26
Pertemuan 12 Perencanaan Pajak Internasional

Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

  • Upload
    lethien

  • View
    288

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Pertemuan 12

Perencanaan Pajak Internasional

Page 2: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Perencanaan pajak Internasional

Perpajakan Internasional merupakan alat untuk

mengetahui perbedaan pajak dalam negeri dan

memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju

investasi di masing-masing negara, pemerintah

berusaha untuk meminimalkan pajak yang menghambat

perdagangan dan investasi tersebut. Ada beberapa

prinsip-prinsip yang harus dipahami dalam Perpajakan

Internasional menurut Doernberg (1989) menyebut 3

unsur netralitas yang harus dipenuhi dalam kebijakan

perpajakan internasional yaitu Capital Export Neutrality

(Netralitas Pasar Domestik), Capital Import Neutrality

(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality.

2

Page 3: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Prinsip-prinsip Yang harus dipahami

dalam perpajakan Internasional

Doernberg (1989) menyebut 3 unsur netralitas yang harus

dipenuhi dalam kebijakan perpajakan internasional:

1. Capital Export Neutrality (Netralitas Pasar

Domestik)

Kemanapun kita berinvestasi, beban pajak yang dibayar

haruslah sama. Sehingga tidak ada bedanya bila kita

berinvestasi di dalam atau luar negeri. Maka jangan

sampai bila berinvestasi di luar negeri, beban pajaknya

lebih besar karena menanggung pajak dari dua negara.

Hal ini akan melandasi UU PPh Psl 24 yang mengatur

kredit pajak luar negeri.

3

Page 4: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Prinsip-prinsip yang harus dipahami dalam

perpajakan Internasional (lanjutan 3)

2. Capital Import Neutrality (Netralitas Pasar

Internasional)

Darimanapun investasi berasal, dikenakan pajak yang sama.

Sehingga baik investor dari dalam negeri atau luar negeri

akan dikenakan tarif pajak yang sama bila berinvestasi di

suatu negara. Hal ini melandasi hak pemajakan yang sama

denagn Wajib Pajak Dalam Negeri (WPDN) terhadap

permanent establishment (PE) atau Badan Uasah Tetap

(BUT) yang dapat berupa cabang perusahaan ataupun

kegiatan jasa yang melewati time-test dari peraturan yang

berlaku.

3. National Neutrality

Setiap negara, mempunyai bagian pajak atas penghasilan yang

sama. Sehingga bila ada pajak luar negeri yang tidak bisa

dikreditkan boleh dikurangkan sebagai biaya pengurang laba.

4

Page 5: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Masalah-masalah dalam perpajakan

internasional

1. Transfer Pricing

Kegiatan ini adalah mentransfer laba dari dalam negeri ke

perusahaan dengan hubungan istimewa di negara lain

yang tarif pajaknya lebih rendah. Hal ini dapat dilakukan

dengan membayar harga penjualan yang lebih rendah

dari harga pasar, membiayakan biaya-biaya lebih besar

daripada harga yang wajar, thin capitalization

(memperbesar utang dengan beban bunga untuk

mengurangi laba).

Misalnya: tarif pajak di Indonesia 28%, di Singapura 25%.

5

Page 6: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Masalah-masalah perpajakan internasional

(lanjutan 1)

PT A punya anak perusahaan B Ltd di Singapura, maka

laba di PT A dapat digeser ke B Ltd yang tarifnya lbh

kecil dengan cara B LTd meminjamkan uang dengan

bunga yang besar, sehingga laba PT A berkurang,

memang pendapatan B Ltd bertambah namun tarif

pajaknya lebih kecil. Hal bisa juga dilakukan dengan PT

A menjual rugi (mark down) barang dan jasa (harga jual

di bawah ongkos produksinya) ke B Ltd. Di Indonesia,

transfer pricing dicegah dalam UU PPh pasal 18 dimana

pihak fiskus berhak mengkoreksi harga transaksi,

penghitungan utang sebagai modal dan DER (Debt

Equity Ratio).

