Upload
teguh-panji
View
875
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN
MAKALAH
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar
Pendidikan
Dosen Pembimbing : Dr. H. Maman Rusmana, M.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Sopiyanti
Nim : 09221038
Kelas : 1-A
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT
2010
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Lingkungan dan Lembaga Pendidikan” ini.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar
Pendidikan.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, namun dengan banyaknya pihak
yang membantu dan hidayah dari Allah, pada akhirnya penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan dengan lancar.
Kami sangat berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Garut, Januari 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………..... i
Daftar Isi………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………… 1
B. Rumusan masalah ………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan di Masyarakat …………………………………. 3
B. Pendidikan Jalur Formal, Nonformal, dan Informal………... 6
C. Hubungan di antara Tripusat Pendidikan ………………….. 7
D. Lingkungan Makro Pendidikan ……………………………. 8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan …………………………………………………… 12
Daftar Pustaka ………………………………………………………………….. 14
BAB I
PENDAHULUAN
C. Latar belakang
Lingkungan pendidikan merupakan salah satu unsur di dalam pendidikan sebagai
sebuah sistem. Pembahasan lingkungan pendidikan pada dasarnya membahas
hubungan serta pengaruh pendidinkan dan lingkungannya.
Dalam hal ini lingkungan pendidikan ada 3 jenis, yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat dalam arti khusus yang disebut tripusat pendidikan. Ketiga jenis
lingkungan tersebut juga sekaligus merupakan lembaga pendidikan dan dapat
dikategorikan sebagai lingkungan mikro pendidikan. Sedangkan lingkungan makro
pendidikan adalah masyarakat dalam artiyang luas meliputi aspek ideologi, politik,
ekonomi-sosial, budaya, dan pertahanan-keamanan. Dengan telah ditetapkannya
pengertian lingkungan pendidikan maka dicari hubungan antara ketiga jenis
lingkungan tersebut dengan pendidikan, dengan maksud untuk menjadi panduan
dengan tindakan mendidik.
D. Rumusan masalah
1. Mengapa diperlukan pendidikan di masyarakat?
2. Apa jenis-jenis pendidikan?
3. Apa saja hubungan di antara tripusat pendidikan?
4. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan makro pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
E. Pendidikan di Masyarakat
Pendidikan di masyarakat adalah pendidikan nonformal yang dibedakan yang
dibedakan dari pendidikan keluarga (informal) dan pendidikan sekolah (formal).
Sesuai dengan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 26, pendidikan
nonformal diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan
yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
1. Pendidikan nonformal yang terdapat di masyarakat meliputi :
Pendidikan kecakapan hidup yaitu program pendidikan yang berpotensi
mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi sesuai dengan minat dan bakat
peserta didik, dan juga kondisi, potensi, kebutuhan sekolah dan daerah.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan
dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan kepemudaan adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan kader pemimpin bangsa, seperti organisasi pemuda, pendidikan
kepanduan/kepramukaan, keolahragaan, palang merah, pelatihan, kepemimpinan,
pecinta alam, serta kewirausahaan.
Pendidikan pemberdayaan perempuan adalah program pendidikan yang
diselenggarakan menunjang dan mempercepat tercapainya kualitas hidup dan
mitra kesejajaran laki-laki dan perempuan.
Pendidikan keaksaraan untuk meningkatkan kompetensi keaksaraan pada semua
tingkatan (dasar, fungsional, dan lanjutan) bagi penduduk buta aksara dewasa
secara meluas, adil dan merata untuk mendorong perbaikan kesejahteraan dan
produktivitas penduduk.
Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja untuk meningkatan keterampilan dan
produktivitas tenaga kerja serta mengurangi angka pengangguran.
2. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas :
Lembaga kursus yaitu lembaga yang memberikan pengajaran kepada masyarakat
tentang suatu pelajaran tertentu agar lebih fokus dan mendalami mata
pelajaran/keterampilanyang dimaksud.
