246110639 Trauma Thorax

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnnnnn

Citation preview

TRAUMA THORAX

TRAUMA THORAX1Disusun Oleh :R.A. Anggie Bonita PrinandaRiyan Ridyani Zaman

Pembimbing : Dr. Yuswardi . SpB, FinaCs., MHKes

IDENTITASNama: Ny. Ikom Usia: 85 tahunAlamat: Pasir Angin, Rt 33 Rw 11.Kab.SukabumiTanggal masuk : 20 February 2015Tanggal pemeriksaan : 25 February 2015

KasusA= jalan nafas baik, obstruksi (-), stridor (-)B= RR 17x/menit, kesan tidak ada pergerakan dada yang tertinggalC= TD 210/100, N 85x/menit D= GCS 15 (E4M6V5)E= Suhu 36,7C3PRIMARY SURVEY2 jam SMRS, pasien tertabrak oleh sepeda motor dari arah samping, pasien terlempar dan tersungkur sekitar kurang lebih 2meter. Pasien mengeluhkan sakit pada dada, mengeluhkan sesak nafas, namun tidak terlalu mengganggu.Os mengalami Perdarahan aktif pada hidung dan mulut serta dari luka.pasien mengeluhkan adanya sakit kepala dan nyeri dibagian pinggang.Pada saat kejadian Os masih sadar

4RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGRiwayat Hipertensi (+) Riwayat Diabetes Melitus disangkalRiwayat asma disangkal Riwayat operasi sebelumnya disangkalRiwayat alergi obat disangkal5RIWAYAT PENYAKIT DAHULUA : -M: pemberian antibiotik dan analgesik serta antimualP: hipertensiL: puasa E : pasien tertabrak oleh kendaran bermotor 6Riwayat ampleTanda-tanda vital :Tekanan darah : 210/100Laju nadi : 85x/menitLaju napas : 17x/menitSuhu : 36,7

7PEMERIKSAAN FISIKPF Generalisata : Kepala : normocephali, deformitas (-), hematoma (+) swelling (+ ) pada daerah fore headMata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor.injeksi siliaris -/-.Telingga : simetris,nyeri-/-, sekret -/- ,pendarahan -/-Hidung : deviasi (-),sekret -/-, epistaksis -/-, adanya vulnus eskoriasi pada pangkal hidungRongga mulut : mukosa oral kering, tonsil T1/T1, hiperemis (-), bekas jahitan pada mulut, bagian Dagu adanya hematoma.Leher : simetris, pembesaran KGB (-), hematoma (+)Dada : simetris , adanya bekas jahitan dan vulnus eskoriasi serta hematoma pada dinding dada

8PEMERIKSAAN FISIKJantung Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat, adanya pembesaran jantung kearah lateral kanan.Palpasi: ictus cordis teraba di ICS IV linea midklavikularis sinistraPerkusi: batas atas jantung di ICS III linea midklavikularis sinistrabatas kanan jantung di ICS IV linea parasternal sinistrabatas kiri jantung di ICS V linea anterior axillary sinistraAuskultasi: Bunyi jantung I & II regular, murmur (-), gallop (-)9Paru Inspeksi:Kiri dan kanan pergerakannya simetrisPerkusi: sonor pada lapang paru kanan.Palpasi : focal fremitus +/+, tidak ada ketertinggalan gerakanAuskultasi :VBS+/+ rhonki -/-, wheezing -/-

10Abdomen:Inspeksi: tampak datar, bekas garukan +Palpasi: supel, kenyal, nyeri tekan (-),Hati :tidak ada pembesaranLimpa : tidak ada pembesaaranGinjal : ketuk CVA -/-Perkusi: timpani di semua regioAuskultasi: Bising usus (+) 12x/menit

Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-, adanya vulnus eskoriasi.11Rangsang meningeal kaku kuduk (-) Brudzinki I/II/III (-) Kernig sign (-) Motorik tidak ada keterbatasan pergerakanSensoriksensibilitas +/+ Saraf Kranial : Terlihat baikRefleks fisiologis : Bicep: +/+ KPR: +/+ Refleks patologis : Babinski : -/- Chaddock : -/-Vegetatif:Buang air Besar (Normal), Buang air kecil (normal) kateter

www.themegallery.comPEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Terdapat vulnus eskloriasi dan hematom pada bagian wajah 2cm dan pada bagian dada juga terdapat vulnus ekslorasi sejajar dengan costa sinistra ketiga. Kemudian di bagian mid sternum terdapat hematom ukurannya 4x4cm. 13STATUS LOKALIS

Vulnus eksloriasi bagian facial+trauma thorax sinistra 14DIAGNOSIS KERJAPemeriksaan Darah darah rutin ( hb, ht, leukosit, trombosit, eritrosit ) fungsi hati, ( sgpt ,sgot )fungsi ginjal, ( ureum, creatinin )elektrolit ( na, kalium, clorida, calsium )waktu perdarahan dan pembekuan ( bt , ct ) golongan darah Pemeriksaan radiologi :Thorax FotoScadell Foto Ct scan kepala

15PEMERIKSAAN PENUNJANG16TATALAKSANALoading IVFD RL Psang kateter urine Ketorolac 2 x 30 mg IVCeftriaxone 2 x 1 gram IVOmeprazol 2 x 40 mg IVObservasi ,

17TINJAUAN PUSTAKA antara leher - abdomenDipisahkan dari abdomen oleh diafragmaDindingnya terbentuk dari tulang dan jaringan lunakTulang: thoracic cage (tulang iga, columna vertebralis torakalis, & sternum), tulang clavicula, Tulang scapula Jaringan lunak: otot,p.darah intrerkostalis dan torakalis interna.18THORAX

19

RANGKA RONGGA THORAKS

Sternum12 vertebra torakalis12 pasang iga + tulang rawannya.

20OTOT-OTOT DINDING THORAXMuskulus utama dinding anterior toraks: M. Pektoralis mayor M. Pektoralis minor

21OTOT-OTOT DINDING THORAXMuskulus dinding posterior toraks: M. latisimus dorsi M. Trapezius M. rhomboideus,

22PERNAPASAN

Inspirasi :M.External intercostalM. internal intercostalDiafragma

Oot-otot pernafasan tambahanm. Scalenem. sternocleidomastoideus2223PLEURAPleura viseralis: melapisi paru dan sifatnya tidak sensitivePleura parietalis:dinding toraks dan diafragma nerve ending nyeri saat cedera.

23Isi rongga thorax:Jantung dan pembuluh darah Paru-paru dengan bronkusnyaTrakeaEsofagus24ISI RONGGA THORAX

2425TRAUMAPrimary surveyResusitasiSecondary surveyEvaluasi diagnostik Definitive care2526TRAUMA Primary survey (ABCDE)Airway dengan kontrol servikalis ( cervical spine control)Nilai kelancaran jalan napasNilai ada tidaknya obstruksi jalan nafas di orofaring serta retraksi supraklavikular.chin lift atau jaw thrust.

26BreathingInspeksi :Menilai pergerakan, kecepatan, kualitas serta perubahan pola pernapasan,menilai ada tidaknya SianosisAuskultasi: memastikan masuknya udara kedalam paru. Perkusi: menilai adanya udara atau darah dalam rongga pleuraPalpasi : ada tidaknya pergerakan dada yang tertinggal

