TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG REMPAH (STUDI KOMPARATIF TAFSIR ILMI) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin Oleh: Ulfa Nur Aziza (13210556) Dosen Pembimbing: Drs. H. Arison Sani, MA JURUSAN ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 1438 H/ 2017 M
SKRIPSI
Ushuluddin
Oleh:
JURUSAN ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
JAKARTA
Skripsi dengan judul“Tafsir Ayat-ayat Tentang Rempah (Studi
Komparatif
Tafsir Ilmi)” yang disusun oleh Ulfa Nur Aziza dengan Nomor
Induk
Mahasiswa 13210556 telah melalui proses bimbingan dengan baik
dan
disetujui untuk diujikan pada sidang munaqasyah.
Jakarta, 01 Agustus 2017
ii
Skripsi dengan judul “Tafsir Ayat-ayat Tentang Rempah (Studi
Komparatif
Tafsir Ilmi)” oleh Ulfa Nur Aziza dengan NIM 13210556 telah
diujikan pada
sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an
(IIQ)
Jakarta pada tanggal 09 Agustus 2017. Skripsi ini diterima sebagai
salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 09 Agustus 2017
Dra. Hj. Maria Ulfah, MA
Sidang Munaqasyah
Penguji I, Penguji II,
Pembimbing,
iii
Nama : Ulfa Nur Aziza
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Tafsir Ayat-ayat Tentang
Rempah
(Studi Komparatif Tafsir Ilmi)” adalah benar-benar asli karya saya
kecuali
kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di
dalam
karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 09 Agustus 2017
Dengan segala kerendahan hati, ku persembahkan karya sederhana ini
untuk
Mamah dan Bapak, malaikat yang Allah kirim untuk membesarkan
dan
mendidik Ulfa dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, terimakasih
atas
untaian doa yang selalu mengalir tak pernah putus dan atas
segala
pengorbanan yang tiada tara dan tak terkira, semoga Allah angkat
derajat
Mamah dan Bapak, Allah muliakan, Allah panjangkan umurnya
dalam
ketaatan dan ketawadhuan, amin. Juga teruntuk calon pendamping
hidup ku,
terimakasih atas semua kebaikan mu, terimakasih selalu membantu dan
selalu
ada dalam suka maupun duka.
v
MOTTO
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tafsir Ayat-ayat Tentang
Rempah
(Studi Komparatif Tafsir Ilmi)”.
Baginda Nabi Muhammad saw. Sang pendidik dan pembawa risalah
agama
Islam. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya kelak di akhirat
dan
dapat berjumpa dengannya di surga, amin.
Alhamdulillahirabbil’alamin, tak henti-hentinya penulis
haturkan
kepada Sang Maha Kuasa, sehingga atas Kuasa-Nya skripsi ini
dapat
terselesaikan. Meski dengan segala kekurangan dan keterbatasan
yang
penulis miliki, namun alhamdulillah karna pertolongan dan kasih
sayang
Allah, akhirnya penulis mampu menuangkan ide-idenya dalam
masa
penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan akumulasi dari
perjuangan-
perjuangan kecil penulis. Dalam penyelesaian skripsi ini ini
penulis harus
mengkolaborasikan antara kesabaran dan semangat, serta senantiasa
menjaga
keduanya agar tetap stabil selama masa pengerjaan.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa karya sederhana ini
sejatinya
bukanlah mutlak hasil dari kerja keras penulis seorang. Karena
banyak sekali
sumbangsih orang lain dalam proses pengerjaannya. Untuk itu, dengan
segala
hormat dan tadzhim penulis sampaikan rasa terimakasih yang tak
terhingga
kepada:
vii
1. Allah swt, yang Maha segalanya, yang selalu memberikan
kemudahan
dalam setiap kesulitan, apalah arti skripsi ini apabila tidak ada
campur
tangan-Nya.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA, Ibunda
kita
semua, Rektor Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
3. Ibu Dr. Hj. Maria Ulfa, MA, Dekan fakultas Ushuluddin IIQ
Jakarta,
atas kesediannya menyetujui judul penulis, juga
merekomendasikan
dospem yang baik.
4. Bapak Drs. H. Arison Sani, MA, Dosen pembimbing penyusunan
skripsi penulis, terimakasih telah membimbing penulis dengan
baik
dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini, terimakasih
untuk
semua nasehat dan motivasinya, terimakasih karna Bapak tidak
pernah bosan mengingatkan penulis baik dalam hal yang
berkaitan
dengan teknis penulisan, penyusunan kalimat dan memahami isi
dari
skripsi ini, Jazakallah ahsanal jaza, Pak.
5. Bapak Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, MA, yang sudah
membimbing dari awal, dimulai dari pembuatan proposal satu
tahun
yang lalu, hingga sampai saat ini. Tidak bosan-bosan
mengingatkan
penulis, baik hal yang berkaitan dengan teknis, maupun dalam
hal
meluruskan pemahaman. Syukran katsiran, Bapak.
6. Kak Ayuna, Ibu Mahmmudah, Ibu Samiah, Ibu Muthmainnah, dan
Bu Istiq. Instruktur tahfidz yang selalu jadi penyemangat
dikala
tumbang dan putus asa dalam menghafal, terimakasih telah
membimbing penulis dari semester awal sampai semester akhir,
semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta, yang
telah
meniupkan ruh semangat dalam belajar dan membagikan ilmunya
viii
ilmu-ilmu Al-Qur`an.
8. Seluruh staf Fakultas Ushuluddin, yang telah membantu setiap
tangga
proses yang penulis lalui.
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, perpustakaan umum UIN
Syarif
Hidayatullah, perpustakaan PSQ, dan perputakaan umum Islam
Iman
Jama, terimakasih atas kesempatannya untuk penulis dalam
mencari
bahan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi.
10. Mamah Rosmiati dan Bapak Ridwan, yang tiada hentinya
memanjatkan doa kepada-Nya untuk kesuksesan penulis, ucapan
terimakasih yang tiada hentinya penulis haturkan,
allahummaghfirli
waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira, terimakasih
telah menjadi orang tua terbaik untuk penulis, you are my
everything.
11. Calon imam dunia akhirat penulis, Aa Syamsul Hadi, terimakasih
atas
segala kebaikan, motivasi, dan doanya yang diberikan untuk
penulis,
semoga keberkahan dan Ridha Allah selalu menyertai setiap
langkahmu.
