22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat. Sehingga, dalam pengembangan kurikulum dapat menggunakan prinsip- prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari- hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum. Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan atau ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, politikus, pengusaha, orang tua peserta didik serta unsur-unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang 1

telaah klmpk 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

data

Citation preview

Page 1: telaah klmpk 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat.

Sehingga, dalam pengembangan kurikulum dapat menggunakan prinsip-prinsip

yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan

sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di

suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip

yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya,

sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam

pengembangan kurikulum.

Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua

pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Kurikulum disusun

oleh para ahli pendidikan atau ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat

pendidikan, politikus, pengusaha, orang tua peserta didik serta unsur-unsur

masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan. Rancangan

ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan,

dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-

citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat.

Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Di

sana semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat, dan kemampuan

guru diuji dalam bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum

yang nyata dan hidup. Semua perwujudan itu sebetulnya terletak pada guru, dia

lah kunci utama sukses dan tidaknya dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian dan penbgembangan kurikulum yang sesungguhnya.

Sejalan dengan permasalahan tersebut, dibuat makalah dengan judul

“Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum.” makalah ini mengemukakan suatu

pandangan tentang bagaimana prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yamg

harus diberlakukan untuk mencapai tujuan dari pengembangan itu sendiri.

1

Page 2: telaah klmpk 4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dibuat beberapa rumusan

masalah sebagai berikut.

1.2.1 Apa Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum?

1.2.2 Apa saja Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan

Kurikulum?

1.2.3 Apa saja Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum?

1.2.4 Apa saja Macam-macam Prinsip Pengembangan Kurikulum?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat dibuat beberapa tujuan

penulisan sebagai berikut.

1.3.1 Menjelaskan pengertian dari prinsip pengembangan kurikulum.

1.3.2 Menyebutkan macam-macam sumber prinsip pengembangan

kurikulum.

1.3.3 Mendeskripsikan tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum.

1.3.4 Mendeskripsikan macam-macam prinsip pengembangan

kurikulum.

1.4 Manfaat Penulisan

Dari penulisan makalah ini, adapun manfaat yang didapat adalah sebagai

berikut.

1.4.1 Memahami dari pengertian dari prinsip pengembangan kurikulum.

1.4.2 Memahami macam-macam sumber prinsip pengembangan

kurikulum.

1.4.3 Memahami tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum.

1.4.4 Memahami macam-macam prinsip pengembangan kurikulum.

1.5 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode

kajian pustaka, yaitu dalam penyusunan makalah ini menggunakan refrensi

relevan dan artikel yang tersedia pada media internet yang mendukung penulisan

makalah ini.

2

Page 3: telaah klmpk 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum

Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian.

Dari pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjukkan pada sesuatu

yang mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan,

serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi serupa.

Ini berarti bahwa prinsip itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitanya

dengan keberadaan sesuatu.

Seseorang bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efesien dengan

cara memahami suatu prinsip. Prinsip juga mencerminkan hakikat yang

dikandungnya, baik dalam input maupun outputnya, dan juga memiliki sifat

memberikan rambu-rambu terhadap tujuan yang ingin dicapai. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan, prinsip-prinsip pengembangan kurikulum merupakan

berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan hal-hal yang

berkenaan dengan pengembangan kurikulum, terlebih dalam fase perencanaan

kurikulum.

Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis,

sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan, dan kreasi elemen-elemen kurikulum.

2.2 Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum

Sumbuer prinsip menunjukkan darimana asal muasal lahirnya suatu

prinsip. Dari berbagai literatur, ada empat sumber prinsip pengembangan

kurikulum:

1. Data Empiris, data empiris menunjukkan yang terdokumentasi dan

terbukti efektif.

2. Data Eksperimen, data ini menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian.

Data penelitian merupakan data yang dipandang valid dan reliabel,

sehingga tingkat kebenarannya lebih meyakinkan untuk dijadikan prinsip

dalam pengembangan kurikulum.

3. Cerita/ legenda yang hidup dimasyarakat, data ini juga termasuk efektif

untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks.

3

Page 4: telaah klmpk 4

4. Akal Sehat, hal ini digunakan untuk mempertimbangkan dan penilaian

terhadap hasil penelitian yang didapat.

Pada prinsipnya, empat jenis data diatas dapat digunakan atau

dimanfaatkan bagi kegiatan pengembangan kurikulum sebagai prinsip yang akan

dijadikan pegangan.

2.3 Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pada dasarnya, tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum merupakan

tingkat ketepatan (validity) dan ketetapan (reability) prinsip yang digunakan. Ada

data, fakta, konsep, dan prinsip yang tingkat kepercayaanya tidak diragukan lagi

karena sudah dibuktikan secara empiris melalui suatu penelitian yang berulang-

ulang. Ada pula data yang sudah terbukti secara empiris, tetapi masih terbatas, ada

pula data yang belum dibuktikan dalam suatu penelitian tetapi sudah terbukti

dalam kehidupan.

Merujuk pada hal diatas, maka prinsip-prinsip pengembangan kurikulum

bisa diklasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip, yaitu; anggapan kebenaran utuh

atau menyeluruh (whole truth), anggapan kebenaran parsial (partial truth) dan

anggapan kebenaran yang masih memerlukan kebenaran atau pembuktian

(hypothesis). Anggapan kebenaran utuh adalah fakta, konsep dan prinsip yang

diperoleh serta telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang, sehingga bisa

dibuat generalisasi dan bisa diberlakukan ditempat yang berbeda. Tipe prinsip ini

dapat diterima oleh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum.

Anggapan kebenaran parsial yaitu suatu fakta,konsep dan prinsip yang

sudah terbukti efektif dalam banyak kasus, tetapi sifatnya masih belum bisa

digeneralisasikan. Selanjutnya anggapan kebenaran yang masih memerlukan

pembuktian atau hipotesis yaitu prinsip kerja yang sifatnya tentatif atau masih

dalam kesimpulan yang sementara dan muncul dari pemikiran akal sehat . Prinsip

ini muncul dari hasil deliberasi, judgedmen dan pemikiran akal sehat. Meskipun

sangat diharapkan menggunakan tipe prinsip whole truth, akan tetapi prinsip lain

pun berguna dan bermanfaat.

Pada dasarnya dalam praktik pengembangan kurikulum kesemua jenis tipe

prinsip itu bisa digunakan.penyederhanaan istilah tentang berbagai tipe prinsip

sebagaimana dijelaskan, Olivia (1992; 30) memakai istilah axioms untuk

4

Page 5: telaah klmpk 4

menggambarkan berbagai karakteristik prinsip tersebut. Aksioma sendiri adalah

pedoman sebagai kerangka dan rujukan dalam melakukan aktivitas dan pemecah

masalah, termasuk didalamnya pengembangan kurikulum.

2.4 Macam-macam Prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum menurut Prof. Dr. Nana

Syaodih Sukmadinata terdiri dari dua hal yaitu prinsip-prinsip umum dan prinsip-

prinsip khusus. Prinsip umum adalah prinsip yang harus diperhatikan untuk

dimiliki oleh kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen

yang membangunnya. Sedangkan prinsip-prinsip khusus, yaitu prinsip yang

berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi

pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip

berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan

dengan pemilihan kegiatan penilaian. Berikut ini adalah uraian lebih lanjut dari

prinsip-prinsip tersebut dengan mengikuti alur klasifikasi yang di ajukan oleh

Nana Syaodih.

2.4.1 Prinsip-prinsip umum

Agar kurikulum dapat berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan

pendidikan, maka ada sejumlah prinsip dalam proses pengembangannya. Di

bawah ini akan diuraikan prinsip-prinsip umum dalam pengembangan kurikulum.

a. Relevansi

Dalam hal ini relevansi dapat dibedakan menjadi dua yaitu; pertama,

relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses belajar yang

tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan

dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bias

hidup dan bekerja dalam masyarakat. Apa yang tertuang dalam kurikulum

hendaknya mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan

hanya menyiapkan anak untuk kehidupannya sekarang tetapi juga yang akan

datang. Ada tiga macam relevansi eksternal dalam pengembangan kurikulum:

1. Relevan dengan lingkungan hidup peserta didik (relevansi

sosiologis).

5

Page 6: telaah klmpk 4

Bisa diartikan bahwa proses pengembangan dan penetapan

isi kurikulum hendaklah disesuaikan dengan kondisi lingkungan

sekitar siswa. Contohnya untuk siswa yang ada di perkotaan perlu

diperkenalkan kehidupan di lingkungan kota, seperti keramaian

dan rambu-rambu lalu lintas; tata cara dan pelayanan jasa bank,

kantor pos, dan lain sebagainya. Demikian juga untuk sekolah

yang berada di daerah pantai, perlu diperkenalkan bagaimana

kehidupan di pantai, seperti mengenai tambak, kehidupan nelayan,

koperasi, pembibitan udang, dan lain sebagainya.

2. Relevan dengan perkembangan zaman baik sekarang maupun

dengan yang akan datang.

Bisa diartikan bahwa relevansi harus sesuai dengan

tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi

epistomologis). Artinya, isi kurikulum harus sesuai dengan situasi

dan kondisi yang sedang berkembang. Selain itu juga apa yang

diajarkan kepada siswa harus bermanfaat untuk kehidupan siswa

pada waktu yang akan datang. Misalkan untuk kehidupan yang

akan datang, penggunaan komputer dan Internet akan menjadi

salah satu kebutuhan, maka dengan demikian bagaimana cara

memanfaatkan komputer dan bagaimana cara mendapatkan

informasi dari Internet sudah harus diperkenalkan kepada siswa.

Demikian juga dengan kemampuan berbahasa. Pada masa yang

akan datang ketika pasar bebas seperti persetujuan APEC mulai

berlaku, maka masyarakat akan dihadapkan kepada persaingan

merebut pasar kerja dengan orang-orang asing. Oleh karenanya

keterampilan berbahasa asing sudah harus mulai dipupuk sejak

sekarang.

3. Relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan dan tuntutan dan potensi

peserta didik (relevansi psikologis).

Artinya bahwa apa yang diajarkan di sekolah harus mampu

memenuhi dunia kerja. Untuk sekolah kejuruan contohnya, kalau

dahulu di Sekolah Kejuruan Ekonomi dilatih bagaimana agar

6

Page 7: telaah klmpk 4

siswa mampu menggunakan mesin tik sebagai alat untuk

keperluan surat-menyurat, maka sekarang mesin tik sudah tidak

banyak digunakan, akan tetapi yang lebih banyak digunakan

komputer. Dengan demikian, keterampilan mengoperasikan

komputer harus diajarkan.

Untuk memenuhi prinsip relevansi ini, maka dalam proses

pengembangannya sebelum ditentukan apa yang menjadi isi dan model

kurikulum yang bagaimana yang akan digunakan, perlu dilakukan studi

pendahuluan dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan seperti

melakukan survei kebutuhan dan tuntutan masyarakat; atau melakukan studi

tentang jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh setiap lembaga atau

instansi.

Kedua, relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau

konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi,

proses penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan

kurikulum.

b. Fleksibilitas

Kurikulum hendaknya memilih sifat lentur atau fleksibel. Kurikulum

harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan

datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan

kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-

hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya

penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun

kemampuan, dan latar belakang anak. Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi:

1. Fleksibel bagi guru, yang artinya kurikulum harus memberikan ruang

gerak bagi guru untuk mengembangkan program pengajarannya

sesuai dengan kondisi yang ada.

2. Fleksibel bagi siswa, artinya kurikulum harus menyediakan berbagai

kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakat dan minat siswa.

c. Kontinuitas

7

Page 8: telaah klmpk 4

Komunitas yaitu kesinambungan. Terkait dengan perkembangan dan

proses belajar anak yang berlangsung secara berkesinambungan, maka

pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya

berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu

jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang pendidikan

dengan pekerjaan. Pengembangan kurikulum perlu dilakukan serempak

bersama-sama, perlu ada komunitas dan ada kerja sama antara para

pengembang kurikulum sekolah dasar dengan SMP,SMA dan Perguruan

Tinggi.

d. Praktis/efisiensi

Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat

sederhana dan biayanya murah. Prinsip efisiensi yaitu mengusahakan agar

dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan

sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga

hasilnya memadai. Prinsip efisiensi berhubungan dengan perbandingan antara

tenaga, waktu, suara, dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang

diperoleh.

Kurikulum dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi apabila

dengan sarana, biaya yang minimal dan waktu yang terbatas dapat

memperoleh hasil yang maksimal. Betapa pun bagus dan idealnya suatu

kurikulum, manakala menuntut peralatan, sarana dan prasarana yang sangat

khusus serta mahal pula harganya, maka kurikulum itu tidak praktis dan sukar

untuk dilaksanakan. Kurikulum harus dirancang untuk dapat digunakan dalam

segala keterbatasan..Berapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau

menuntut keahlian-keahlian dari peralatan yang sangat khusus dan mahal pula

biayangya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan.

Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam

keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun

personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga praktis.

e. Efektifitas

8

Page 9: telaah klmpk 4

Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum

baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Walaupun kurikulum tersebut

harus murah dan sederhana, tetapi keberhasilan harus tetap diperhatikan.

Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kuantitas maupun secara

kualitas. Pengembangan kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan

penjabaran dari perencanaan pendidikan. Perencanaan dibidang pendidikan

juga merupakan bagian yang dijabarkan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan

pemerintah di bidang pendidikan. Dalam pengembangannya, harus

diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum yaitu tujuan, isi,

pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah dalam

bidang pendidikan.

Terdapat dua sisi efektivitas dalam suatu pengembangan kurikulum.

Pertama, efektivitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan

tugas mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas. Efektivitas kegiatan

guru berhubungan dengan keberhasilan mengimplementasikan program

sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Sebagai contoh, apabila guru

menetapkan dalam satu caturwulan atau satu semester harus menyelesaikan

12 program pembelajaran sesuai dengan pedoman kurikulum, ternyata dalam

jangka waktu tersebut hanya dapat menyelesaikan 4 atau 5 program saja,

berarti dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program itu tidak efektif. Kedua,

efektivitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Efektivitas

kegiatan siswa berhubungan dengan sejauh mana siswa dapat mencapai

tujuan yang telah ditentukan sesuai dengan jangka waktu tertentu. Sebagai

contoh apabila ditetapkan dalam satu caturwulan siswa harus dapat mencapai

sejumlah tujuan pembelajaran, ternyata hanya sebagian saja dapat dicapai

siswa, maka dapat dikatakan bahwa, proses pembelajaran siswa tidak efektif.

2.4.2 Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum

Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum.

Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengalaman belajar,

dan penilaian.

1. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan

9

Page 10: telaah klmpk 4

Tujuan pendidikan mencakup tujuan bersifat umum atau jangka panjang,

jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber

pada:

a. Ketentuan dan kebijakan pemerintah yang dapat ditemukan dalam

dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan, dan strategi

pembangunan termasuk di dalamnya pendidikan.

b. Survey mengenai persepsi orangtua / masyarakat tentang kebutuhan

mereka.

c. Survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu,

dihimpun melalui angket, wawancara, observasi dan dari berbagai media

masa.

d. Survey tentang manpower (sumber daya manusia).

e. Pengalaman-pengalaman negara lain dalam masalah yang sama.

f. Penelitian.

2. Prinsip berkenaan dengan isi pendidikan

Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang

telah ditentukan para perancang kurikulum perlu mempetimbangkan beberapa

hal. Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menetukan isi

pendidikan/ kurikulum, yaitu:

a. Perlunya penjabaran tujuan pendidikan atau pengajaran kedalam bentuk

perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu

perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman

belajar.

b. Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

c. Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.

Ketiga ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan diberikan

secara simultan dalam urutan yang situasi belajar. Untuk hal tersebut

diperlukan buku pedoman guru yang memberikan persiapan tentang

organisasi bahan dan alat pengajaran secara mendetail.

10

Page 11: telaah klmpk 4

3. Prinsip berkenaan dengan proses pembelajaran

Untuk menentukan pendekatan, strategi dan teknik apa yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

a. Apakah metode yang digunakan cocok,

b. Apakah dengan metode tersebut mampu memberikan kegiatan yang

bervariasi untuk melayani perbedaan individual siswa?

c. Apakah metode tersebut juga memberikan urutan kegiatan yang

bertingkat-tingkat?

d. Apakah penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan kognitif,

afektif dan psikomotor?

e. Apakah metode tersebut berorientasi kepada siswa, atau kepada guru, atau

keduanya?

f. Apakah metode tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru?

g. Apakah metode tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan belajar di

sekolah dan rumah sekaligus mendorong penggunaan sumber belajar di

rumah dan di masyarakat?

h. Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang

menekankan “learning by doing”, bukan hanya “learning by seeing and

knowing.”