Lembaga pelatihan yaitu lembaga yang khusus mempersiapkan calon-calon tenaga
kerja di bidang perusahaan tertentu.
Kelompok belajar yaitu pendidikan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah
untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang
belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti Cambridge, dan IB
(International Baccalureate).
Pusat kegiatan belajar masyarakat yaitu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang
bergerak dalam bidang pendidikan. PKBM ini masih berada di bawah pengawasan
dan bimbingan dari Dinas Pendidikan Nasional. PKBM ini bisa berupa tingkat
dusun, desa ataupun kecamatan.
Majelis taklim yaitu pendidikan nonformal yang bertujuan untuk membina dan
mengmbangkan ajaran islam dalam rangka membentukmasyarakat yang
bertaqwa kepada Allah SWT.
F. Pendidikan Jalur Formal, Nonformal, dan Informal
Selain pendidikan yang dapat dikategorikan ke dalam pendidikan formal,
nonformal, dan informal, ada pendidikan yang dapat diselenggarakan baik formal,
nonformal, meupun informal. Macam-macam pendidikan itu adalah :
1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan anak usia dini diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan sekolah dasar agar anak memiliki kesiapan yang lebih
matang untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
- Pendidikan anak usia pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK),
Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
- Pendidikan anak usia dini berjalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB),
Taman Penitipan Anak (TPA), atau yang lainnya.
- Pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
2. Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh
departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan
diselenggarakan melalui jalur pendidikanformal dan nonformal.
3. Pendidikan keagamaan, diselenggarakan oleh pemerintah dan kelompok
masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pendidikan keagamaan berbentuk Pendidikan Diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja
samanera, dan bentuk lain yang sejenis.
4. Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk modus dan cakupan
yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem yang menjamin mutu
kelulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan. Pendidikan jarak jauh dapat
diselenggarakan pada semua jalur dan jenjang pendidikan.
5. Pendidikan khusus/layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam proses belajar mengajar karena kelainan fisik,
emosional, mental, sosial, atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
G. Hubungan di antara Tripusat Pendidikan
Tripusat pendidikan saling berhubungan dan berpengaruh. Tidak hanya hubungan
positif yang menuntut kerjasama tetapi hubungan negatif juga dapat menimbulkan
persaingan. Berikut ini penjelasannya :
1. Persaingan
Keterkaitan ketiga pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat
masing-masing memiliki fingsi tersendiri dengan satu tujuan yaitu menolong
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara optimal untul mencapai tujuan
pendidikan yaitu menjadikan manusiayang seutuhnya, berjatidiri, memiliki integritas,
dan martabat.
Tuntutan perkembangan zaman dan IPTEKS, telah menjadikan persaingan baik
sadar maupun tidak sadar. Sekolah semula memperoleh otritas mendidik, karena
sekolah hanyalah sebagian dari masyarakat, dan pendidikan hanyalah salahsatu
pranata sosial disamping pranata ekonomi, politik, teknologi, dan moral atau etika.
2. Kerjasama
Agar fungsi pendidikan dapat tercapai dengan baik, harus terjadi kerjasama yang
harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggariskan peran serta masyarakat
dalam pendidikan.
Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan pendidikan pertimbangan, arahan, dan dukungan. Untuk
itu telah terbit Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002, tanggal
12 April 2002.
H. Lingkungan Makro Pendidikan
Lingkungan makro pendidikan yaitu lingkungan yang lebih besar atau lebih luas
yang berpengaruh terhadap semua lingkungan mikro tersebut dan bersifat global.
Lingkungan makro pendidikan mempunyai arti luas terhadap :
1. Ideologi
Ideologi berpengaruh terhadap dunia pendidikan karena ideologi menjadi landasan
sekaligus tujuan setiap bentuk pendidikan. Sebagai contoh :
- Bahasa Indonesia dengan Pancasila sebagai ideologi, falsafah, pandangan hidup,
jatidiri, kepribadian pasti akan menjadikan Pancasila sebagai landasan tujuan
pendidikan nasional.