12. Qurrota Ayun alias Dadun panggilan kesayangan penulis,temen
rasa
guru, yang tidak pernah bosan menjawab semua pertanyaan-
pertanyaan polos penulis, yang tidak pernah lelah
mengingatkan
penulis dikala khilaf melanda, yang selalu menebar energi
positifnya,
partner gila-gilaan, partner jalan-jalan, terimakasih atas
semua
kebaikan Dadun, terimakasih juga telah banyak membantu dalam
proses pembuatan skripsi penulis. Thanks a lot, Dun.
13. Seluruh anggota Takuy Community yang telah memberikan
atmosfer
positif dan semangat yang luar biasa membara kepada penulis.
ix
Ushuluddin yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu,
terimakasih atas kebersamaan dan supportnya selama masa
perkuliahan hingga sekarang, terimakasih telah mengukir
kenangan
indah bersama. Semoga Allah hantarkan kita semua menuju
kesuksesan dunia akhirat, keberkahan hidup, dan Allah muliakan
kita
semua dimanapun kita berada. Allahumma amin.
15. Pengurus Pusat Gerakan Kampung Al-Qur`an, Bang Husnan,
Fathur,
Jaya, Jupe dan Dadun, terimakasih telah memotivasi penulis,
terimakasih atas segala doanya, terimakasih atas pengalaman
dan
kenangan indahnya selama menjadi pengurus Gerakan Kampung Al-
Qur`an, kalian the best, semoga selalu istiqamah dalam
membumikan
Al-Qur`an melalui Gerakan Kampung Al-Qur`an ini.
Tak lupa penulis ucapkan permohonan maaf kepada seluruh
pembaca
jika terdapat kesalah dalam penulisan maupun penyusunan skripsi
ini. Penulis
menyadari, masih banyak sekali kekurangan dalam penulisan skripsi
ini.
Kesempurnaan hanya milik Allah swt dan kekurangan ada pada diri
penulis.
Besar harapan penulis, semoga skripsi ini mampu memberikan
kontribusi
positif dalam dunia akademis, serta memberikan pemahaman baru
pada
masyarakat dan menjadi amal shalih yang mendapatkan keridhaan dari
Allah
swt.
B. Identifikasi Masalah
....................................................................
7
C. Pembatasan Masalah
...................................................................
8
D. Perumusan Masalah
....................................................................
8
E. Tujuan Penelitian
........................................................................
9
F. Manfaat Penelitian
......................................................................
9
G. Tinjauan Pustaka
.........................................................................
9
H. Metodologi Penelitian
...............................................................
12
BAB II TAFSIR ILMI DAN REMPAH-REMPAH
A. Definisi Tafsir Ilmi
....................................................................
17
B. Sejarah Munculnya Tafsir Ilmi
................................................. 19
C. Pandangan Ulama Terhadap Tafsir Ilmi
................................... 23
D. Definisi Rempah-rempah
.......................................................... 28
A. Biografi Thanthawi Jauhari
....................................................... 41
B. Profil Tafsir Jawahir
..................................................................
44
1. Latar Belakang Penulisan Tafsir
........................................... 44
2. Sistematika Penulisan dan Metode Kitab Tafsir Jahawir ......
46
3. Corak Penafsiran
...................................................................
48
D. Profil Tafsir Mafatihul Ghaib
.................................................... 50
1. Sumber Penafsiran
.................................................................
52
2. Metode Penafsiran
.................................................................
53
3. Sistematika Tafsir
..................................................................
54
E. Biografi Muhammad Abduh
..................................................... 56
F. Biografi Rasyid Ridha
...............................................................
58
G. Latar Belakang Penulis Tafsir
................................................... 59
H. Profil Tafsir al-Manar
................................................................
61
1. Latar Belakang Penulisan
...................................................... 61
2. Tujuan Pokok Penafsiran
...................................................... 64
3. Sumber Penafsiran
.................................................................
64
4. Metode Penulisan
..................................................................
65
5. Corak Penafsiran
...................................................................
66
6. Karakteristik Tafsir
...............................................................
68
BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH)
A. Ayat Tentang Jahe, QS. Al-Insan [76]: 17
1. Tafsir Jawahir
......................................................................
71
3. Tafsir al-Manar
....................................................................
73
4. Tafsir al-Misbah
..................................................................
74
6. Analisis Komparatif Tafsir
.................................................. 75
B. Ayat Tentang Jahe, QS. Al-Insan [76]: 17
1. Tafsir Jawahir
......................................................................
79
3. Tafsir al-Manar
....................................................................
87
4. Tafsir al-Misbah
..................................................................
91
6. Analisis Komparatif Tafsir
.................................................. 96
C. Analisis Komparatif Tafsir Ilmi Terhadap Ayat-ayat Tentang
Rempah dan Korelasinya dengan Sains Modern .......................
98
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
.............................................................................
107
B. Saran
.......................................................................................
108
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................
111
”ts` ts Huruf “te” dan “es
jim j Huruf je
h` h Huruf “ha” dengan garis bawah
”kh` kh Huruf “ka” dan “ha
”dal d Huruf “de
”dzal dz Huruf “de” dan “zet
”r` r Huruf “er
”zai z Huruf “zet
”sin s Huruf “es
”syin sy Huruf “es” dan “ye
”shd sh Huruf “es” dan “ha
”dhd dh Huruf “de” dan “ha
”th` th Huruf “te” dan “ha
”zh` zh Huruf “zet” dan “ha
„ ain„ Koma terbalik di atas hadap
kanan
”f` f Huruf “ef
”qf q Huruf “qi
”kf k Huruf “ka
”lm l Huruf “el
”mim m Huruf “em
”nun n Huruf “en
”wwu w Huruf “we
”h` h Huruf “ha
hamzah ` Apostrof
xiv
atas
û Huruf “u” dengan topi di
atas
C. Kata Sandang
1) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam () qamariyyah
ditransliterasi sesuai dengan bunyinya. Contohnya:
al-Madînah : al-Baqarah :
2) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam () syamsiyyah
ditransliterasi sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan
sesuai bunyinya. Contoh:
lambang (__), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan dengan
huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda
tasydîd.
Aturan ini berlaku umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata,
di
akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang
diikuti
oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:
wa ar-rukka’i : Inna al-ladzîna :
4) Ta Marbuthah () apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf
“h”.
