 27

RATA-RATA 13 11 18 18 18 79 63

Keterangan:

1. Siklus I (MGMP PKN), jumlah peserta 18 orang

2. Siklus II (MGMP MATEAMATIKA), jumlah peserta 19 orang

3. Siklus III (MGMP IPS & PJK), jumlah peserta 29 orang

4. Siklus IV (MGMP BAHASA INDONESIA & INGGRIS), jumlah peserta 29

orang

5. Siklus V (MGMP MATEMATIKA & BK ), jumlah peserta 30 orang

Total Peserta akif 125 orang.

Page 11: Makalah motivasi ptk

11

Tabel 6 Data Kemampuan (hasil tes) dan Motivasi Subjek Tindakan dalam

Mengimplementasikan Kerangka PTK untuk Pemecahan Masalah

Pembelajaran di Masing-masing Siklus

KEMAMPUAN DAN MOTIVASI GURU MEAKUKAN PTK (SIKLUS I) MGMP MATA PELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 SAKRA

N

O NAMA PESERTA

NILAI TES KETERANGAN

HASIL ANGKET

AWAL AKHIR MOTIVASI KATEGORI

1 Abdul Hanan, S.Pd 40 87 MENINGKAT 4,06 Baik

2 Akhmad Watoni, S.Pd 40 73 MENINGKAT 4,62 Amat Baik

3 Asri Nurhayani, S.Pd 40 80 MENINGKAT 3,79 Baik

4 B. Ismiati Nurul 40 80 MENINGKAT 4,09 Baik

5 B. Nurhasani, S,Pd 33 87 MENINGKAT 3,74 Baik

6 B. Suryawatmi, S.Pd 60 80 MENINGKAT 3,85 Baik

7 Fatmawati S, S.Pd 60 87 MENINGKAT 4,12 Baik

8 Hanan, S.Pd 60 73 MENINGKAT 3,65 Baik

9 Hj. Sopiatun, S.Pd 40 87 MENINGKAT 3,79 Baik

10 Nurul Hidayati, S.Pd 13 40 MENINGKAT 3,88 Baik

11 Rejeb, S.Pd 47 87 MENINGKAT 4,74 Amat Baik

12 Rosmihartini, S.Pd 47 80 MENINGKAT 4,18 Baik

13 Sri Astuti Ningsih, S.Pd 40 59 MENINGKAT 3,59 Baik

14 Sri Astuti, S.Pd 40 67 MENINGKAT 3,94 Baik

15 Sukaris, S.Pd 0 93 MENINGKAT 3,65 Baik

16 Suriani 33 40 MENINGKAT 3,53 Baik

17 Ummi Kalsum 13 47 MENINGKAT 4,03 Baik

18 Zulfakar Ali, SH 6 80 MENINGKAT 3,82 Baik

RATA-RATA 36,22 73,72 MENINGKAT 3,95 Baik

Page 12: Makalah motivasi ptk

12

KEMAMPUAN DAN MOTIVASI GURU MEAKUKAN PTK (SIKLUS II) MGMP MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 1 SAKRA

NO NAMA PESERTA NILAI TES

KETERANGAN HASIL ANGKET

AWAL AKHIR MOTIVASI KATEGORI

1 Baihaki, S.Pd 47 87 MENINGKAT 4,41 Baik

2 Bq. Lasminngsih, S.Pd 33 60 MENINGKAT 3,5 Baik

3 Eni Sosiawati 0 59 MENINGKAT 4,06 Baik

4 Henis Setiarto 0 67 MENINGKAT 3,85 Baik

5 Hurudin, S.Pd 67 80 MENINGKAT 3,82 Baik

6 Istiqlal Amin, S.Pd 40 47 MENINGKAT 3,47 Cukup Baik

7 Jamiah, S.Pd 33 80 MENINGKAT 4,65 Amat Baik

8 Joko Sri widodo, S.Pd 20 80 MENINGKAT 4,09 Baik

9 Lailati, S.Pd 33 73 MENINGKAT 4,18 Baik

10 Lalu Umar S, S.Pd 40 73 MENINGKAT 3,68 Baik

11 M. Hanafi, S.Pd 27 60 MENINGKAT 4,06 Baik

12 Mulyadi, S.Pd 0 73 MENINGKAT 4,18 Baik

13 Patemah, S.Pd 53 80 MENINGKAT 3,71 Baik

14 Purwanito Utami, S.Pd 47 73 MENINGKAT 4,59 Amat Baik

15 Siti Mu'awwanah, S.Pd 33 80 MENINGKAT 4,65 Amat Baik

16 Suhaini, S.Pd 87 87 TETAP 3,68 Baik

17 Yeq Yusuf, S.Pd 40 93 MENINGKAT 4,35 Baik

18 Zikrol Hapsiah, S.Pd 27 47 MENINGKAT 4,41 Baik

19 Zulyani, S.Pd 67 87 MENINGKAT 3,88 Baik

RATA-RATA 36,53 72,95 MENINGKAT 4,06 Baik

Page 13: Makalah motivasi ptk

13

KEMAMPUAN DAN MOTIVASI GURU MEAKUKAN PTK (SIKLUS III)

MGMP IPS & PENJAS KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 SUKAMULIA