6

Page 7: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Masalah-masalah perpajakan

internasional (lanjutan 2)

2. Treaty Shopping

Fasilitas di tax treaty justru bukannya menghindarkan

pajak berganda namun malah memberi kesempatan

bagi subjek pajak untuk tidak dikenakan pajak dimana-

mana. Misalnya: Investasi SBI di bursa singapura

dibebaskan pajak. Treaty Shopping diredam dengan

ketentuan beneficial owner (penerima manfaat) dalam

tax treaty (P3B) baik yang memakai model OECD

maupun PBB sehingga tax treaty hanya berlaku bila

penerima manfaat yang sebenarnya adalah residen di

negara yang menandatangani tax treaty.

7

Page 8: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Masalah-masalah perpajakan internasional

(lanjutan 3)3. Tax Heaven Countries

Negara-negara yang memberikan keringanan pajak secara

agresif seperti tarif pajak rendah, pengawasan pajak

longgar telah membuat penerimaan pajak dari negara-

negara berkembang merosot tajam. Negara tax heaven

yang termasuk dalam KMK No.650/KMK04/1994 antara

lain Argentina, Bahrain, Saudi Arabia, Mauritius,

Hongkong, Caymand Island, dll. Saat ini negara tax

heaven sedang dimusuhi dunia internasional,

pengawasan tax avoidance (penghindaran pajak) di

negara-negara tersebut sedang gencar-gencarnya.

Berinvestasi di negara tax heaven beresiko besar

terkena koreksi UU PPh Pasal 18. Lebih baik

berinvestasi pada negara dengan tax treaty.8

Page 9: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Perusahaan Manufaktur Domestik

Tuan S.Holmes memulai Polycon Lens Company bertahun-

tahun yang lalu untuk memproduksi lensa acrylic sebagai

bahan utama kaca pembesar. Perusahaan telah berkembang

dengan baik dan penasihat pajak domestik Tuan Holmes

membantu perusahaan mengurangi jumlah pajak tahunan

perusahaan dengan bermacam-macam metode. Contohnya,

memastikan perusahaan dikenai pajak atas laba yang kecil,

meraih semua dana dan intensif investasi, mendepresiasi aset

perusahaan dalam jumlah maksimum yang diizinkan

peraturan perpajakan, dan pengurangan-pengurangan lain

yang memungkinkan.

Page 10: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Perusahaan Manufaktur Domestik

(lanjutan 1)

Perundang-undangan perpajakan perusahaan di sebagian

besar negara berisi ketentuan laba yang dikenai pajak

dapat dikurangkan sesuai dengan keadaan tertentu dan

konsultan perencanaan pajak yang baik diperlukan untuk

memaksimumkan keuntungan serta kelonggaran yang

diizinkan oleh hukum pajak perusahaan domestik.

Bagian ini secara prinsip membahas mengenai

kemampuan perusahaan domestik untuk memaksimumkan

laba setelah pajak untuk kegiatan diluar negeri,

diasumsikan kesempatan perencanaan pajak dihasilkan

dari kegiatan domestik murni yang dimanfaatkan

sepenuhnya.

Page 11: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Persyaratan Untuk Perwakilan Luar Negeri

Page 12: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Keuntungan dari adanya perwakilan

perusahaan

– Menyediakan tempat yang tetap untuk memasarkan

persediaan lensa dan memberikan contoh

penggunaannya untuk teleskopis dengan model yang

dikirim dari negara A

– Memutar slide yang dapat menarik konsumen potensial

– Menghindari informasi lain yang mungkin

mempengaruhi penjualan potensial

Page 13: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Formasi Anak Perusahaan Penjualan

Luar Negeri

Page 14: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Formasi anak perusahaan penjualan luar negeri

(lanjutan 1)

Polygon mencapai kesuksesan melalui penjualan ekspor

namun setelah beberapa tahun, diambil kesimpulan bahwa

perusahaan tidak akan mencapai potensi penuh tanpa

memiliki perwakilan penjualan luar negeri. Meskipun

negara B berguna untuk melayani organisasi, perusahaan

pusat mempertimbangkan bahwa negara C menyediakan

fasilitas lebih banyak untuk operasi penjualan langsung

dan Tuan Holmes meresmikan Luna Techics Company

untuk tujuan ini.

