2
PEMERIKSAAN PENUNJANG Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien : PEMERIKSAAN DARAH (KIMIA KLINIS) Pada pemeriksaan didapatkan hasil sebagai berikut : - Glukosa sewaktu sebesar 81mg/ dl ( normal : <160) - Kreatinin sebesar 0,5 mg/dl ( normal : 0,6 -1,1) - Ureum sebesar 19,4 mg/dl ( normal : 10-50) - SGOT sebesar 25 mg/dl ( normal: <40) - SGPT sebesar 11 mg/dl ( normal: <41) BIOPSI / FNAB Pemeriksaan sitologi pada sediaan yang diperoleh dari pungsi dengan jarum halus (fine needle aspiration biopsy) dapat dipakai untuk menentukan apakah akan segera disiapkan pembedahan dengan sediaan beku atau akan dilanjutkan dengan pemeriksaan lain atau langsung akan dilakukan ekstirpasi. Sediaan jaringan untuk pemeriksaan histologik dapat diperoleh secara pungsi jarum besar yang menghasilkan suatu silinder jaringan yang cukup untuk pemeriksaan termasuk teknik kimia. Biopsi secara ini, yang biasa disebut core biopsy, dapat digunakan untuk biopsi kelainan yang tidak dapat diraba seperti temuan pada foto mamma. Pada pasien didapatkan gambaran sebagai berikut - Makroskopik didapatkan 1 tempat sediaan berisi 2 potongan jaringan dengan berat 10 gram , ukurannya 2x2x1cm

PEMERIKSAAN PENUNJANG kunlap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dchgkjdg

Citation preview

Page 1: PEMERIKSAAN PENUNJANG kunlap

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien :

PEMERIKSAAN DARAH (KIMIA KLINIS)

Pada pemeriksaan didapatkan hasil sebagai berikut :

- Glukosa sewaktu sebesar 81mg/ dl ( normal : <160)

- Kreatinin sebesar 0,5 mg/dl ( normal : 0,6 -1,1)

- Ureum sebesar 19,4 mg/dl ( normal : 10-50)

- SGOT sebesar 25 mg/dl ( normal: <40)

- SGPT sebesar 11 mg/dl ( normal: <41)

BIOPSI / FNAB

Pemeriksaan sitologi pada sediaan yang diperoleh dari pungsi dengan jarum halus (fine

needle aspiration biopsy) dapat dipakai untuk menentukan apakah akan segera

disiapkan pembedahan dengan sediaan beku atau akan dilanjutkan dengan pemeriksaan

lain atau langsung akan dilakukan ekstirpasi.

Sediaan jaringan untuk pemeriksaan histologik dapat diperoleh secara pungsi jarum

besar yang menghasilkan suatu silinder jaringan yang cukup untuk pemeriksaan

termasuk teknik kimia. Biopsi secara ini, yang biasa disebut core biopsy, dapat

digunakan untuk biopsi kelainan yang tidak dapat diraba seperti temuan pada foto

mamma.

Pada pasien didapatkan gambaran sebagai berikut

- Makroskopik didapatkan 1 tempat sediaan berisi 2 potongan jaringan dengan berat

10 gram , ukurannya 2x2x1cm

- Mikroskopik sediaan menunjukan adanya potongan jaringan tumor infiltrate ductal

carcinoma dilapisi oleh kulit yang terdiri dari inti pleiomorfik berat, tubular formation

50%, mitosis 5/10 HPF.

Kesimpulan dari pemeriksaan biopsy tersebut yaitu didapatkan infiltrating ductal carcinoma

grade III