27TRAUMA Primary survey (ABCDE)2728TRAUMA Primary survey (ABCDE)CirculationMenilai kualitas, kecepatan dan regularitas denyut nadi.Menilai tekanan darah pasien.Menginspeksi dan mempalpasi kulit untuk melihat warna dan temperatur kulit.Mengecek apakah terdapat distensi vena di leher atau tidak.Memasang monitor jantung pada pasien.2829TRAUMA Primary survey (ABCDE)Disability (evaluasi neurologis)GCS : Alert, respon terhadap rangsangan Vokal (suara), respon terhadap rangsang nyeri (Pain), unresponsive (tidak ada respon). Eksposure/kontrol lingkungan.Penderita harus dibuka pakainnya dengan memperhatikan keadaan penderita agar tidak terjadi hipotermia. 29Resusitasi yang agresip dan pengelolaan cepat pada yang mengancam nyawa.Airway : dilakukan jaw thurst dan chin lift, apabila sulit dapat dilakukan pemasangan airway definitifBreathing/Ventilasi/Oksigenasi :dilakukan intubasi endo-tracheal pada pasien gangguan ventilasi dan adanya gangguan kesadaran. Crico-thyroidotomy dapat dilakuakn jika ada konta indikasi. Dilakukan dekompresi pada tension pneumothorax. Pemberian oksigen untuk semua pasien trauma. Pemasangan oksimetriCirculation : lakukan kontrol perdarahan dengan perbaikan volume intravaskular, Pemasangan monitor EKG, Kateter Urin dan Lambung 30Resusitasi Adalah pemeriksaan dari kepala sampai kaki (head to toe, examination), termasuk reevaluasi tanda vital. Pada bagian ini dilakukan pemeriksaan neurologis lengkap yaitu GCS jika belum dilakukan pada primary survey Dilakukan X-ray foto pada bagian vang terkena trauma dan terlihat ada jejas.

31Secondary Survey

AnamnesisIdentifikasi pasien (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan):Keluhan - Sesak nafas, nyeri dada - Penurunan kesadaran, Kapan terjadinya ( untuk: mengetahui onset). Muntah atau tidakKeluar darah dari telinga, hidung atau mulutAdanya kejang atau tidakAdanya trauma lain selain trauma kepala (trauma penyerta)Adanya konsumsi alkohol atau obat terlarang lainnyaAdanya riwayat penyakit sebelumnya (Hipertensi, DM)

32Evaluasi diagnosisPemeriksaan Fisik :KepalaMaksilo-fasialVertebra servicalis dan leherToraks Abdomen Perineum/rectum/vagina 33Trauma thorax34DefinisiLuka/cedera yg mengenai rongga thorax yg dpt menyebabkan kerusakan pd dinding thorax/isi dr cavum thorax yg disebabkan oleh benda tajam/benda tumpul & dpt menyebabkan keadaan gawat thorax akut.KlasifikasiTrauma Tembus (tajam)Trauma Tumpul

TRAUMA THORAXINSIDENSIMerupakan salah satu penyebab kematian dari 4 besar kematian yang disebabkan oleh trauma10% merupakan bentuk blunt trauma45% merupakan penetrating trauma Terjadi diskontinuitas dinding toraks (laserasi) langsung akibat penyebab traumaTerutama akibat tusukan benda tajam (pisau, kaca, dsb) atau peluruSekitar 15-30% memerlukan operasi torakotomi

TRAUMA THORAX TEMBUS (tajam)Lebih sering didapatkan( >90% dr smw kejadian trauma thorax)Tdk terjadi diskontinuitas dinding toraksTerutama akibat kecelakaan lalu-lintas, terjatuh/olahragaKelainan tersering akibat trauma tumpul toraks adlh kontusio paru2 iga : waspadai kelainan lain (edema paru, hematotoraks, pneumotoraks)fraktur iga multipel tanpa penyulit Analgetik yang adekuat (oral/ iv / intercostal block)Bronchial toiletCek Lab berkala : Hb, Ht, Leko, Tromb, dan analisa gas darahCek Foto Ro berkalafraktur iga multipel + penyulit lain (seperti: pneumotoraks, hematotoraks dsb.), ditujukan untuk mengatasi kelainan yang mengancam jiwa secara langsung65TATALAKSANA E/ trauma langsung dengan gaya trauma yang cukup besar Lokasi fraktur bagian tengah atas sternum dan sering disertai fraktur Iga. Adanya fraktur sternum dapat disertai beberapa kelainan yang serius, seperti: kontusio/laserasi jantung, perlukaan bronkhus atau aorta. Tanda dan gejala: nyeri terutama di area sternum, krepitasi 669. FRAKTUR STERNUMPemeriksaan Seringkali pada pemeriksaan Ro toraks lateral ditemukan garis fraktur, atau gambaran sternum yang tumpang tindih. Pemeriksaan EKG : 61% kasus memperlihatkan adanya perubahan EKG (tanda trauma jantung).67