Polycon akan berhadapan kembali dengan keputusan

mengenai pendirian cabang atau anak perusahaan di

negara C, disamping pertimbangan non-pajak, harus

dipertimbangkan juga implikasi pajak atas bentuk entitas

yang berbeda.

Page 15: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Pendirian Pabrik (Manufaktur)

Luar Negeri

Polygon Lens Company

Di Negara A

Kantor/Agen B di Negara B

Luna Technics Company

Di Negara C

Pabrik Manufaktur Di Luar

Negeri Polycon Manufacturing

Page 16: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Pendirian pabrik (manufaktur) luar negeri

(lanjutan 1)

Tujuan untuk mendirikan pabrik manufaktur luar negeri

adalah:

– Untuk memampukan kelompok dalam membeli bahan

plastik khusus dengan harga lebih rendah daripada

pasar dalam negeri

– Untuk menghemat biaya transportasi bahan mentah

– Untuk mendapatkan biaya tenaga kerja produksi yang

lebih rendah

– Untuk mendapatkan keuntungan atas kelonggaran

pajak yang memungkinkan

Page 17: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Mendirikan Anak Perusahaan Penjualan

Page 18: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Mendirikan anak perusahan penjualan (lanjutan 1)

Biaya produksi kaca pembesar utama sekarang

diusahakan lebih rendah agar Polycon Manufacturing

Company mampu membuka departemen perakitan dan

pengepakan sehingga grup/kelompok dapat menciptakan

penjualan kepada penjual besar & distributor dipasar dunia.

Banyak faktor yang terlibat dalam menentukan lokasi yang

tepat untuk keempat anak perusahaan perjualan tersebut.

Pertimbangan yang sangat relevan dalam memutuskan

lokasi anak perusahaan penjualan dan kelonggaran pajak

memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan

atas pelabuhan bebas (Freeport), sehingga beberapa

kewajiban pajak atas barabg-barang yang diimpor untuk

tujuan ekspor dapat dihindari, dengan adanya kelonggaran

pajak untuk perusahaan perdagangan lepas pantai

(offshore trading company) yg relevan dapat

dipertimbangkan oleh perusahaan.

Page 19: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Akuisisi Kelompok Luar Negeri Yang

Sudah Ada

Page 20: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Akuisisi kelompok luar negeri yang

sudah ada (lanjutan 1)Selama beberapa tahun yll, ketika membangun kualitas yg

tinggi untuk lensa optik & kaca pembesar utk pasar dunia,

Polycon Lens Company tlh mengembangkan penjualan

ekspor utk lensa kamera ke produsen kamera asing Visitec

Corporation yg membeli lensa utk kamera instamatic berharga

murah. Kondisi ini berkembang dlm porsi yg signifikan utk tgk

perputaran Polycon Lens Company, namun Tuan Holmes

menyadari bhw ada kemungkinan produsen asing akan

mengalami likuidasi, krn tdk cukupnya tingkat pengembalian &

by pendanaan yg tinggi. Oleh karena itu, Tuan Holmes

mempertimbangkan utk mengakuisisi Visitec Corporation pd

waktu yg menguntungkan anak perusahaan penjualannya utk

mencapai tgk pengembalian maksimum & menghasilkan laba

potensial yg tinggi utk menjualan kamera dan pada saat yang

sama dapat mempertahankan Polycon Lens Company untuk

mengekspor lensa kamera.

