Upload
caelan
View
118
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pengantar Pendidikan. b [email protected]. Faktor-faktor Pendidikan. P engertian Pendidikan. UU No. 2 Tahun 1989 U saha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan , pengajaran , dan atau latihan bagi perannya dimasa yang akan dat a ng . UU RI No. 20 Th. 2003 - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
LOGO
Pengantar [email protected]
LOGO
UU No. 2 Tahun 1989Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang.
UU RI No. 20 Th. 2003
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
.
Pengertian Pendidikan
• Faktor-faktor Pendidikan
LOGO
1. Tujuan2. Pendidik3. Anak didik4. Alat (sarana dan prasarana)5. Lingkungan
Faktor-faktor Pendidikan
LOGO
Input Transformasi Output
Umpan balik
Proses Pendidikan
LOGO
Proses Pendidikan
Input: Bahan mentah yang dimasukkan ke dalam proses transformasi (Calon siswa)
Transformasi: Mesin (kegiatan) yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi (Calon siswa menjadi lulusan)
Output: Bahan jadi yang dihasilkan oleh proses transformasi (Lulusan)
Umpan balik: Informasi yang menyangkut output dan transformasi
LOGO
Belajar merupakan usaha aktif seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku akibat adanya rangsangan dari luar yang berupa pengamatan atau informasi
Dalam dunia pendidikan dikenal Tri pusat pedidikan adalah tempat anak mendapatkan pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, baik yang bersifat formal maupun non formal yaitu,
(1) Pendidikan dari dalam keluarga yang biasa disebut dengan pendidikan informal,
(2) Pendidikan di sekolah (formal), dan
(3) Pendidikan dalam masyarakat (non formal)
Paradigma Pendidikan
LOGOwww.themegallery.com
TRI PUSAT PENDIDIKAN
Dr. M. J. Langeveld
1. Keluarga
2. Negara
3. Gereja
Ki Hajar Dewantara
4. Alam keluarga
5. Alam Perguruan
6. Alam Pergerakan Pemuda
UU No. 20 Th. 2003
LOGO
Taksonomi Bloom
Merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan.
Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
LOGO
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
LOGO
Ranah/domaian Kognitif (kemampuan intelktual6 Tingkatan/ Jenjang
1. PengetahuanKemampuan mengingat/menghafal fakta, istilah, prinsip, teori, proses dan pola struktur.
2. PemahamanKemampuan berfikir memahami, menterjemahkan dan mengorganisikan materi yang diterima dengan bahasa sendiri.
3. PenerapanKemampuan mengunakan teori2, prinsip2, rumus2, abstrak ke situasi yang kongrit
LOGO
4. AnalisisKemampuan menguraikan, mengidentifikasi kesuluruhan/ suatu sistem yang berhubungan.
5. SintesisKemampuan memadukan, menyatukan bagian2 secara logis menjadi suatu peta struktur yang menunjukan keseluruhan.
6. EvaluasiKemampuan mempertimbangkan suatu ide, situasi, nilai2, metode berdasrkan kriteria.
LOGO
Ranah/domaian Afektif (minat dan sikap)5 Tingkatan/ Jenjang
1. PenerimaanKemampuan menerima dan memperhatikan stimulus yang diberikan.
2. Respon/menanggapiKemampuan melibatkan diri dan berpartisipasi aktif terhadap stimulus.
3. Penghargaan/nilaiKemampuan menberi nilai tertentu sesuai dengan stimulus.
LOGO
4. Pengorganisasian/mengelolaKemampuan mengorganisasikan kedalam sistem dan struktur nilai yang sdh dimiliki.
5. Karakterisasi/menghayatiKemampuan mengintergrasikan dan menetapkan nilai menjadi bagian terpadu.
LOGO
Ranah/domaian psikomotor (keterampilan motorik)
4 Tingkatan/ Jenjang
1. Menirukan
Kemampuan upaya menirikan tindakan yang diajarkan.
2. Memanipulasi
Kemampuan sdh memilih tindakan-tindakan dan mulai menambah tindakan yang diajarkan.
3. Artikulasi
Kemampuan mengkoordinasi tindakan-tinadakan secara teratur dan menempuh secara tepat.