- Keyakinan atau agama akan melandasi dan menjadi tujuan setiap upaya pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat, dan dijamin oleh undang-undang.
2. Politik
Politik suatu negara berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan tidak
dapat dilepaskan dari kepentingan politik, karena kebijakan-kebijakan pendidikan
ditentukan oleh golongan politik di lembaga legislatif. Pendidikan yang dikaitkan
dengan pembentukan warga negara jelas tak terlepas dari kepentingan politik, hal ini
karena terdapat aliran pikiran “statalisme” yang artinya menundukkan kepentingan
anak didik sepenuhnya kepada negara.
3. Ekonomi social
Kesejahteraan masyarakat dan pendanaan pendidikan berpengaruh besar terhadap
pendidikan salah satu masalah besar pendidikan Indonesia disamping masalah
pemerataan dan mutu pendidikan. Tingkat ekonomi yang rendah menyebabkan
banyak orang tidak mampu meraih pendidikan sebagaimana mestinya. Tingkat
kesejahteraan memiliki korelasi terhadap kesejahteraan hidup. Dengan demikian
timbullah deferensiasi sosial bahkan cenderung menjadi diskriminasi.
4. Budaya
Pendidikan bermula dari budaya dan berakhir pada budaya. Karena budaya yang
menjiwai seluruh proses pendidikan. Kebudayaan menuntun pendidikan. Makin
tinggi pendidikan seseorang maka makin berbudaya.
5. Militer dan Pertahanan
Proses pendidikan memerlukan ketahanan dan keamanan fisik (lahir) maupun
batin (mental). Dalam keadaan kacau pada sebuah negara seperti peperangan,
pendidikan tidak dapat berjalan secara wajar tapi dalam keadaan kacau tersebut dapat
menjadi pelajaran yang bermakna. Pertahanan dan keamanan suatu bangsa menjadi
materi pendidikan kewarganegaraan dalam rangka membentuk warga negara yang
baik.
6. Era globalisasi
Era globalisasi telah menimbulkan dehumanisasi dan memperkuat materialisme.
Perkembangan teknologi yang canggih di sisi lain membuat anak didik diperalat
seperti robot. Sekolah tidak lagi bersifat edukatif dan kreatif melainkan hanya
menyiapkan tenaga atau mesin industri. Era globalisasi sebagai lingkungan
pendidikan di satu sisi menimbulkan modernisasi, tetapi di sisi lain dapat
menimbulkan dominasi negara maju terhadap negara berkembang.
Demikian lingkungan global tehadap dunia pendidikan. Hal ini menjadi tantangan
yang tidak ringan bagi dunia pendidikan di Indonesia, maka dalam rangka
menghadapi era modernisasi dan postmodernisme pendidikan harus bangkit dan
kembali pada jalur yang benar.
BAB III
PENUTUP
B. Simpulan
Pendidikan di masyarakat adalah pendidikan nonformal yang dibedakan dari
pendidikan di keluarga dan di sekolah. Bertujuan sebagai penambah atau pelengkap
pendidikan formal dan informal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang
hayat. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak
usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
Selain pendidikan formal, nonformal, dan informal ada pendidikan yang dapat
diselenggarakan baik secara formal, nonformal, maupun informal. Contoh pendidikan
tersebut yaitu pendidikan anak usia dini, pendidikan kedinasan, pendidikan
keagamaan, pendidikan jarak jauh, dan pendidikan layanan khusus.
Tripusat pendidikan tidak berdiri sendiri melainkan saling berhubungan dan
berpengaruh satu sama lain. Hubungan yang negatif menimbulkan persaingan
sedangkan hubungan yang positif menimbulkan kerjasama.
Lingkungan makro pendidikan yaitu lingkungan yang cakupannya luas dan
berpengaruh terhadap semua lingkungan mikro pendidikan. Lingkungan makro
berpengaruh terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, militer, serta era
global itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Nurchotimah. 2009. Lingkungan Pendidikan. http://one.indoskripsi.com/
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta