Upload
suryadi
View
109
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
asuhan keperawatan pada pasien hernia dengan penatlaksanaan medis
Citation preview
ASKEP KLIEN DENGAN HERNIA
PENGERTIAN• Hernia adalahmenonjolnya suatu organ atau
struktur organ dari tempatnya yang normal melalui sebuah defek congenital atau yang didapat.
(Long,B.C,1996:246)
• Hernia adalah defek dalam dinding abdomen yang memungkinkan isi abdomen seperti peritoneum, lemak, usus, dan kandung kemih, memasuki defek tersbut sehingga timbul kantong berisi materi abnormal.
(Tambayong,J,2000;140)
• Macam hernia inguinal: – Indirek : batang usus melewati cincin abdomen
dan mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.
– Direk : batang usus melewati dinding inguinal bagian posterior.
– Femoral : batang usus melewati temporal ke bawah ke dalam usus kanalis gemoralis.
– Umbilical : batang usus melewati cincin umbilical.– Incisional : batang usus atau organ lain menonjol
melalui jaringan parut yang lemah.
Jenis HerniaA, Menurut Lokasinya
• hernia diaphragmatica• hernia epigastrica• hernia umbilicalis• hernia paraumbilicalis• hernia inguinalis medialis
lateralis• hernia femoralis• hernia insisionalis• herna obturator melalui foramen obturator merupakan hernia
interna• Hernia inguinalis
Menurut tingkat keparahannya
• Hernia reponibel • Isi hernia masih keluar-masuk ke rongga
abdomen• Hernia irreponibel• isi hernia tak bisa keluar-masuk rongga
abdomen• tidak ada rasa nyeri• tidak ada gangguan pasase isi usus
Menurut tingkat keparahannya
Hernia reponibel • Isi hernia masih keluar-masuk ke rongga abdomen
Hernia irreponibel• isi hernia tak bisa keluar-masuk rongga abdomen• tidak ada rasa nyeri• tidak ada gangguan pasase isi usus
Hernia inkarserata• Bila isi hernia terperangkap, tidak dapat kembali ke
rongga abdomen (isi hernia terjepit di cincin hernia)• terjadi gangguan pasase isi usus.
Hernia strangulata• bila isi hernia terperangkap/terjepit pada cincin
hernia disertai gangguan vaskularisasi.
YANG SERING TERJADI
• Hernia inguinalis adalah hernia yang melewati kanal inguinal dan mengikuti tuniklus spermatikus atau ligamentum feses uter
ETIOLOGI
• anomaly congenital • didapat. • Hernia dapat dijumpai pada setiap usia dan
lebih banyak pada pria daripada wanita.• faktor penyebab lainya adalAh berperan pada
pembentukan pintu masuk hernia pada annulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui kantung dan isi hernia
PATOFISIOLOGI
• Hernia inguinalis → dapat terjadi karena anomaly congenital atau hernia yang didapat pada orang sehat.
• Tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis yaitu
• kanalis inguinalis yang berjalan miring, • adanya muskulus obigus internus abdominalis yang
menutuP annulus inguinalis internus ketika berkontraksi • adanya afasia tranversa yang kuat yang menutupi
trigenum harsel bach yang umumnya tidak berotot.
Factor PREDISPOSISI - adanya tekanan intraabdomen dan kelemahan otot-otot
panggul dan perut. → kelemahan otot inguinal → organ ( usus ) dapat masuk melalui cincin kanalis inguinalis →hernianinguinal.
• Kanalis inguinal adalah kanal yang normal pada fetus pada bulan ke 8 kehamilan terjadi desensus testis melalui kanal tersebut.
• Pada bayi baru lahir umumnya telah menutup sehingga isi rongga tersebut tidak dapat melewati kanlis tersebut. Namun dalam beberapa hal sering tidak tertutup. Bila prosesus terbuka terus(karena tidak megalami obliverasi) →akan timbul hernia inguinalis lateralis congenital
• PATOFISIOLOGI HERNIA SECARA KESELURUHAN ( TERLAMPIR )
MANIFESTASI KLINIS
• Pada umumnya pasien merasa tidak enak, terdapat benjolan didaerah inguinal yang dapat mencapai scrotum. Benjolan tersebut akan timbul pada waktu mengejan, batuk, menangis, menganagkat beban berat / aktivitas berat lainnya. Mula-mula benjolan ini bila dibaringkan/tidak akan hilang. Karena isi kantum hernia masuk kembali ke dalam kavum abdomen, namun bila telah terejadi perlekatan antara kantung hernia dengan isi hernia tidak dapat dimasukan kembali. Apabila pada daerah benjolan menjadi keruh dan terjadi nyeri yang hebat, maka pasien akan gelisah. Pada anak laki-laki yang besar dan pria ketika scrotum dimasuki jari telunjuk dan jari lain ditempatakan pada/melalui ambuy inguinalis, dimana klien diintruksikan untuk mengejan maka akan teraba kantung hernia seperti striktur bagaikan galon. Pada anak-anak / bayi biasanya ditandai dengan :
• - bayi sering gelisah • - menangis• - perut kembung
• Pada hernia indirek ditentukan masa ellips berjalan turun dan miring ke dalam kanal ingnuinal. Mungkin juga dapat masuk ke scrotum.
• Keadaan umum pasien biasanya baik, jika penonjolan tidak nampak, pasien dapat disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri. Bila ada hernia akan tampak benjolan, bila tampak benjolan harus diperiksa apakah hernia dapat masuk kembali. Pada hernia inguinalis direk, pada pasien terlihat adanya masa bundar pada anulus inguinalis eksterna yang mudah mengecil bila pasien tidur.
– PENGKAJIAN• 1. Pengkajian data fisik berdasrkan pada
pengkajian data abdomen ( apendik F)dapat menunjukkan : benjolan pada lilpatan paha/area umbilical ( temuan paling bermakna).
• 2. Keluhan tentang aktifitas yang mempengaruhi ukuran benjolan. Benjolan mungkin ada secara konstan atau hanya tampak pada aktifitas yang meningkatkan tekanan intraabdomen, seperti: batuk, bersin, mengangkat atau defekasi
• Keluhan tentang ketidaknyamanan, beberapa katidaknyamanan dialami karena tegangan. Nyeri menandakan strangulasi dan kebutuhan terhadap pembedahan segera. Selain itu manifestasi obbstruksi usus dapat dideteksi ( bising usus nada tinggi sampai tidak ada mual muntah ).
• 4. Lihat perawatan pra operasi dan pasca preasi untuk pengkajian dan recana perawatan tambahan untuk periode praoperasi.
– DIAGNOSA KEPERAWATAN• 1. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan
kulit atau jaringan • 2. Resti terhadap konstipasi berhubungan
dengan penempatan ostomi pada colon sigmoid
• 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia yang lama
– INTERVENSI DAN RASIONALISASI• • 1. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan kulit atau jaringan • Kriteria Hasil :• a. Keluhan nyeri berkurang • b. Pasien dapat beristirahat tidur.• c. Pasien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan• Intervensi dan Rasionalisasi :• Intervensi : kaji skala nyeri, catat lokasi, karakteristik,
intensitas (skala 0-10)• Rasionalisasi :membantu evaluasi derajat ketidaknyamanan
dan ketidakefektifan dapat mengatakan
• Intervensi : berikan posisi yang nyaman • Rasionalisasi :dengan posisi tersebut dapat mengurangai
ketegangan abdomen sehingga nyeri berkurang • Intervensi : monitor TTV• Rasionalisasi :respon automatic meliputi TD, N, RR, suhu yang
berhubungan dengan hilangnya nyeri • Intervensi : instruksikan pasien untuk melakukan teknik
relaksasi• Rasionalisasi :memfokuskan perhatian pasien dan membantu
menurunkan tegangan otot • Intervensi :kolaborasi pemberian analgesic sesuai indikasi• Rasionalisasi :menghilangkan reflek spasme/ kontraksi usus
halus dan membatu menejemen nyeri
• 2. Resti terhadap konstipasi berhubungan dengan penempatan ostomi pada colon sigmoid
• Kriteria Hasil :• a. Mendapatkan kembali fungsi usus normal.• b. Melaporkan tidak adanya konstipasi.• Intervensi dan Rasionalisasi :• Intervensi :kaji adanya bising usus• Rasionalisasi :abnormalitas fungsi gastrointestinal bias
diketahui dari bising usus• Intervensi :perhatikan warna, konsistensi danjumlah feses• Rasionalisasi :merupakan indicator kembalinya fungsi
gastrointestinal mengidentifikasi ketepatan intervensi
• Intervensi :observasi adanya nyeri abdomen• Rasionalisasi :mungkin berhubungan dengan
akumulasi gas dan cairan/ terjadi komplikasi• Intervensi :anjurkan pasien untuk
mengkonsumsi makanan yang tidak mengiritasi lambung dan tidak menimbulkan gas
• Rasionalisasi :menurunkan resiko iritasi mukosa dan mencegah kembung
• Intervensi : kalaborasi pemberian suposutoria sesuai indikasi
• Rasionalisasi :untuk merangsang peristaltic dengan perlahan/ evakuasi feses
• 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia yang lama
• Kriteria Hasil :• a. Berat badan stabil• b. Pengungkapan pemahaman pengaruh individual pada
masukan adekuat.• c. Berpartisipasi dalam masukan diet.• Intervensi dan Rasionalisasi :• Intervensi :observasi mual muntah • Rasionalisasi :sejumlah besar dan aspirasi gaster dan mual
muntah diduga terjadi obstruksi usus• Intervensi :monitor bunyi usus ada atau tidak / hiperaktif• Rasionalisasi :meskipun bunyi usus sering tidak ada, inflamasi/
iritasi usus dapat menyertai hiperaktifitas usus
• Intervensi :ukur lungkar abdomen dan BB secara teratur
• Rasionalisasi :kehilangan/ peningkatan menunjukan perubahan hidrasi, tapi kehilangan lebih lanjut diduga ada defisit
• Intervensi :beri makanan kecil/ porsi kecil tapi sering• Rasionalisasi :untuk meningkatkan masukan oral
secara periodik• Intervensi :pemberian cairan elektrolit sesuai
indikasi• Rasionalisasi :membantu memenuhi kekurangan
cairan