Page 21: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Restrukturisasi Kelompok Dengan Holding

Company Luar Negeri

Tujuan pembentukan Polycon (Holding) antara lain:

– Untuk memaksimumkan arus deviden dari anak

perusahaan ke Polycon Lens Company

– Mengurangi jumlah kerugian kredit pajak ganda hasil dari

pemilikan yang terpisah anak perusahaan Polycon Lens

Company

– Untuk mengkoordinasikan fungsi manajemen dalam unit

terpusat

Page 22: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Soal Latihan 11. Doernberg menyebut 3 unsur netralitas yang harus

dipenuhi dalam kebijakan perpajakan internasional, salah

satunya adalah

a. Netralitas Pasar Domestik d. Netralitas Politik

b. Netralitas produk e. Netral perdagangan

c. Netral bilateral

2. Darimanapun investasi berasal, dikenakan pajak yang sama.

Sehingga baik investor dari dalam negeri atau luar negeri

akan dikenakan tarif pajak yang sama bila berinvestasi di

suatu negara. Ini adalah netralitas ...............

a. Bilateral d. Pasar domestik

b. Pasar Internasional e. Pasar bebas

c. Pasar sempurna

Page 23: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Soal latihan 2

2. Darimanapun investasi berasal, dikenakan pajak yang

sama. Sehingga baik investor dari dalam negeri atau luar

negeri akan dikenakan tarif pajak yang sama bila

berinvestasi di suatu negara. Ini adalah netralitas

...............

a. Bilateral d. Pasar domestik

b. Pasar Internasional e. Pasar bebas

c. Pasar sempurna

3. Setiap negara, mempunyai bagian pajak atas penghasilan

yang sama. Sehingga bila ada pajak luar negeri yang tidak

bisa dikreditkan boleh dikurangkan sebagai biaya

pengurang laba, ini disebut :

a. WP LN d. Nasionalis

b. Pajak internasional e. Pajak pph 24

c. National neutrality

Page 24: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Soal latihan 3

3. Setiap negara, mempunyai bagian pajak atas penghasilan

yang sama. Sehingga bila ada pajak luar negeri yang tidak

bisa dikreditkan boleh dikurangkan sebagai biaya pengurang

laba, ini disebut :

a. WP LN d. Nasionalis

b. Pajak internasional e. Pajak pph 24

c. National neutrality

4. Salah satu Tujuan untuk mendirikan pabrik manufaktur luar

negeri adalah:

a. Untuk menghemat biaya transportasi bahan mentah

b. Untuk mendapatkan pemotongan pajak yang tinggi

c. Untuk mendapatkan keuntungan atas penjualan

d. Untuk mendapatkan insentif dari negara domisili

e. Untuk memperluas promosi penjualan

Page 25: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Soal latihan 4

4. Salah satu Tujuan untuk mendirikan pabrik manufaktur luar

negeri adalah:

a. Untuk menghemat biaya transportasi bahan mentah

b. Untuk mendapatkan pemotongan pajak yang tinggi

c. Untuk mendapatkan keuntungan atas penjualan

d. Untuk mendapatkan insentif dari negara domisili

e. Untuk memperluas promosi penjualan

5. Salah satu keuntungan dari adanya perwakilan perusahaanadalah:

a. Keuntungan perdagangan

b. Menyediakan tempat yang tetap untuk memasarkan

c. Mendepresiasi aset perusahaan

d. Agar mudah mendapatkan konsumen potensial

e. Meningkatkan hubungan politik

Page 26: Perencanaan Pajak Internasional Pertemuan 10univbsi.id/pdf/2014/437/437-P12.pdf(Netralitas Pasar Internasional) dan National Neutrality. 2. ... pajak berganda namun malah memberi kesempatan

Soal latihan 5

5. Salah satu keuntungan dari adanya perwakilanperusahaan adalah:

a. Keuntungan perdagangan

b. Menyediakan tempat yang tetap untuk memasarkan

c. Mendepresiasi aset perusahaan

d. Agar mudah mendapatkan konsumen potensial

e. Meningkatkan hubungan politik

1. Doernberg menyebut 3 unsur netralitas yang harus

dipenuhi dalam kebijakan perpajakan internasional,

salah satunya adalah

a. Netralitas Pasar Domestik d. Netralitas Politik

b. Netralitas produk e. Netral

perdagangan

c. Netral bilateral