Untuk fraktur tanpa dislokasi fragmen Analgetika observasi tanda2 adanya laserasi atau kontusio jantungUntuk fraktur dengan dislokasi atau fraktur fragmentedtindakan operatif untuk stabilisasi dengan menggunakan sternal wire, eksplorasi adanya perlukaan pada organ atau struktur di mediastinum.68

TATALAKSANA

Kasus jarang Dislokasi anterior : nyeri, nyeri tekan, terlihat "bongkol klavikula" (sendi sternoklavikula) menonjol kedepan Posterior : sendi tertekan kedalam Pengobatan : reposisi69

10. DISLOKASI SENDI STERNOKLAVIKULA area toraks yang "melayang" (flail) oleh sebab adanya fraktur iga multipel berturutan 3 iga , dan garis fraktur 2 (segmented) pada tiap iganya.

KHAS Gerakan "paradoksal" dari (segmen) dinding dada saat inspirasi/ekspirasiKOMPLIKASIgagal napas, sebagai akibat adanya ineffective air movement, yang seringkali diperberat oleh edema/kontusio paru, dan nyeri. 7011. FLAIL CHESTTRAUMA DINDING THORAX

71

Rawat intensif Jk ada tanda gagal napas AGD berkala pain controlstabilisasi area flail chest (memasukkan ke ventilator, fiksasi internal melalui operasi)bronchial toiletfisioterapi agresiftindakan bronkoskopi untuk bronchial toilet72TATALAKSANA

sebagian besar trauma terjadi pd jarak 2,54 cm dari carina meninggal seketika pneumotorak yg berhubungan dengan kebocoran udara luas persisten paska torakotomi menunjukan adanya trauma trakeobronkial Diagnosis bronkoskopi TATALAKSANA Ps stabil operatif tunggu hingga inflamasi akut dan edema yg terjadi mengalami perbaikan

7312. TRAUMA TRAKEOBRONKIAL

dapat menyebabkan kontusio muskulorum miokardial, ruptur kardiak camber, diseksi arteri koroner dan atau trombosis atau kerusakan valvuler.Diagnosis FAST7413. TRAUMA TUMPUL JANTUNG

penyebab utama kematian mendadak paska KLL atau jatuh dari ketinggian tanda dan gejala spesifik dari ruptur aorta traumatik seringkali tidak dijumpai helical contrast enhanced computed tomoghraphy (CT) dari toraks merupakan metode skrining akurat pd pasien dg kecurigaan trauma tumpul aorta7514. RUPTUR AORTA

trauma tumpul dapat menyebabkan robekan radial luas herniasitrauma tembus perforasi kecil yang sering berkembang menjadi hernia diafragmatika.jika dicurigai adanya laserasi pd diafragma kiri maka gartric tube sebaiknya dipasangstudi kontras gastrointestinal atas sebaiknya dilakukan jika diagnosis masih meragukan

15. RUPTUR DIAFRAGMAekspulsi dari isi lambung ke esofagus akibat benturan hebat menuju abdomen atas, ejeksi yg penuh energi ini akan menyebabkan robekan linear pd esofagus bawah, memicu kebocoran menuju mediastinummediastinitis dan ruptur langsung atau lambat kedalam ruang pleuraempiemapenatalaksanaan: drainase torakotomi7716. TRAUMA TUMPUL ESOFAGUSTujuan: Evakuasi darah/udara Pengembangan paru maksimal MonitoringIndikasi pemasangan: Pneumotoraks Hematotoraks Empiema Effusi pleura lainnya Pasca operasi toraks Monitoring perdarahan, kebocoran paru atau bronkhus, dsb.Water Sealed Drainage

Tindakan : Lokasi di antara garis Midaksilaris anterior dan posterior pada sela iga 5 atau 6.Pemasangan dengan teknik digital tanpa penggunaan trokar.

Indikasi pencabutan WSD : Tercapai kondisi: produksi < 50 cc/hari selama 3 hari berturut-turut, dan undulasi negatif atau minimal, dan pengembangan paru maksimal.Fungsi WSD tidak efektif lagi (misal: adanya sumbatan, clot pada selang, dsb.)Water Sealed Drainage

80