37
REFERAT HEPATITIS B DISUSUN OLEH: Zaras Yudisthira Saga 2008730133 Pembimbing; dr. Suryono, Sp.A Kepaniteraan Klinik Stase Pediatri RSIJ Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Referat Hepatitis b

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ipd

Citation preview

REFERAT HEPATITIS

REFERATHEPATITIS BDISUSUN OLEH:

Zaras Yudisthira Saga2008730133

Pembimbing; dr. Suryono, Sp.AKepaniteraan Klinik Stase Pediatri RSIJ Cempaka PutihProgram Studi Pendidikan DokterFakultas Kedokteran dan KesehatanUniversitas Muhammadiyah JakartaHepatitis BEpidemiologiPrevalensi tertinggi infeksi HVB di dunia adalah sub sahara afrika, china, beberapa daerah timur tengah, basin amazon, dan pulau pasifikPrevalensi hbsag 3-20% indonesia (endemis sedang tinggi)Prevalensi diantara wanita hamil berkisar antara 3-8%Distribusi umur pasien hepatitis B yang dirawat di bagian IKA FKUI/ RSCM sejak juli 1992-april 2000 didapatkan 28 pasien hepatitis B kronis, terdiri dari 19 laki-laki dan 9 perempuan

Hepatitis B Infections200,000 per yearAsymptomatic Cases100,000 (50%)Symptomatic Cases100,000 (50%)Death100 (0.05%)Chronic Liver DiseaseDeath from Cirrhosis3400 (1.7%)Death-Primary Liver Cancer 800 (0.4%)Hepatitis B Chronic Carriers12-20,000 (6-10%)Clear Virus; Healthy170 - 182,000 (90-94%)4Etiologivirus DNA yang temasuk family Hepadnaviridae dan Genus orthohepadnavirus dengan ukuran 42 nm

Virus hepatitis B mempunyai masa inkubasi 45-180 hari, rata-rata 80-90 hariCara Penularan1. Darah2. Saliva3. Kontak dengan mukosa penderita virus hepatitis B4. Feces dan urine5. Lain-lain: Sisir, pisau cukur, selimut, alat makan, alat kedokteran yang terkontaminasi virus hepatitis B. Patomekanisme

melekatkan diri pada reseptor-reseptor spesifik yang terletak pada membran sel heparpenetrasi dan memasuki sitoplasma sel heparmelepaskan kapsulnya dan terbentuk nukleokapsidnukleokapsid tersebut menembus dinding sel hati, sampai memasuki inti hati tersebutasam nukleat virus akan keluar dari nukleokapsid dan menempel pada DNADNA HBV akan merangsang hepar untuk membentuk protein dan asam nukleat bagi virusterbentuk virus baru dan akibat nekrosis sel-sel hepar maka virus baru ini akan dilepaskan kedalam peredaran darah7Hepatitis B AkutGejala KlinisAlt (Alanine aminotransferase )= sgpt (serum glutamic pyruvic transaminase; ast (aspartate aminotransferase= sgot (serum glutamic oxaloacetic transaminase9Diagnosis

Serologic markers for the different phases of acute and chronic hepatitis B virus infectionHBsAg HBeAgIgM anti-HBcIgG anti-HBcAnti- HBsAnti- HBeHBV DNA InterpretationAcute HBV infection++++++Early phase++Window phase+++Recovery phaseChronic HBV infection++++++Replicative phase+++Low, nonreplicative phase++++Flare of chronic HBV+++++ Precore/core promoter mutantsKeadaanDefinisiKriteria diagnostik

Hepatitis B kronis

Proses nekro-inflamasi kronis hati disebabkan oleh infeksi persisten virus hepatitis B. Dapat dibagi menjadi hepatitis B kronis dengan HBeAg + dan HBeAg -

1. HBsAg + > 6 bulan 2.HBV DNA serum > 10 5 copies/ml 3.Peningkatan kadar ALT/AST secara berkala/persisten 4.Biopsi hati menunjukkan hepatitis kronis (skor nekroinflamasi > 4)

Carrier HBsAg inakti

Infeksi virus hepatitis B persisten tanpa disertai proses nekro-inflamasi yang signifikan

1. HBsAg + > 6 bulan 2.HBeAg - , anti HBe + 3.HBV DNA serum < 10 5 copies/ml 4.Kadar ALT/AST normal 5.Biopsi hati menunjukkan tidak adanya hepatitis yang signifikan (skor nekro inflamasi < 4)

PenatalaksanaanAntivirusTujuan terapi antivirus adalah sebagai berikut:Menekan replikasi virus (HBeAg, HBVDNA, HBsAg) sehingga mengurangi resiko transmisi HVB.Normalisasi aminotransferase dan perbaikan histologis hati.Mengurangi derajat infektivitas virus.Menghilangkan atau mengurangi gejala.Mencegah progresivitas, menurunkan insidens KHS, memperbaiki survival.Evaluasi pasien hepatitis B kronis

PencegahanImunisasi terhadap hepatitis B pada bayi baru lahir.Hindari hubungan badan dengan orang yang terinfeksi.Hindari penyalahgunaan obat dan pemakaian bersama jarum suntik.Hindari pemakaian bersama sikat gigi ataupun alat cukur.