NO NAMA PESERTA NILAI TES

KETERANGAN HASIL ANGKET

AWAL AKHIR MOTIVASI KATEGORI

1 Ahmad Habib A, S.Pd 0 33 MENINGKAT 3,82 Baik

2 Ahmad Setiawan, S.Pd 40 73 MENINGKAT 3,41 Cukup Baik

3 Akhyaruddin, S.Pd 47 83 MENINGKAT 4,32 Baik

4 Fathullah, S.Pd 33 80 MENINGKAT 3,97 Baik

5 Hasnaini, S.Pd 40 87 MENINGKAT 4,32 Baik

6 Himmatul Hairi, S.Pd 40 67 MENINGKAT 4,15 Baik

7 Joko Pujo Arisanto, 40 80 MENINGKAT 4,24 Baik

8 Kusumawardani, S.Pd 33 80 MENINGKAT 4,5 Amat Baik

9 L. Maman Sukarno, 40 73 MENINGKAT 3,62 Baik

10 Lalu Muh. Abdullah, 27 87 MENINGKAT 4,56 Amat Baik

11 Lalu Satria Wijaya, 0 59 MENINGKAT 3,71 Baik

12 M. Ali, S.Pd 53 53 TETAP 3,62 Baik

13 M. Hulaifi 27 47 MENINGKAT 4,26 Baik

14 Misnawati, S.Pd 47 47 TETAP 4 Baik

15 Moh. Amin 47 93 MENINGKAT 4,41 Baik

16 Moh. Shopyandi 27 86 MENINGKAT 3,76 Baik

17 Muhammad Padli, S.Pd 47 40 MENINGKAT 4,59 Amat Baik

18 Muslihan, S.Pd 27 87 MENINGKAT 4,29 Baik

19 Nurhayati, S.Pd 47 87 MENINGKAT 4,15 Baik

20 Nursiah 53 87 MENINGKAT 3,97 Baik

21 Nursiin, S.Pd 27 46 MENINGKAT 4,09 Baik

22 Nurul Husnaini, S.Pd 59 73 MENINGKAT 4,5 Amat Baik

23 Rohayati, S.Pd 40 80 MENINGKAT 4,06 Baik

24 Rudy Samdian, S.Pd 40 87 MENINGKAT 4,12 Baik

25 Setiawaty, S.Pd 0 40 MENINGKAT 3,97 Baik

26 Siti Muzayyanah, S.Pd 40 90 MENINGKAT 4,32 Baik

27 Sri Wahyuni, S.Pd 6 80 MENINGKAT 4,21 Baik

28 Yuliy Herawati R, S.Pd 40 93 MENINGKAT 4,44 Baik

29 Zainur, S.Pd.I 40 93 MENINGKAT 3,91 Baik

RATA-RATA 34,72 72,79 MENINGKAT 4,11 Baik

Page 14: Makalah motivasi ptk

14

KEMAMPUAN DAN MOTIVASI GURU MEAKUKAN PTK (SIKLUS IV) MGMP BAHASA INDONESIA & BAHASA INGGRIS DI SMP NEGERI 1