4. Naturalisasi
Kemampuan sdh mampu mengunakan suatu tindakan seeecara alami dengan menggunakan tenaga minimum.
LOGO
PENDIDIKAN DASAR
UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 adalah: Pendidikan dasar merupakan jenjang
pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS) atau bentuk lain yang sederajat.
LOGO
PENDIDIKAN DASAR
dua persoalan pokok yang perlu mendapat perhatian
1. penyediaan kesempatan kepada semua tamatan SD ke SMP/sederajat,
2. peningkatan motivasi kepada semua tamatan SD ke SMP/sederajat
LOGO
TUJUAN
1. Untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
LOGO
TUJUAN
2. Memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
LOGO
PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidilan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
LOGO
TUJUAN PEND NASIONAL
Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa; Melalui pendidikanlah bangsa akan tegak mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
LOGO
PENDAS DILAKSANAKAN DALAM RANGKA:1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai
dasar‑dasar karakter, kecakapan, keterampilan dan pengetahuan yang kuat dan memadai untuk mengembangkan potensi dirinya (peserta didik) secara optimal.
2. Memenuhi tuntutan peningkatan mutu lulusan sebagai input bagi jenjang pendidikan selanjutnya.
3. Penetapan prioritas program layanan dan perlindungan khusus (children in need of special protection).
4. Melakukan perubahan dalam manajemen sekolah.
5. Mengelola pembelajaran serta faktor pendukung pembelajaran lainnya, seperti keterbatasan biaya, sarana dan fasilitas.
LOGO
6. Menanggulangi angka putus sekolah SD.
7. Memperkuat pengalaman belajar di kelas.
8. Merumuskan kriteria standar untuk satu SD, minimal ada 6 orang guru kelas, 2 orang guru mata pelajaran (seorang guru pendidikan jasmani dan kesenian, dan seorang guru Agama), serta seorang kepala sekolah (total 9 orang).
9. Meningkatkan hasil belajar yang dicapai siswa pada mata pelajaran Matematika, Sains, dan Bahasa Indonesia.
LOGO
PENDIDIKAN DASAR
a. Secara sederhana pendidikan dasar bertujuan memenuhi kebutuhan dan hak setiap manusia dalam mempersiapkan kehidupannya yang lebih baik di masa mendatang.
b. Dengan demikian pendidikan dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian, sikap, dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
LOGOwww.themegallery.com
ALIRAN DAN ASAS PENDIDIKAN
LOGOwww.themegallery.com
ALIRAN PENDIDIKAN
Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikirn terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan demikian seterusnya.
LOGO
1. Aliran Nativisme
Nativis (pembawaan) yang ajarannya memandang manusia (anak manusia) sejak lahir telah membawa sesuatu kekuatan yang disebut potensi (dasar).
Faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain bahwa aliran nativisme berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya ; kalau ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar.
LOGOwww.themegallery.com
2. Aliran Empirisme
Empirisme (empiri = pengalaman), tidak mengakui adanya pembawaan atau potensi yang dibawa lahir manusia. Dengan kata lain bahwa manusia itu lahir dalam keadaan suci, tidak membawa apa-apa. Karena itu, aliran ini berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada faktor lingkungan
Teorinya dikenal dengan Tabulae rasae (meja lilin), yang menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang bersih. (Keturunan dan Pendidik) Aliran empirisme, bertentangan dengan paham aliran nativisme..
LOGO
3. Aliran Naturalisme
naturalisme mempunyai pandangan bahwa setiap anak yang lahir di dunia mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan.
4. Aliran Konvergensi
Aliran ini berbendapat bahwa anak lahir di duia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh ligkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting.
LOGOwww.themegallery.com
5. Aliran Progresivisme
aliran ini berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan, ataupun masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya.
6. Aliran Esensialisme
Esensialisme yang berpendapat bahwa pendidikan harus bersendikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kestabilan. Artinya, nilai-nilai itu menajdi sebuah tatanan yang menjadi pedoman hidup, sehingga dapat mencapai kebahagiaan. Nilai-nilai yang dapat memenuhi adalah yang berasal dari kebudayaan yaitu zaman
LOGO
AZAZ PENDIDIKAN
1. Asas Tut Wuri Handayani
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan.
Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)
LOGO
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education).
Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.
LOGO
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai fasilitator dan motifator.
LOGO
Asas – Asas Pendidikan
1. 2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education).
LOGO
Dua teori belajar
Menurut aliran psikologi S-R, tingkah laku seseorang dikendalikan oleh peristiwa yang berupa ganjaran yang datangnya dari luar dan dinamakan penguatan.
Para ahli psikologi kognitif berpendapat bahwa pengetahuan merupakan akibat dari konstruksi kognitif dari suatu kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktifitas seseorang.
LOGO
Aliran psikologi Stimulus-Respon (S-R)
Teori Belajar menurut Thorndike Teori Belajar menurut Skinner Teori Belajar menurut Robert M.
Gagne.
Aliran psikolog-kognitif
Teori Belajar menurut Piaget Teori Belajar menurut Bruner Teori Belajar menurut Ausubel
LOGO
1) Teori Belajar menurut Thorndike
1. Hukum kesiapan, yang mempunyai tiga ciri: (1) Jika seseorang ingin bertindak dan
keinginan ini dilaksanakan, maka dia akan puas dan tidak melakukan tindakan yang lain.
(2) Jika seseorang ingin bertidak dan tidak dilaksanakan, maka dia tidak puas dan akan melakukan tindakan yang lain.
(3) Jika tidak ingin bertidak dan melakukan tindakan itu, maka dia merasa tidak puas dan akan melakukan tindakan lain.
Tiga hukum tersebut adalah hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Lebih jelasnya silahkan membaca lagi teori Thorndik
LOGO
Hukum latihan. Prinsip utama belajar adalah latihan (pengulangan), karena itu jika guru sering memberi latihan (S) dan siswa menjawabnya (R), maka prestasi belajar siswa tentang pelajaran tersebut akan meningkat. Thorndike menyatakan bahwa pengulangan tanpa ganjaran tidak efektif, karena asosiasi S dan R hanya diperkuat jika diiringi ganjaran. Jadi hukum latihan ini mengarah pada banyaknya pengulangan, yang biasa disebut drill.
Hukum akibat Hukum ini menunjukkan bahwa jika suatu hubungan dapat dimodifikasi seperti hubungan antara stimulus dengan respon dan hubungan tersebut diikuti oleh peristiwa yang diharapkan maka kekuatan hubungan yang terjadi semakin meningkat. Sebaliknya jika kondisi peristiwa yang tidak sesuai mengikuti hubungan tersebut, kekuatan hubungan yang terjadi makin berkurang.
LOGO
Skinner (Sudjana dan Rivai, 2003).
belajar merupakan suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Pengertian belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons.
hanya istilah ganjaran perlu diganti dengan penguatan, dan penguatan dibedakan menjadi dua yaitu penguatan positip dan penguatan negatif.
LOGO
Robert M. Gagne.
Faktor dari luar (eksternal) yaitu stimulus dan lingkungan dalam acara belajar, dan
faktor dari dalam (internal) yaitu faktor yang menggambarkan keadaan dan proses kognitif siswa.
sedangkan proses kognitif menunjukkan bagaimana kemampuan siswa mengolah/mencerna bahan ajar
LOGO
Jean Piaget,
bahwa proses berpikir manusia merupakan suatu perkembangan bertahap dari berpikir intelektual kongkrit ke abstrak berurutan melalui empat tahap. Keempat tahap tersebut adalah: (1)tahap sensori motor pada usia 0-2 tahun, (2) tahap pra-operasional pada usia 2-7 tahun, (3) tahap periode operasi kongkrit pada usia 7-12 tahun, dan (4) yang terakhir adalah tahap operasi formal pada usia 12 tahun ke atas.
LOGO
proses belajar terdiri dari tiga tahap,1. Asimilasi adalah proses mendapatkan
informasi dan pengalaman baru yang langsung diintegrasikan dan menyatu dengan struktur mental yang sudah dimiliki seseorang.
2. Akomodasi, adalah proses menstrukturkan kembali mental sebagai suatu akibat adanya pengalaman atau adanya informasi baru.
3. penyeimbangan adalah penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
LOGO
Menurut Bruner
membedakan menjadi tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah:
1. tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman baru,
2. tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis pengetahuan baru serta ditransformasikan dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain,
3. evaluasi, yaitu untuk mengetahui apaha hasil tranformasi pada tahap kedua tadi benar atau tidak.
LOGO
Menurut Ausubeldalam pendapatnya kunci keberhasilan belajar terletak pada kebermaknaan bahan ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa.. Ausubel tidak setuju dengan pendapat bahwa kegiatan belajar penemuan lebih bermakna dari pada kegiatan belajar. Dengan ceramahpun asalkan informasinya bermakna bagi peserta didik, apalagi penyajiannya sistimatis akan diperoleh hasil belajar yang baik pula.
LOGO
Piaget berpendapat bahwa proses belajar terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap asimilasi, tahap akomodasi dan equilibrasi/penyeimbangan
teori belajar Bruner, bahwa dalam proses belajar terdapat tiga tahap, yaitu informasi, trasformasi, dan evaluasi. Lama tidaknya masing-masing tahap dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain banyak informasi, motivasi, dan minat siswa.
Ausubel mengidentifikasikan empat kemungkinan tipe belajar, yaitu (1) belajar dengan penemuan yang bermakna, (2) belajar dengan ceramah yang bermakna, (3) Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna, dan (4) belajar dengan ceramah yang tidak bermakna
Pembelajaran PKn seyogyanya juga dapat memberikan informasi yang jelas dan evaluasi hasil belajar siswa
LOGO
Hand Out
Senin, 06 Desember 2010
Oleh :Afandi Muhammad
PENGANTAR PENDIDIKAN
LOGO
LEMBAGA PENDIDIKAN
Pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila, dan religius.
bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang lain yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. (motivasi)
LOGO
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa; Melalui pendidikanlah bangsa akan tegak mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
LOGO
Lembaga Pendidikan Keluarga
meletakan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak berkembang secara baik.
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama dan kepercayaan, nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup.
LOGO
Lembaga Pendidikan Sekolah
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi > terbatas kemampaun ortu > Orang Ali (guru/dewasa kepercayaan pemerintah)
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan
LOGO
Lembaga Pendidikan Masyakat
1. Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, membantu pembentukan manusia yang cerdas.
2. Pendidikan manusia sebagai makhluk susila, memberi pembekalan keterampilan kerja dibekali pula dengan hal-hal yang bekaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dan sebagai dasar negara.
3. Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial.
4. Pendidikan manusia sebagai makhluk religius.
LOGO
PROGRAM PENDIDIKAN
Program pendidikan merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
LOGO
Program pendidikan memuat wajib memuat :1. Pendidikan pancasila
2. Pendidikan agama; dan
3. Pendidikan kewarganegaraan
LOGO
Program pendidikan dasar1. Pendidikan pancasila
2. Pendidikan agama
3. Pendidikan kewarganegaraan
4. bahasa Indonesia
5. membaca dan menulis
6. matematika
7. pengantar sains dan teknologi
8. ilmu bumi;
9. sejarah nasional dan umum
10.kerajinan tangan dan kesenian
11. pendidikan jasmani dan kesehatan
12.menggambar; serta
13.bahasa inggris
LOGO
Jenis Program Pendidikan
1. Pendidikan umum,
2. Pendidikan kejuruan
3. Pendidikan luar biasa
4. Pendidikan kedinasan
5. Pendidikan keagamaan
6. Pendidikan akademik
7. Pendidikan profesional
LOGO
Jenis Program Pendidikan
1. Pendidikan umum, mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan peserta didik.
2. Pendidikan kejuruan. mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu.
3. Pendidikan luar biasa. khusus diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan mental.
4. Pendidikan kedinasan. meningkatkan kemampuan dalam pelakanaan tugas kedinasan untuk pegawai atau calon pegawai suatu departemen pemerintah atau lembaga pemerintahan non departemen.
5. Pendidikan keagamaan, mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran keagamaan yang bersangkutan.
6. Pendidikan akademik. diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan.
7. Pendidikan profesional, Pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.
Edit your company slogan
LOGO
www.themegallery.com