KomplikasiPrognosisDalam perjalanannya Hepatitis B dapat menjadi menahun (kronis), dimana hepatitis kronis persisten mempunyai prognosis yang lebih baik akan sembuh sempurna, sedangkan hepatitis kronik aktif umumnya akan menjadi sirosis hepatis, kerusakan sel-sel hati, hati menjadi mengkerut, dan keadaan akan menjadi lebih parah.

TERAPI IMUNOMODULATORINTERFERONInterferon adalah kelompok protein intraselular yang normal ada dalam tubuh dan diproduksi oleh berbagai macam sel.Interferon alpha, diproduksi oleh limfosit B.Interferon beta, diproduksi oleh monosit fibroepitelial.Interferon gamma, diproduksi oleh limfosit T.Pemberian interferon bertujuan untuk menghambat replikasi virus hepatitis B, menghambat nekrosis sel hati oleh karena reaksi radang, dan mencegah transformasi maligna sel-sel hati.Efek samping IFNGejala seperti fluTanda tanda supresi sumsum tulangFlare-upDepresiRambut rontokBB turunGangguan fungsi hati TERAPI ANTI VIRAL1. LamivudinAdalah suatu obat nucleoside yang bekerja memperlambat reproduksi VHB baru dan mencegah terjadinya infeksi hepatosit sehat yang belum terinfeksi. Tidak seperti interferon, senyawa-senyawa kelompok nucleoside tidak mempunyai efek langsung yang diketahui pada imun sistim.Keuntungan utama dari lamivudin adalah keamanan, toleransi pasien serta harganya yang relatif murah. Kerugiannya adalah seringnya timbul kekebalan.Kombinasi dari lamivudine dan interferon, diberikan bersama, adalah tidak lebih efektif daripada lamivudine sendirian.

2. Adefovir DipivoksilSuatu obat nukleosid oral yang menghambat enzim reverse transcriptase, dimana mekanismenya hampir sama dengan Lamivudin.Dengan dosis 10-30 mg tiap hari selama 48 minggu.3. Analog nukleosid yang lain, misal Famciclovir dan entericitabine (FTC). HEPATITIS B KRONISKOMPLIKASISIROSIS HATIGEJALAGejala gastrointestinal yang tidak khas, seperti anorexia, mual, muntah dan diare.Asites, hidrotoraks, edema.Ikterus, kadang-kadang urin menjadi lebih tua warnanya atau kecoklatan.Hepatomegali, bila telah lanjut hati dapat mengecil karena fibrosis.Kelainan pembuluh darah, seperti kolateral-kolateral di dinding abdomen dan toraks, wasir, dan varises esofagus.Kelainan endokrin, seperti impotensi, amenore, spider nevi dan eritema, hiperpigmentasi.Jari tabuh.PENYEBABMalnutrisiAlkoholismeVirus hepatitisKegagalan jantung yang menyebabkan bendungan vena hepatikaPenyakit wilsonHemokromatosisZat toksikPEMERIKSAAN PENUNJANGPeninggian SGOT dan SGPTGangguan faal hati (penurunan kadar albumin serum, peninggian kadar globulin serum, peninggian kadar bilirubin direk dan indirek)Waktu protombin yang memanjangNatrium serum menurun.Adanya anemiaUntuk melihat kelainan secara histopatologi, dilakukan biopsi hatiPENATALAKSANAANTirah baring sampai terdapat perbaikan ikterus, asites dan demam.Diet rendah protein, bila ada asites diberikan diberikan diet rendah garam atau dengan pengobatan diuretik berupa spironolakton 50-100mg/hari.Pengendalian cairan asites, diharapkan penurunan BB 1kg/2hari atau balance cairan negatif 600 - 800 ml/hari.Mengatasi infeksi dengan antibiotik, pengobatan dengan interferon, pengobatan fibrosis hati.Memperbaiki keadaan gizi.Vitamin B kompleks.KLASIFIKASI CHILDparameterChild A (minimal)Child B (sedang)Child C (berat)Bilirubin50 mumol/dlAlbumin>3530-352 cm dengan hipervaskularisasi arterialKriteria kombinasi satu cara imaging dengan kadar AFP serum :Lesi fokal >2 cm dengan hipervaskularisasi arterialKadar AFP serum 400 ng/ml

TERAPIPilihan terapi berdasarkan ada tidaknya sirosis hati, jumlah dan ukuran tumor, serta derajat perburukan hepatik.Untuk pasien non sirosis dengan fungsi hati normal, pilihan utama terapi adalah reseksi hepatik.Tranplantasi hatiAblasi tumor perkutan, dengan injeksi etanol perkutan (PEI).Terapi paliatif, dengan transarterial embolization / chemo embolization.