Contoh:
Sedangkan ta marbuthah yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan
menjadi
huruf “t”. Contoh:
Dalam Al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang bersifat kauniyah,
atau
disebut juga dengan ayat-ayat kealaman. Salah satunya Allah
swt
menyebutkan sejumlah jenis tumbuhan rempah-rempah dalam
Al-Qur`an,
tujuannya adalah untuk menggugah kesadaran manusia akan
pentingnya
mengapa rempah-rempah itu disebutkan oleh Allah swt. Dalam hal ini
pasti
Allah memiliki maksud dan tujuan, dengan meneliti ayat tersebut
maka kita
akan faham maksud Illahi tersebut. Sesungguhnya segala sesuatu yang
Allah
ciptakan mempunyai hikmah dan manfaat yang amat besar bagi
keberlangsungan hidup makhluknya, termasuk rempah-rempah yang
disebutkan di dalam Al-Qur`an, diantaranya yaitu jahe dalam QS.
Al-Insan
[76]: 17, bawang merah dan bawang putih dalam QS. Al-Baqarah [2]:
61,
dan masih banyak yang lainnya.Berawal dari hal itu, maka kemudian
penulis
termotivasi untuk melakukan penelitian pada ayat yang berbicara
tentang
rempah-rempah berdasarkan tafsir ilmi.
komparatif dan saintifik. Dalam penelitian ini, penulis mencoba
menjawab
permasalahan yang ada melalui studi pustaka (library research)
dengan
merujuk pada data primer dan sekunder. Sumber data primer yang
penulis
gunakan adalah Tafsir Jawahir, Tafsir Mafatihul Ghaib dan Tafsir
al-Manar.
Sementara data sekunder yang penulis gunakan adalah Tafsir
al-Misbah,
Tafsir Kementrian Agama RI, buku-buku ilmiah, buku-buku
Ensiklopedia
Al-Qur`an, Tafsir Tematik Kementrian Agama RI, serta buku-buku
yang
berkaitan dengan pembahasan. Adapun teknik analisis data yang
digunakan
yaitu teknik analisis deskriptif komparatif.
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan menunjukkan
bahwa
jahe yang dimaksud dalam Al-Qur`an ini bukanlah jahe yang sama
dengan
jahe di dunia. Jahe di sini hanyalah penisbatan nama saja.
Thanthawi dalam
kitab tafsirnya menjelaskan, jahe ini merupakan salah satu sifat
dari sebuah
mata air di surga yang namanya salsabil. Sedangkan dalam tafsir
al-Misbah
dan Kementrian Agama RI, zanjabil ini sebuah mata air di surga
yang
memiliki sifat salsabil. Sementara ayat lain yang menjelaskan
tentang
bawang merah dan bawang putih, kelima mufasir ini sepakat bahwa
bawang
merah dan bawang putih adalah makanan yang lebih rendah
nilainya
dibandingkan dengan makanan yang Allah kasih untuk Bani Israil,
yaitu
manna dan salwa. Rempah-rempah ini (jahe, bawang merah dan
bawang
putih) memiliki nilai gizi yang cukup baik, salah satunya kaya akan
kalium,
xvii
Vitamin A, kalori, Natrium, magnesium, protein, kalsium, zatbesi,
vitamin C,
vitamin B12, karbohidrat, dan vitamin B6. Selain itu, rempah-rempah
ini
tidak mengandung lemak dan kolesterol yang membahayakan bagi
tubuh.
1
pada setiap tempat dan waktu, dan senantiasa dibenarkan oleh
peradaban
manapun. Berabad-abad telah berlalu sejak Al-Qur`an diturunkan,
telah
berganti keadaan dan kebudayaan antara pengaruh-pengaruh yang
ada.
Namun, tidak pernah ada bukti yang menyatakan kesalahan
kandungan
yang diisyaratkan Al-Qur`an. 1
Pada masa sekarang banyak yang mencoba menafsirkan beberapa
ayat Al-Qur`an dalam sorotan pengetahuan ilmiah modern.
Tujuan
utamanya adalah untuk menunjukan sisi mukjizat Al-Qur`an
dalam
lapangan keilmuan untuk meyakinkan orang-orang non muslim
akan
keagungan dan keunikan Al-Qur`an dan untuk menjadikan kaum
muslim
bangga memiliki Al-Qur`an. Akan tetapi, pandangan yang
menganggap
Al-Qur`an sebagai sebuah sumber seluruh pengetahuan ini
bukanlah
sesuatu yang baru, sebab banyak ulama besar kaum muslim
terdahulu
berpandangan bahwa Al-Qur`an itu mengandung seluruh ilmu klasik
dan
modern. Diantara ulam terdahulu yang berpandangan seperti ini
adalah
Imam al-Ghazali dan Imam as-Suyuthi. 2
Tafsir ilmi merupakan corak penafsiran ayat-ayat kauniyyah
(ayat-ayat tentang alam) dalam Al-Qur`an yang mengkaitkannya
dengan
ilmu-ilmu pengetahuan modern. Tafsir ilmi adalah penafsiran
Al-Qur`an
1 Muhammad Kamil Abdushshamad, Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur`an,
(Jakarta:
Akbar Media Eka Sarana, 2003), h. 3 2 Institut of Global Cultural
Studies (IGCS), Filsafat-Sains Menurut Al-Qur`an, terj.
Agus Effendi, (Bandung: Mizan, 2003), cet. 1, h. 53
2
ilmiah dalam mengungkapkan Al-Qur`an dan berusaha melahirkan
berbagai cabang ilmu pengetahuan yang berbeda dan melibatkan
pemikiran-pemikiran filsafat. Kaidah penafsiran tafsir ilmi ini
lebih
kepada petunjuk melalui kajian sains dan bukannya menggunakan
ijtihad
melalui akal. Oleh sebab itu, ada ulama tafsir yang memasukkan
tafsir
ilmi ini dalam tafsir isyari. Tafsir ilmi adalah berasaskan
kepada
penerangan dan penjelasan melalui isyarat dari pada Al-Qur`an
sendiri
yang menunjukkan kepada kehebatan ciptaan Allah swt. 3
Dari definisi tafsir ilmi diatas, pada intinya merupakan
sebuah
upaya untuk mengungkapkan ayat-ayat yang terdapat dalam
Al-Qur`an
khususnya ayat-ayat kauniyyah dengan berbagai cara dan metode
sehingga dengan penafsiran ini akan dihasilkan teori-teori baru
ilmu
pengetahuan ataupun sesuatu yang sesuai dengan ilmu
pengetahuan
modern yang ada pada saat ini. Sehingga, penafsiran ini tidak
dianggap
sebagai sebuah kelatahan yang hanya berusaha menjustifikasi
setiap
temuan-temuan sains saat ini sebagai sesuatu yang sudah terdapat
dalam
Al-Qur`an.