SUKAMULIA

NO NAMA PESERTA NILAI TES

KETERANGAN HASIL ANGKET

AWAL AKHIR MOTIVASI KATEGORI

1 A. Sar'i Yani, S.Pd 33 33 TETAP 4,06 Baik

2 Abdul Hayyi, S.Pd 40 80 MENINGKAT 4,09 Baik

3 Azmi Syafi'i. S.Pd 53 87 MENINGKAT 4,09 Baik

4 Baiq Rukyah, S.Pd 73 93 MENINGKAT 4 Baik

5 Baiq Sri Puji A, S.Pd 0 87 MENINGKAT 4,12 Baik

6 Budi susilawati, S.Pd 47 27 MENURUN 3,53 Baik

7 Burhan Jayadi, S.Pd 27 53 MENINGKAT 3,85 Baik

8 Eliani, S.Pd 47 80 MENINGKAT 3,94 Baik

9 Fiatin Niswan, S.Pd 47 93 MENINGKAT 4,03 Baik

10 Gatot K, S.Pd 40 73 MENINGKAT 3,62 Baik

11 Handayani, S.Pd 47 73 MENINGKAT 4,15 Baik

12 Hj. Masnah, S.Pd 33 80 MENINGKAT 4 Baik

13 Juaena, S.Pd 40 33 MENURUN 3,85 Baik

14 Lalu Ahmad J, S.Pd 33 67 MENINGKAT 3,68 Baik

15 Lalu Hendra S.Pd 67 73 MENINGKAT 3,85 Baik

16 Lalu Kaswari, S.Pd 0 60 MENINGKAT 4,12 Baik

17 Muh. Rofii, S.Pd 47 87 MENINGKAT 4,12 Baik

18 Muh. Safwandy, S.Pd 27 60 MENINGKAT 4,32 Baik

19 Mumfarijah, S.Pd 33 53 MENINGKAT 3,94 Baik

20 Nur Islamiayah, S.Pd 20 53 MENINGKAT 4,32 Baik

21 Nurhidayati, S.Pd 13 60 MENINGKAT 3,82 Baik

22 Nurul Muttaqin, S.Pd 27 33 MENINGKAT 3,38 Cukup Baik

23 Qamarunnujum, S.Pd 0 53 MENINGKAT 4,26 Baik

24 Rohyatul w, S.Pd 27 73 MENINGKAT 3,65 Baik

25 Saknah, S.Pd 0 26 MENINGKAT 3,97 Baik

26 Sri Nurhayani, S.Pd 87 93 MENINGKAT 4,15 Baik

27 Suhaerah, S.Pd 27 40 MENINGKAT 5,38 Amat Baik

28 Suraji, S.Pd 33 40 MENINGKAT 3,74 Baik

29 Zulkarnain, S.Pd 27 47 MENINGKAT 4,15 Baik

RATA-RATA 33,17 61,43 MENINGKAT 3,87 Baik

Page 15: Makalah motivasi ptk

15

KEMAMPUAN DAN MOTIVASI GURU MEAKUKAN PTK (SIKLUS V)