4. Prinsip berkenaan dengan media dan alat pembelajaran

Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien perlu

didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat. Di

bawah ini beberapa prinsip yang bisa dijadikan pegangan untuk memilih dan

menggunakan media dan alat bantu belajar.

a. Alat/media apa yang diperlukan dalam proses pembelajaran? Apakah

semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada, apakah ada

penggantinya?

b. Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan bagaimana

membuatnya? siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu

pembuatannya?

c. Bagaimana pengorganisasian media dan alat bantu pembelajaran, apakah

dalam bentuk modul, paket belajar atau ada bentuk lain?

11

Page 12: telaah klmpk 4

d. Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran?

e. Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multimedia.

5. Prinsip berkenaan dengan evaluasi

Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran. Untuk

itu, pengembangan kurikulum harus memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi,

yaitu objektivitas, komprehensif, kooperatif, mendidik, akuntabilitas, dan praktis.

Bebarapa hal yang harus diperhatikan dalam fase perencanaan evaluasi yaitu:

a. Bagaimanakah karakteristik kelas, usia, dan tingkat kemampuan siswa

yang akan dinilai?

b. Berapa lama waktu pelaksanaan evaluasi

c. Teknik evaluasi apa yang digunakan? Tes, non tes atau keduanya?

d. Jika teknik tes, berapa banyak butir soal yang perlu disusun?

e. Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau murid?

Dalam pengembangan alat evaluasi, sebaiknyamengikuti langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor.

b. Uraikan kedalam bentuk tingkah laku murid yang dapat diamati dan

diukur.

c. Hubungkan dengan bahan pelajaran.

d. Tuliskan butir-butir soal atau tugas.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan hasil penilaian

adalah:

a. Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam proses pengolahan hasil

tes?

b. Apakah akan digunakan rumus atau formula guessing?

c. Bagaimana mengubah skor mentah kedalam skor masak?

d. Skor standar apa yang digunakan?

e. Untuk apakah hasil tse digunakan?

f. Bagaimana Menyusun laporan hasil evaluasi?

g. Laporan hasil evaluasi ditujukan kepada siapa?

12

Page 13: telaah klmpk 4

Prinsip-prinsip yang di sajikan diatas siftnya tidak kaku, masih mungkin

untuk dimodifikasi,ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Selain itu, penting untuk diketahui dalam literature tentang kurukulum masih

banyak parah ahli yang mengajukan dan membahas tentang prinsip- prinsip

pengembangan kurikulum.Adapun yang dijadikanrujukkan dalm tulisan ini hanya

beberapa saja.Meskipun demikaian,untuk pengetahuan awal atau pengantar dan

untuk kepentingan parktis di nilai cukup memadai.

13

Page 14: telaah klmpk 4

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas, dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Prinsip pengenbangan kurikulum adalah asas, dasar, keyakinan, dan

pendirian juga merupakan kaidah-kaidah yang akan menjiwai suatu

kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-

prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru

menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru.

2. Sumber prinsip pengembangan kurikulum adalah data empiris, data

eksperimen, cerita atu legenda yang ada di masyarakat, dan akal sehat.

3. Tipe prinsip pengembangan kurikulum yaitu anggapan utuh atua

menyeluruh (whoke truth), anggapan parsial (partial truth), dan anggaoan

kebenaran poembuktisn (hypothesis).

4. Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ada beberapa prinsip

dasar yang harus kita perhatikan; adapun prinsip-prinsip didalam

pengembangan kurikulum menjadi dua kelompok yaitu pertama: prinsip –

prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, efektivitas.

Kedua prinsip-prinsip khusus: prinsip berkenaan dengan tujuan

pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip

berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan

dengan pemilihan media dan alat pelajaran, prinsip berkenaan dengan

pemilihan kegiatan penilaian.serta adanya prinsip-prinsip dasar

pengembangan kurikulum yang terkait dengan kurikulum satuan

pendidikan.

3.2 Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan bagi pembaca yaitu

diantaranya:

1. Pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip kurikulum.

2. Pendidik melaksanakan pengajarannya sesuai dengan prinsip-prinsip

kurikulum yang berlaku.

14

Page 15: telaah klmpk 4

3. Sebagai siswa harus bisa berpartisipasi aktif dalam pengembangan

kurikulum,khususnya dalam program pembelaran maupun pendidikan

agar tujuan pendidikan yang diharapkan bisa tercapai dengan optimal.

15