Dalam kajian tafsir ilmi ini, para ulama klasik maupun modern
berbeda pendapat. Ulama klasik yang setuju terhadap tafsir ilmi
antara
lain al-Ghazali, ar-Razi, al-Musi dan as-Suyuthi. Dan dari
kalangan
ulama modern diantaranya Muhammad Abduh, Tantawi Jauhari, dan
Hanafi Ahmad. Alasan mereka setuju terhadap kajian tafsir ilmiah
ini
karena seiring berjalannya waktu dan berkembangnya khazanah
3 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, Badan Litbang dan Diklat
Kementrian
Agama RI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tumbuhan dalam
Perspektif Al-
Qur`an dan Sains (Tafsir Ilmi), (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Qur`an, 2011), h.
21-22
3
masalah baru dalam bidang ilmu pengetahuan.
Berseberangan dengan pendapat diatas, asy-Syathibi, Mahmud
Syaltut, Amin al-Khuli dan „Abbas „Aqqad memandang kontra
terhadap
tafsir ilmi, berikut beberapa alasannya:
Pertama, kerapuhan filologisnya, yaitu Al-Qur`an diturunkan
kepada bangsa Arab dalam bahasa Ibu mereka yaitu bahasa Arab,
karenanya ia tidak memuat sesuatu yang mereka tidak mampu
memahaminya. Para Sahabat tentu lebih mengetahui Al-Qur`an dan
apa
yang tercantum di dalamnya, tetapi tidak seorangpun diantara
mereka
menyatakan bahwa Al-Qur`an mencakup seluruh cabang ilmu
pengetahuan.
sebagai petunjuk yang membawa pesan etis dan keagamaan. Ia
berkaitan
dengan pandangan manusia mengenai hidup, bukan dengan
teori-teori
ilmiah. Ia buku petunjuk dan bukan buku ilmu pengetahuan.
Adapun
isyarat-isyarat ilmiah yang terkandung di dalamnya dikemukakan
dalam
konteks petunjuk, bukan menjelaskan teori-teori baru.
Ketiga, kerapuhannya secara logika, diantara ciri ilmu
pengetahuan adalah bahwa ia tidak mengenal kata kekal, apa
yang
dikatakan sebagai natural law tidak lain hanyalah sekumpulan teori
dan
hipotesis yang sewaktu-waktu bisa berubah. Apa yang dianggap salah
di
masa silam, misalnya, boleh jadi diakui kebenarannya di abad
modern.
Hal ini menunjukan bahwa produk-produk ilmu pengetahuan pada
hakikatnya relatif dan subyektif. 4
4 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, Badan Litbang dan Diklat
Kementrian
Agama RI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tumbuhan dalam
Perspektif Al-
Qur`an dan Sains (Tafsir Ilmi), h. 25
4
Dalam Al-Qur`an banyak ditemukan kata atau istilah yang
terkait
dengan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan, seperti bagian-
bagiannya; akar, dahan, batang, ranting, dan sebagainya,jenis
biji-bijian,
sayuran, buah-buahan dan lainnya. Menurut Jamaluddin Husein
Mahran,
penyebutannya terdapat dalam 112 ayat yang tersebar di 47
surah,
terdapat 16 jenis tumbuhan disebut secara tegas dalam Al-Qur`an.
5
Banyaknya ayat dalam Al-Qur`an yang berbicara tentang
tumbuh-tumbuhan telah mendorong ulama Islam dimasa lalu untuk
melakukan kajian sebagai bagian dari upaya tadabbur terhadap
ayat-ayat
tersebut. Hampir 90% ramuan obat berasal dari tumbuh-tumbuhan.
6
Tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu unsur keanekaragaman
hayati yang memiliki peran yang sangat besar bagi
keberlangsungan
hidup semua makhluk. Kehidupan tumbuhan adalah yang pertama
muncul dan berkembang di dataran bumi ini. Diperkirakan telah
ada
sejak lebih dari satu milyar tahun yang lalu, jauh sebelum
adanya
manusia, bahkan juga hewan. Keragaman nabati ini selain
memberi
manfaat kepada makhluk lain sebagai makanan, energi dan
pengobatan,
juga berfungsi menjaga keseimbangan alam. Hanya saja, sikap
manusia
yang berlebihan dalam memperlakukannya telah membuat
kehidupan
dimuka bumi ini menjadi tidak harmonis. Alam seakan tidak
lagi
bersahabat dengan manusia. 7
dikaruniai persediaan makanan dari bumi yang tiada
habis-habisnya.
5 Jamaluddin Husein Mahran, an-Nabat fî Al-Qur`an al-Karîm, (Kairo:
Kementrian
Wakaf Mesir, 2000), h. 7 6 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an,
Badan Litbang dan Diklat Kementrian
Agama RI, Tafsir Al-Qur`an Tematik, (Jakarta: Kamil Pustaka, 2014),
cet. 1, h. 77 7 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, Badan Litbang
dan Diklat Kementrian
Agama RI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tumbuhan dalam
Perspektif Al-
Qur`an dan Sains (Tafsir Ilmi), h. 18
5
didukung oleh keberadaan air dan sinar matahari melalui
proses
fotosintesis. Dari tumbuh-tumbuhan Allah swt menciptakan
biji-bijian,
sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai makanan bagi manusia. 8
Allah
swt. berfirman:
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari
langit). Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. Lalu
Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu. Anggur dan sayur-
sayuran. Zaitun dan kurma. Kebun-kebun (yang) lebat. Dan
buah-buahan serta rumput-rumputan. Untuk kesenanganmu dan
untuk binatang-binatang ternakmu.”(QS. „Abasa [80]: 24-32).
Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah telah menyediakan
beragam sumber makanan yang dikenal sebagai sumber nabati.
Tanah
atau sawah yang ditanami sejak zaman dulu sampai sekarang
praktis
tidak pernah habis atau kehilangan unsur haranya. Proses daur ulang
air
beserta unsur hara seperti nitrogen, oksigen dan fosfor di alam
adalah
poses teramat unik yang diciptakan Allah untuk menjaga
kelangsungan
hidup tumbuh-tumbuhan. 9
Tidak ada agama yang begitu luar biasa seperti agama Islam.
Di
dalam agama Islam, berbagai hal seperti misteri alam, gunung,
langit,
8 Mochtar Naim, Kompendium Himpunan Ayat-ayat Al-Qur`an yang
Berkaitan
dengan Botani dan Zoologi (Ilmu Tumbuhan dan Hewan), (Jakarta:
Hasanah, 2001), cet. 2,
h. 114 9 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, Badan Litbang dan
Diklat Kementrian
Agama RI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Makanan dan
Minuman dalam
Perspektif Al-Qur`an dan Sains (Tafsir Ilmi), h. 5
6
malaikat, nabi dan jin semua dibahas dalam Al-Qur`an. Tidak hanya
itu,
ada pula hal ringan yang terkadang umat Islam tidak
memperhatikan
kandungan Al-Qur`an yang menyebut beberapa jenis
tumbuh-tumbuhan
yang mana pada tumbuh-tumbuhan ini banyak manfaatnya bagi
tubuh
manusia jika mengkonsumsinya.
Qur`an, dan tumbuh-tumbuhan tersebut kaya mengandung gizi,
vitamin,
yang baik untuk tubuh dan juga dapat digunakan untuk
pengobatan
tradisional.
sekali pedagang dan saudagar dari seluruh dunia datang ke
kepulauan
Indonesia untuk berdagang, salah satunya yaitu berdagang
rempah-
rempah.
geografis Indonesia sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman
ini.
Rempah-rempah merupakan bagian tumbuh-tumbuhan yang memiliki
aroma dan cita rasa yang kuat, digunakan untuk perasa masakan
guna
menciptakan rasa masakan yang sedap. Selain untuk perasa
masakan,
rempah-rempah juga digunakan sebagai obat tradisional untuk
berbagai
macam penyakit. Sejak zaman dulu, nenek moyang kita telah
menggunakan rempah-rempah untuk berbagai hal, hingga saat ini
pun
masyarakat Indonesia masih menggunakannya dalam kehidupan
sehari-
hari.
Atas dasar inilah, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih
jauh
tentang rempah-rempah yang disebutkan dalam Al-Qur`an dengan
mengungkap rahasia mengapa rempah-rempah itu disebutkan di
dalam
Al-Qur`an, apa manfaat yang terkandung dalam rempah-rempah,
7
kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan Al-Qur`an, sehingga
penulis
memilih judul “Tafsir Ayat-Ayat Tentang Rempah (Studi
Komparatif Tafsir Ilmi).”
B. Identifikasi Masalah
Para ulama dan ilmuwan berpendapat bahwa tumbuh-tumbuhan yang
disebutkan di dalam Al-Qur`an pasti memiliki keistimewaan dan
manfaat
yang sangat luar biasa bagi kehidupan, termasuk tumbuhan jahe,
bawang
merah dan bawang putih. Salah satu gambaran tentang surga di
dalam
QS. Al-Insân [76] ayat 17, dijelaskan bahwa Allah memberikan
segelas
minuman bercampur jahe untuk orang-orang yang senantiasa
melakukan
kebaikan. Sungguh sangat menarik, mengapa jahe yang dijadikan
sebagai campuran minuman di surga? Mengapa bukan yang lain,
yang
terlihat lebih mewah dan menyegarkan. Dan dalam QS. Al-Baqarah
[2]
ayat 61, dijelaskan bahwa Bani Israil memohon kepada Nabi Musa
agar
Allah memberikan apa yang ditumbuhkan oleh bumi seperti
bawang
merah dan bawang putih. Mengapa tidak meminta tumbuhan yang
lain?
Dari sinilah penulis akan membahas lebih dalam dan mencari
apa
manfaat dan keistimewaan yang terdapat dalam jahe, bawang merah
dan
bawang putih serta pandangan para mufasir terhadap ayat-ayat
tersebut.
C. Pembatasan Masalah
bahwa penulis tidak mengkaji pembahasan mengenai
rempah-rempah
secara menyeluruh, akan tetapi penulis hanya fokus dalam
8
berkaitan dengan rempah-rempah, diantaranya jahe (QS. Al-Insân
[76]:
17), bawang merah (QS. Al-Baqarah [2]: 61) dan bawang putih(QS.
Al-
Baqarah [2]: 61), dengan menggunakan metode Komparatif tafsir
ilmi
diantaranya Tafsir al-Jawâhir karya Thanthawi Jauhari (w. 1358
H),
Tafsir Mafâtih al-Ghaib karya Fakhruddin ar-Razi (w. 606 H),Tafsir
al-
Manâr karya Muhammad Abduh (w. 1323 H) dan Rasyid Ridha (w.
1354 H), juga membandingkan dengan tafsir dari Indonesia yaitu
Tafsir
al-Misbâh karya M. Quraish Shihab dan Tafsir Kementrian Agama
RI.
D. Perumusan Masalah
rumusan masalah yang akan dikaji, yaitu:
1. Bagaimana pandangan para mufasir terhadap ayat-ayat yang
berbicara
tentang rempah-rempah (jahe, bawang merah dan bawang putih)?
2. Apa saja kandungan dan manfaat rempah-rempah (jahe, bawang
merah dan bawang putih) dalam dunia ilmu pengetahuan (sains)
dan
bagaimana kaitannya dengan penafsiran Al-Qur`an?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pandangan para mufasir terhadap ayat-ayat yang
berbicara tentang rempah-rempah(jahe, bawang merah dan bawang
putih).
merah dan bawang putih) dalam dunia ilmu pengetahuan (sains)
dan
bagaimana kaitannya dengan penafsiran Al-Qur`an.
9
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat digunakan untuk
memperkaya
khazanah keilmuan Islam dibidang tafsir, khususnya pada tema
yang
berkaitan dengan tafsir ilmi.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan oleh cendikiawan
Islam
untuk dijadikan sebagai referensi dalam memahami maupun
menafsirkan ayat-ayat tentang rempah-rempah khususnya jahe,
bawang merah dan bawang putih yang ditinjau dari berbagai
tafsir
ilmi dan ilmu pengetahuan.
pokok bahasan penelitian yang akan dilakukan atau bahkan
memberikan
inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian. 10
Untuk menghindari
penulis mengamati kajian-kajian yang pernah dilakukan atau
memiliki
titik kesamaan. Selanjutnya, hasil pengamatan itu akan menjadi
acuan
penulis untuk memastikan bahwa penulis tidak plagiat dari kajian
yang
telah ada.
Penulis telah melakukan penelusuran kajian pustaka terhadap
tema yang akan penulis ambil di perpustakaan Institut Ilmu
Al-Qur`an
Jakarta dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menemukan
judul
skripsi yang berkaitan dengan rempah-rempah, diantaranya
sebagai
berikut:
10
Huzaemah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan
Disertasi,
(Jakarta: IIQ Press, 2011), cet. 2, h. 10
10
Program Studi Tafsir Hadis tahun 2014, UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta, Flora dan Fauna dalam Perspektif Hadis (Kajian Terhadap
Hadis
Habbat as-Sauda, Kurma, Zaitun, Lalat dan Kambing). Dalam skripsi
ini
penulis Khairul Umam mengkaji hadis-hadis yang berkaitan
dengan
buah zaitun dan kurma serta mengkaji hadis-hadis yang berkaitan
dengan
hewan lalat dan kambing, disertai dengan meneliti kandungan
dan
manfaat yang terdapat di dalamnya. 11
Perbedaannya dengan penelitian
penulis, dalam skripsi ini hanya menjelaskan dua tumbuhan saja
yaitu
kurma dan zaitun dan dibahas dalam perspektif hadis, sedangkan
penulis
mengkaji tumbuh-tumbuhan yang termasuk kedalam golongan
rempah-
rempah diantaranya jahe, bawang merah dan bawang putih dalam
perspektif tafsir.
Program Studi Tafsir Hadis tahun 2010, UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta, Urgensi Tumbuhan Bagi Kehidupan dalam Perspektif Al-
Qur`an. Dalam skripsi ini, penulis Nurhidayah membahas ayat
Al-
Qur`an dalam QS. Al-Muminun [23]: 19, QS. As-Sajadah [32]: 27
dan
QS. „Abasa [80]: 24-32, ayat-ayat ini membahas tentang fungsi
tumbuhan bagi manusia. Dijelaskan bahwa manusia dapat hidup
karena
adanya tumbuh-tumbuhan, karena tumbuh-tumbuhan merupakan
penghasil oksigen bagi alam ini, sehingga semua makhluk di bumi
ini
termasuk manusia dapat hidup. 12
Perbedaannya dengan penelitian
11
Khairul Umam, “Flora dan Fauna dalam Perspektif Hadis (Kajian
Terhadap Hadis
Habbat as-Sauda, Kurma, Zaitun, Lalat dan Kambing)”, Skripsi,
Jakarta, UIN Syarif
Hidayatullah, 2014, (t.d) 12
Skripsi, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2010, (t.d)
11
spesifik lagi.
Skripsi yang ditulis oleh Ismatul Maula, Fakultas Ushuluddin
Program Studi Tafsir Hadis tahun 2010, Institut Ilmu Al-Qur`an
(IIQ)
Jakarta, Pohon dan Buah Kurma Menurut Perspektif Al-Qur`an
(Kajian
Analisis Tafsir Tematik). 13
mengkaji bagaimana sejarah kurma, bagian-bagian pohon kurma,
manfaat serta jenis-jenis kurma. Perbedaannya dengan penulis,
dalam
skripsi Ismatul Maula ini hanya membahas satu buah saja,
sedangkan
penulis mengkaji beberapa jenis tumbuhan rempah-rempah.
Skripsi yang ditulis oleh Ayuna Faizatun Fiqriyah, Fakultas
Ushuluddin Program Studi Tafsir Hadis tahun 2015, Institut Ilmu
Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta, Ats-Tsimâr dalam Perspektif Al-Qur`an
(Kajian
Tafsir Tematik). Dalam skripsi ini penulis Ayuna Faizatun
Fiqriyah
mengkaji berbagai macam buah-buahan yang disebutkan dalam Al-
Qur`an, disertai dengan mendeskripsikan, menjelaskan kandungan
gizi
dan menyebutkan manfaat-manfaat yang terdapat dalam
buah-buahan
tersebut. Adapun buah-buahan yang dibahas dalam skripsi ini
diantaranya; buah kurma, anggur, tin, zaitun, pisang, delima
dan
mentimun. 14
penulis hanya membahas ayat-ayat yang berkaitan dengan
rempah-
rempah dan mengkajinya dalam studi komparatif tafsir ilmi.
13
Ismatul Maula, “Pohon dan Buah Kurma Menurut Perspektif Al-Qur`an
(Kajian
Analisis Tafsir Tematik)”, Skripsi, Jakarta, Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, 2010, (t.d) 14
Ayuna Faizatun Fiqriyah, “Ats-Tsimâr dalam Perspektif Al-Qur`an
(Kajian Tafsir
Tematik)”, Skripsi, Jakarta, Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta,
2015, (t.d)
12
literatur atau berbagai buku-buku ilmiah yang di ambil dari
perpustakaan. 15
penelitian ini adalah mencari berbagai pendapat mufasir
mengenai
ayat-ayat tentang rempah-rempah, serta mengkomparasikan
pendapat-pendapat tersebut dan analisis ini akan sangat
memudahkan penulis apabila menggunakan jenis penelitian
pustaka,
yakni dengan menelaah sumber data yang membahas mengenai
rempah-rempah, utamanya dari sisi tafsir Al-Qur`annya.
2. Sumber Data Penelitian
menggunakan sumber data yang relevan dengan skripsi ini.
Adapun
sumber-sumber primer dalam penulisan skripsi ini adalah
kitab-kitab
tafsir ilmi seperti Tafsir al-Jawâhir karya Thanthawi Jauhari
(w.
1358 H), Tafsir Mafâtih al-Ghaib karya Fakhruddin ar-Razi (w.
606
H), dan Tafsir al-Manâr karya Muhammad Abduh (w. 1323 H) dan
Rasyid Ridha (w. 1354 H). Alasan penulis menjadikan
kitab-kitab
tafsir tersebut sebagai sumber primer adalah karna kitab-kitab
tafsir
tersebut merupakan tafsir ilmi yang sesuai dengan tema besar
kajian
15
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor,
2004), h.
3
13
dalam skripsi ini dan kitab-kitab tafsir tersebut mudah ditemukan
di
perpustakaan terdekat.
Dalam hal ini penulis memilih dua jenis tafsir yaitu tafsir
klasik yaitu Tafsir Mafâtih al-Ghaib dan tafsir modern yaitu
Tafsir
al-Jawâhir dan Tafsir al-Manâr, tujuannya agar mengetahui
sisi
perbedaan maupun persamaannya antara kedua mufasir yang
berbeda masa. Selanjutnya, penulis menggunakan sumber data
sekunder yaitu sumber referensi tambahan sebagai pendukung
dari
sumber data primer, seperti ensiklopedia Al-Qur`an, buku-buku
ilmiah, dan karya tulis ilmiah yang sesuai dengan tema skripsi
dan
penelitian ini. Penulis juga menyertakan tafsir al-Misbâh dan
tafsir
Kementrian Agama RI sebagai pembanding antara mufasir
Indonesia dengan mufasir Timur Tengah.
3. Teknik Pengumpulan Data
dokumentatif, yaitu dengan mengumpulkan, memeriksa dan
mencatat data-data yang relevan dengan tema yang dibahas
dalam
skripsi ini.
penulis akan melakukan penelitian kepustakaan (library
research),
yaitu rangkaian penelitian yang berkenaan dengan judul skripsi
ini.
14
maudhu’i (tematik) dengan pendekatan tafsir ilmi. Tafsir
maudhu’i
(tematik) adalah suatu metode yang membahas ayat-ayat
Al-Qur`an
sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. 16
Dalam hal ini, penulis mengumpulkan ayat-ayat yang
berkaitan dengan rempah-rempah, lalu mencari penafsiran
ayat-ayat
tersebut pada ketiga tafsir ilmi yang dijadikan sebagai
rujukan
primer dan membuat tabel untuk memudahkan penulis dalam
menganalisis kajian ini.
adalah suatu metode yang bermaksud untuk menggambarkan data-
data dalam menguji atau menjelaskan sebuah tulisan guna
menjawab
pertanyaan yang menyangkut dengan pokok masalah. Sedangkan
analisis adalah sebuah tahapan guna menguraikan data-data
yang
terkumpul dan tersusun secara sistematis. 17
Jadi deskritif analisis adalah sebuah metode pembahasan
untuk memaparkan data yang telah tersusun dengan melakukan
kajian terhadap data-data tersebut. 18
Dalam langkah ini penulis akan
menganalisis ketiga tafsir tersebut, guna mendapatkan
informasi
yang valid dan kredibel dengan obyek kajian.
Kemudian penulis juga menggunakan metode komparatif,
yaitu membandingkan antara data atau informasi dari tafsir
yang
16
Nashruddin Baidan, Metode penulisan Al-Qur`an Kajian Kritis
Terhadap Ayat-
ayat yang Beredaksi Mirip, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),
cet. 2, h. 72 17
Winarto, Ilmu Pengantar Ilmiah Dasar Metode Teknik, (Bandung:
Trasinto,
1978), h. 10 18
1, h. 64
yang satu dengan yang lainnya.
I. Teknik dan Sistematika Penulisan
Teknik penulisan proposal skripsi ini berpedoman pada buku
yang berjudul Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Institut
Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta (Edisi Revisi) yang diterbitkan oleh
IIQ
Press, cetakan ke-2 Mei 2011.
Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari
latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan
perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pustaka,
metodologi penelitian serta teknik dan sistematika penulisan.
Bab kedua, pada bab ini penulis akan membahas secara teoritis
mengenai definisi tafsir ilmi, sejarah, tokoh, dan pandangan para
ulama
terhadap tafsir ilmi, selain itu juga penulis akan
membahasmengenai
definisi, sejarah, klasifikasi, dan manfaat dari
rempah-rempah
diantaranya jahe, bawang merah dan bawang putih. Pembahasan bab
dua
ini sangat penting, karena sebagai pemahaman awal dan sebagai
pintu
masuk untuk memudahkan penulis dalam melakukan kajian
selanjutnya.
Bab ketiga, merupakan penjelasan mengenai objek yang
diteliti,
yaitu pengenalan secara umum kitab-kitab tafsir yang menjadi
sumber
rujukan primer dari penelitian ini, meliputi biografi singkat,
paham
teologi dan madzhab, sumber penafsiran, metode penafsiran,
corak
penafsiran, karateristik tafsir dan sistematika penafsiran.
Penulis
membuat tiga sub bab dalam bab tiga ini, yaitu Tafsir al-Jawâhir
karya
Thanthawi Jauhari, Tafsir Mafâtih al-Ghaib karya Fakhruddin
ar-Razi,
dan yang terakhir adalah Tafsir al-Manâr karya Muhammad Abduh
dan
Rasyid Ridha.
Bab keempat, bab ini merupakan analisa perbandingan tafsir-
tafsir ilmi yang penulis gunakan sebagai rujukan utama, yaitu
Tafsir al-
Jawâhir, Tafsir Mafâtih al-Ghaib, dan Tafsir al-Manâr, terhadap
ayat-
ayat tentang rempah (jahe, bawang merah dan bawang putih),
namun
sebagai pembandingnya penulis menyertakan tafsir al-Misbâh dan
tafsir
Kementrian Agama RI, agar penelitian ini tidak hanya dilihat dari
satu
sudut pandang yakni mufasir Timur Tengah. Mengingat
rempah-rempah
sendiri merupakan penghasil terbesar Indonesia, maka akan
menjadi
tidak adil apabila penulis tidak menyertakan mufasir Indonesia
dalam
penelitian ini. Bab ini merupakan pokok pembahasan utama dari
kajian
ini, tujuannya untuk mengetahui persamaan maupun perbedaan
pandangan ketiga tafsir tersebut dalam memahami ayat-ayat
tentang
rempah.
penelitian, beberapa kesimpulan yang berisikan penegasan
jawaban
terhadap masalah-masalah yang diterangkan pada bab-bab
sebelumnya,
dan juga terdapat beberapa saran sebagai pijakan sementara
untuk
melakukan penelitian lebih lanjut yang berkenaan dengan objek
masalah
yang dikaji.
Tentang Rempah (Studi Komparasi Tafsir Ilmi)” ini, penulis
mengambil
beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulan-kesimpulan yang dapat
penulis kemukakan adalah:
Pandangan para mufasir, khususnya mufasir kitab tafsir ilmi,
terhadap ayat tentang jahe (QS. Al-Insân [76]: 17), bawang merah
dan
bawang putih (QS. Al-Baqarah [2]: 61), secara garis besar
memiliki
kesamaan dalam menafsirkan kedua ayat tersebut yaitu munasabah
ayat
dengan ayat sebelumnya dan setelahnya.
Pertama, pada ayat tentang jahe, menurut ar-Razi, Quraish
Shihab, dan tim penyusun tafsir Kementrian Agama RI dalam
tafsirnya,
mereka memaknai jahe tersebut bukanlah seperti jahe yang ada di
dunia.
Segala sesuatu yang ada di surga hakikatnya berbeda dengan yang ada
di
dunia, adapun kesamaan dalam nama, itu hanya penamaan semata.
Konteks pembicaraan ayatnya memiliki keterkaitan makna dengan
ayat
selanjunya, yaitu zanjabîl dan salsabîl. Thanthawi Jauhari
menjelaskan
bahwa jahe merupakan salah satu sifat dari mata air yang ada di
dalam
surga, yang oleh Al-Qur`an disebut dengan nama salsabîla. Hal
ini
sedikit berbeda dengan penjelasan Quraish Shihab dan tafsir
Kementrian
Agama RI, kedua tafsir ini berpendapat sebaliknya, yaitu bahwa
zanjabîl
di sini adalah sebuah mata air di dalam surga yang memiliki sifat
salsabîl
(mudah mengalir di tenggorokan).