MGMP MATEMATIKA DAN BK DI SMP NEGERI 1 SUKAMULIA

NO NAMA PESERTA NILAI TES

KETERANGAN HASIL ANGKET

AWAL AKHIR MOTIVASI KATEGORI

1 Afdaluddin, S.Pd 40 87 MENINGKAT 3,85 Baik

2 Azizah, S.Pd 27 67 MENINGKAT 3 Cukup Baik

3 B. Hairani, S.Pd 33 40 MENINGKAT 4,74 Amat Baik

4 Baderin, S.Pd 47 80 MENINGKAT 4,44 Baik

5 Baiq Nurhayatun, S.Pd 40 60 MENINGKAT 3,85 Baik

6 Baiq Nurhiatun, S.Pd 47 73 MENINGKAT 4,71 Amat Baik

7 Baiq Purnawati, S.Pd 33 80 MENINGKAT 3,62 Baik

8 Baiq Rahmayani, S.Pd 53 80 MENINGKAT 4,21 Baik

9 Bakariady, S.Pd 53 87 MENINGKAT 4,47 Baik

10 Bq. Isnawati Zuhri, 33 73 MENINGKAT 4,03 Baik

11 Drs. Nursidah, S.Pd 33 33 TETAP 4,26 Baik

12 Endang H, S.Pd 33 20 MENURUN 3,85 Baik

13 Eni Karyuni 40 67 MENINGKAT 4,15 Baik

14 Faesal Rahman, S.Pd 27 73 MENINGKAT 3,41 Cukup Baik

15 Hamdan wadi, S.Pd 60 73 MENINGKAT 3,79 Baik

16 Hamdan, S.Pd 47 80 MENINGKAT 3,85 Baik

17 Hapadah, S.Pd 0 80 MENINGKAT 4,29 Baik

18 Harmain, S.Pd 0 67 MENINGKAT 4,74 Amat Baik

19 Hj. Puji Hayati, S.Pd 33 73 MENINGKAT 4,03 Baik

20 Husmini, S.Pd 67 93 MENINGKAT 4,15 Baik

21 Jamaludin, S.Pd 33 53 MENINGKAT 3,56 Baik

22 Linda Susanti, S.Pd 40 60 MENINGKAT 4,21 Baik

23 Mastini, S.Pd 27 53 MENINGKAT 3,85 Baik

24 Miftahul Jannah, S.Pd 40 47 MENINGKAT 4,06 Baik

25 Nuraida, S.Pd 33 33 TETAP 3,82 Baik

26 Rabiatun Hidayati, 47 87 MENINGKAT 4,03 Baik

27 Rabiatun M, S.Pd 40 60 MENINGKAT 3,91 Baik

28 Ruhul Khatimah, S.Pd 40 60 MENINGKAT 4,29 Baik

29 Rus'an, S.Pd 47 73 MENINGKAT 3,88 Baik

30 Yasin, S.Pd 40 73 MENINGKAT 4,12 Baik

RATA-RATA 37,77 66,17 MENINGKAT 4,04 Baik

Page 16: Makalah motivasi ptk

16

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil observasi keaktifan dan kreativitas peserta dalam pelatihan

Berdasarkan data pada tabel 4, persentase rata-rata keaktifan dan kreativitas

subjek tindakan mencapai 80%. Untuk tingkat kehadiran, pada siklus I dan II

mencapai rata-rata 95%, sedangkan pada siklus III, IV, dan V rata-rata mencpai 75%.

Rendahnya tingkat kehadiran guru pada siklus III, IV dan V diduga karena

banyaknya peserta MGMP yang berasal dari sekolah yang sama.

Demikian juga dengan kegiatan yang lain, peserta menunjukkan peran yang

baik saat mengikuti pelatihan seperti menunjukan perhatian yang intensif terhadap

materi pelatihan antara lain ditunjukkan dengan ikut serta merumuskan tujuan

pelatihan; memperlihatan hubungan yang dinamis antara fasilitator dengan pserta dan

antara sesama peserta, saat diskusi maupun Tanya jawab; menunjukan rasa ingin

tahu, baik dengan mengamati atau mengajukan pertanyaan.

Dari sisi kreativitas, yakni kemampuan “melahirkan gagasan yang kreatif

untuk pemecahan masalah”, baru mencapai 59% dalam arti kemampuan guru-guru

masih harus ditingkatkan.

2. Kemampuan peserta mengimplementasikan kerangkan PTK untuk

pemecahan masalah pembelajaran (hasil tugas dan tes)

Berdasarkan data pada tabel 5, subjek tindakan yang mampu

mengimplementasikan kerangka PTK untuk pemecahan masalah pembelajaran (hasil

tugas) mencapai rata-rata 63%. Sedangkan data pada tabel 6 menunjukkan bahwa

94% subjek tindakan meningkat kemampuannya melakukan PTK (hasil tes akhir)

yakni dari angka rata-rata 35,68 ke angka 69,41. Padahal berdasarka data hasil

penelitian sebelumnya, hanya 39% saja guru yang diasumsikan punya kemampuan

melakukan PTK. Artinya, pelatihan dengan model “sikusiku” SANGAT

BERMANFAAT” untuk peningkatan kemampuan guru-guru melakukan PTK.

3. Motivasi peserta melakukan PTK setelah megikuti pelatihan.

Berdasarkan data pada tabel 6, motivasi guru melakukan PTK (setelah

mengikuti pelatihan) berada pada kategori BAIK (4,01), padahal berdasarkan hasil

penelitian sebelumnnya (sebelum mengikuti pelatihan) motivasi guru melakukan

PTK berada pada kategri CUKUP BAIK (3,03). Ini berarti bahwa pelatihan dengan

Page 17: Makalah motivasi ptk

17

model “sikusiku” bermanfaat juga untuk peningkatan motivasi guru SMP Kabupaten

Lombok Timur melakukan PTK.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data (hasil observasi, angket dan tes) dapat diambil

beberapa kesimpulan yaitu:

1. Pelatihan model “sikusiku” (identifikasi, diskusi, implementasi,

dokumentasi), sangat bermanfaat untuk memancing keaktifan dan kreativitas

subjek tindakan dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah

pembelajaran. Keaktifan peserta yang mencapai 80% pada masing-masing

siklus, membuktikan bahwa peserta antusias dan aktif mengikuti pelatihan.

Meski demikian kreativitas peserta yang hanya mencapai 59% untuk

kegiatan-kegiatn pelatihan berikutnya perlu ditinngkatkan.

2. Model “sikusiku” mampu menggugah peserta melakukan diagnosis secara

kritis dan jujur terhadap kegiatan pembelajarannya. Dengan menjunjung

tinggi asas musyawarah serta membina suasana kekeluargaan yang kuat saat

pelatihan, muncul kreativitas peserta yang dengan sukarela mensimulasikan

”kekecewaan” siswanya terhadap kinerja gurunya di kelas. Dengan model ini

peserta berkesempatan mengenali masalah, mendiskusikan upaya pemecahan

masalah, serta menentukan alternative tindakan pemecahan masalah secara

lebih sistematis.

3. Pelatihan model “sikusiku” mampu memupuk kerjasama antar-peserta dan

antara peserta dengan fasilitator. Hal ini terlihat dari sikap peserta yang

saling membantu mencarikan tindakan-tindakan tertentu untuk pemecahan

masalah, serta memperbaiki kekurangan untuk peningkatan kualitas

pembelajaran.

4. Pelatihan model “sikusiku” sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan

subjek tindakan dalam mengimplementasikan kerangka PTK untuk

pemecahan masalah pembelajaran. Miasalnya, banyak peserta yang berhasil

mengidentifikasi dan menganlisis masalah pembelajaran yang tepat

dipecahkan dengan kerangka PTK. Total peserta yang berhasil

Page 18: Makalah motivasi ptk

18

mengimplementasikan kerangka PTK untuk pemecahan masalah

pembelajaran mencapai 63% (hasil tugas) dan 94% (hasil tes)

5. Pelatihan model “sikusiku” bermanfaat juga bagi peningkatan motivasi

subjek tindakan melakukan PTK. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya,

motivasi guru melakukan PTK berada pada angka 3,03 atau dalam kategori

CUKUP BAIK (Ragu-ragu) dan Motivasi guru melakukan PTK (setelah

mengikuti pelatihan) dengan model “sikusiku” adalah 4,01 atau berada pada

kategori BAIK.

B. Saran

1. Saran bagi Para Penentu Kebijakan:

a. Efektif pemberlakukan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Refomasi Birokrasi Nomr 16 Tahun 2009 tentang Jabatan

Fungsional Guru sudah di depan mata (1 Januari 2013). Disarankan

kepada pemerintah daerah (Dinas Dikpora) untuk mengambil kebijakan

atau langkah proaktif sehingga kemampuan dan motivasi guru

menerapkan kerangka ilmiah dalam pemecahan masalah pembelajaran

bisa meningkat. Jangan sampai Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan) Nomor 16 Tahun

2009 tentnag Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, yang

mempersyaratkan nilai dari unsur publikasi ilmiah bagi guru yang akan

naik pangkat/golongan ke jenjang berikutnya mulai dari

pangkat/golongan III/b ini, bernasib sama dengan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang mempersyaratkan minimal

12 angak kredit dari unsure pengembangan profesi bagi guru yang akan

naik pangkat ke IV/b dan seterusnya ke atas, dimana berdasarkan data

sampai dengan 31 Desember 2011, jumlah guru yang berhasil

memperoleh SK kenaikan pangkat/golongan IV/b yang

mempersyaratkan minimal 12 angak kredit dari unsure pengembangan

profesi, hanya satu orang dari sekian ribu guru (SMP) yang ada di

kabupaten Lombok Timur.

Page 19: Makalah motivasi ptk

19

b. Salah satu kendala dalam penerapan pelatihan model “sikusiku” adalah

banyaknya peserta yang terlambat atau tidak hadir pada siklus III, IV, V.

Hal ini diduga oleh kurang jelasnya ”target” yang diharapkan dari guru-

guru (peserta pelatihan) terkait pelaksanaan pelatihan PTK. Disarankan

bagi sekolah yang memprogramkan pelatihan PTK, agar menjelaskan

target yang diharapkan dari pelaksanaan pelatihan PTK bahkan bila perlu

menandatangani semacam nota “kesepakatan” sehingga peserta lebih

mepersiapkan diri.

2. Saran untuk Fasilitator:

a. Pada siklus I, kendala yang cukup berarti adalah tidak adanya “lembar

kerja” untuk peserta. Tugas-tugas bersifat lisan, sehingga banyak

menyita waktu. Persiapkan semua sumber daya yang diperlukan, seperti

lembar kerja untuk peserta, hand out terkait materi pelatihan, lembar

observasi, atau materi-materi terkait lainnya seperti teori-teori belajar dan

pembelajaran.

b. Salah satu kelemahan metode pelatihan model “sikusiku” yang

memberikan ruang yang luas bagi peserta untuk merefleksi dan

mengekplorasi berbagai permasalahan yang muncul dalam

pembelajarannya adalah banyak permasalahan dan pertanyaan peserta

yang tergolong sulit dan tidak diduga sebelumnya. Fasilitator disarankan

bersikap ”terbuka” dan tidak perlu merasa ”serba paling bisa”, sebab

peserta adalah orang-orang yang berpengalaman dan tergolong ahli di

bidangnya. Pelatihan dengan prinsip kesejawatan dengan kenyamanan

saling berbagi ide dan pengalaman guna peningkatan kinerja profesional

harus tetap dipertahankan.

c. Di setiap siklus, permasalahan yang paling banyak muncul adalah

permasalahan yang terkait dengan guru dan siswa. Permasalahan yang

terkait dengan guru berada seputar ”startegi dan model-model

pembelajaran serta alat dan media pembelajaran”. Sementara

permasalahan yang terkait dengan siswa sekitar ”perilaku belajar atau

disiplin belajar siswa serta hasil belajar siswa”. Disarankan kepada

Page 20: Makalah motivasi ptk

20

fasilitaor untuk mengantisipasi permasalahan tersebut dengan

mempersiapkan materi atau teori-teori terkait.

d. Rancang pelatihan dengan baik agar fasilitator (peneliti) tidak

menagalami banyak kendala saat mengelola dan melaksanakan pelatihan

model “Sikusiku”.

3. Saran untuk Rekan-rekan Guru

a. PTK merupakan jenis penelitian yang paling tepat bagi guru, selain dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran yang kemudian akan berdampak

pada peningkatan kualitas pendidikan, PTK juga diasumsikan mampu

meningkatkan keprofesian guru secara berkelanjutan. PTK merupakan

kegiatan yang tidak saja berupaya memecahkan masalah, tetapi sekaligus

mencari dukungan ilmiah atas pemecahan masalah. Karena itu,

jadikanlah penelitian tindakan sebagai bagian dari kegiatan Anda sehari-

hari. Sekecil apapun waktu, tenaga dan biaya yang dikorbankan untuk

penelitian tindakan, akan sangat berharga bagi kualitas proses dan hasil

pembelajaran. Agar penelitian tindakan menjadi bagian dari kegiatan

sehari-hari, upaya pertama yang harus dilakukan adalah pahamilah

konsep dan prosedur penelitian tindakan, setelah itu cobalah lakukan

penelitian tindakan di kelas Anda.

b. Yakinlah bahwa penelitian tindakan merupakan suatu proses yang akan

menimbulkan dampak positif pada pribadi dan profesi Anda. Penelitian

tindakan merupakan rangkaian pengumpulan data, penyusunan rencana,

pelaksanaan rencana dalam bentuk tindakan, evaluasi dan

penyempurnaan tindakan yang telah dilakukan.

c. Walaupun PTK dapat dilakukan sendiri oleh guru, namun bantuan dari

teman-teman profesional sangat diperlukan terutama dalam hal

perencanaan, pengamatan, dan evaluasi.

Page 21: Makalah motivasi ptk

21

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2007. Prosedur Penelitian, Jakarta, PT. Rineka Cipta.

Bobbi DePorter & Mike Hernacki, 2004. Quantum Learning, Bandung, Kaifa..

Bobbi DePorter dkk, 2004. Quantum Teaching, Bandung Kaifa.

Darmanto, Priyo & Pujo Wiyata, 2004. Kamus Inggris-Indonesia Indonesia-

Inggris, Surabaya, Arkola.

Dave Maier, 2004. The Accererated Learning, Bandung. Kaifa.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Biri Hukum dan Organisasi

Setjen Depdiknas, Jakarta, 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Din Wahyudin, 2006. Pengantar Pendidikan, Jakarta, Universitas Terbuka.

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008.

Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008.

Kreativitas

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta,

2008. Penelitian Tindakan Kelas

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta,

2008. Strategi Pembelajaran MIPA

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008.

Strategi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu

Pengetahuan Sosial

Page 22: Makalah motivasi ptk

22

Harry Asrianto Poernomo & Sunata, I Wayan, 2005. Teknik Penyusunan

Instrumen, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional.

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Motivasi&oldid=5439481. 14 Agustus

2012

http://wawan-junaidi.blogspot,com/ file://D:/pengertian-dokumentasi.html 14

Agustus 2012

Mulyana Sumanti & Nana Syaodih, 2007. Perkembangan Peserta Didik,

Universitas Terbuka.

Muhibbin Syah, 2006. Psikologi Belajar, Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Noman Somantri, Muhamad, 2004. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS,

Bandung, Remaja Rosdakarya.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah

dan Angka Kreditnya

Purwanto, Ngalim, M. 2004. Evaluasi Pengajaran, Bandung. Remaja Rodakarya.

Rohani, Ahmad, 2004. Pengelolaan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta

Suciati dkk, 2003. Belajar dan Pembelajaran 2, Jakarta, Universitas Terbuka

Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian, Jakarta, Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2004. Landasan Psikologi Pendidikan, Bandung,

Remaja Rosdakarya.

Suryabarata, Sumadi, 1995. Psikologi Pendidikan, Jakarta, Raja Frafindo Persada.

Syaiful Sagala, 2009. Kemampuan Profesional Guru an Tenaga Kependidikan,

Bandung, Alfabeta.

Udin S. Winata Putra, 1998. Strategi Pembelajaran, Jakarta, Depdikbud.

Wardani I. G. A. K., 2002. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.

Page 23: Makalah motivasi ptk

23

Usman, Uzer, 2004. Evaluasi Pembelajaran, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Wahab, Abdul Aziz dkk, 2007. Pembaharuan dalam Pembelajaran, Jakarta,

Universitas Terbuka.