Kedua, ayat mengenai bawang merah dan bawang putih, ayat ini
memiliki keterkaitan pembahasan dengan ayat sebelumnya, yaitu
ayat
108
tentang diturunkannya manna dan salwa untuk Bani Israil.
Menurut
kelima mufasir ini, jenis makanan yang di minta oleh Bani Israil
yaitu
sayur-mayur, ketimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang
merah,
hal ini lebih rendah atau lebih buruk dari pada makanan yang
Allah
berikan untuk mereka, yaitu manna dan salwa. Dan mengenai kata
fum,
ditemukan perbedaan pendapat di antara mufasir ini, ada yang
mengatakan fum itu berarti bawang putih, ada pula yang dengan
arti
gandum.
Mengenai kandungan gizi yang terdapat dalam rempah-rempah,
khususnya yang penulis pilih untuk di teliti dalam skripsi ini
diantaranya
jahe, bawang merah dan bawang putih, telah jelas bahwa
rempah-rempah
tersebut memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk tubuh
manusia
apabila di konsumsi, rempah tersebut juga dapat dijadikan sebagai
obat-
obatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Hasil penelitian penulis, bahwa jahe, bawang merah dan bawang
putih per 100 g memiliki kandungan gizi yang sama, masing-masing
dari
rempah-rempah tersebut tidak mengandung lemak dan kolesterol
dan
kaya akan kaliumnya, dimana kalium ini sangat bermanfaat bagi
tubuh,
sebagaimana yang telah penulis bahas pada bab sebelumnya.
B. Saran
saran-saran, semoga saran-saran ini dapat bermanfaat dan
menjadikan
masukan untuk kita semua.
sebaik mungkin.
penciptaan Allah yang sesungguhnya terhadap rempah-rempah
ini,
karena manusia adalah makhluk yang lemah di hadapan-Nya, maka
dari itu, dengan mempelajari dan merenungkan ciptaan Allah,
mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan kepada kita,
mudah-
mudahan kita tercatat sebagai hamba-Nya yang beriman dan
dicintai
oleh Allah.
diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bukan hasil final,
melainkan
hanya mengkaji rempah-rempah dalam Al-Qur`an secara global
saja,
sehingga masih terbuka ruang-ruang yang harus diteliti oleh
akademisi lain khususnya para pengkaji Al-Qur`an.
111
Abduh, Muhammad, Risalah Tauhid, terj. Firdaus AN, Jakarta: PT.
Bulan
Bintang, 1992, cet. VII.
Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003.
Al-„Aridl, Ali Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jakarta:
Rajawali Pers,
1992.
Anwar, Risihin, Ilmu Tafsir, Bandung: Pustaka Setia, 2008, Cet.
IV.
Ar-Razi, Fakhruddin, Ruh dan Jiwa; Tinjauan Filosofis dalam
Perspektif
Islam, Terjemah Mukhtar Zoernidan Jakos Kahlan, Surabaya:
Risalah
Gusti, 2000.
Astawan, Made, Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur, Jakarta:
PT.
Kompas Media Nusantara, 2016.
Ayat-ayat yang Beredaksi Mirip, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2011.
Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Tafsirnya, Jilid 10,
Jakarta:
Departemen Agama RI, 2009, Cet. III.
Fakhruddin, Imam Muhammad ar-Razi, Tafsir Fakhrur ar-Razi bi Tafsir
al-
Kabir wa Mafatihul Ghaib, Vol. 15
Fiqriyah, Ayuna Faizatun, “Ats-Tsimar dalam Perspektif Al-Qur`an
(Kajian
Tafsir Tematik)”, Skripsi, Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur`an
(IIQ)
Jakarta, 2015. Tidak diterbitkan.
Ghofur, Saiful Amin, Profil Para Mufasir Al-Qur`an, Yogyakarta:
Pustaka
Insan Madani, 2008.
Manar, Jakarta: El-Kahfi, 2012, cet. I.
112
Maktabah Wahbah, 2003.
Ibn Abdurrahman ar-Rumi, Fahd, Buhuts fii Ushul Al-Tafsir wa
Minhajuhu,
t.tp: Maktabah Al-Taubah, t.th.
Al-Qur`an, 2013, cet. I.
Institut of Global Cultural Studies (IGCS), Filsafat-Sains Menurut
Al-
Qur`an, terj. Agus Effendi Bandung: Mizan, 2003.
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada,
2009.
Jauhari, Syaikh Thanthawi, Al-Jawahir fi Tafsir Al-Qur`an Al-Karim,
Vol.
12, Kairo: Dar Al-Fikr, 1974.
Kholik, Abdul, dkk, Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik
dan
Kontemporer, Semarang: Pustaka Pelajar, 1999, cet. I.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia,
Air dalam Perspektif Al-Qur`an dan Sains, Jakarta: Lajnah
Pentashihan Al-Qur`an, 2011.
Kementrian Agama RI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI),
Makanan dan Minuman dalam Perspektif Al-Qur`an dan Sains,
(Tafsir Ilmi), Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an,
2013.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama RI, Tafsir Al-Qur`an Tematik, Jakarta: Kamil
Pustaka, 2014.
Metode Para Ahli Tafsir, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
2006.
Mahran, Jamaluddin Husein, an-Nabat fil-Qur`anil Karim,
Kairo:
Kementrian Wakaf Mesir, 2000.
Manna Khalil al-Qhaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an terj.
Aunur
Rafiq El-Mazni, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013.
Maula, Ismatul, “Pohon dan Buah Kurma Menurut Perspektif
Al-Qur`an
(Kajian Analisis Tafsir Tematik)”, Skripsi, Jakarta: Institut Ilmu
Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta, 2010. Tidak diterbitkan.
Mustaqim, Abdul, “Kontroversi Tentang Tafsir Ilmi”, dalam Jurnal
Studi
Ilmu-ilmu Al-Qur`an dan Hadits, VII, Oktober 2006.
Mustaqim, Abdul, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur`an, Studi
Aliran-aliran
Tafsir dari Periode Klasik, Pertengahan, Hingga Modern-
Kontemporer, Yogyakarta: Adab Press, 2014.
Nawawi, Rifat Syauqi, Rasionalitas Tafsir Muhammad Abduh:
Kajian
Masalah Akidah dan Ibadat, Jakarta: Paramadina, 2002, cet. I,
Nurhidayah, “Urgensi Tumbuhan Bagi Kehidupan dalam Perspektif
Al-
Qur`an”, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
Tidak
diterbitkan.
Rohimin, Metodologi Ilmu Tafsir dan Aplikasi Model
Penafsiran,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur`an, Fungsi dan Peran
Wahyu
dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 1992.
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah, Vol. 14, Jakarta: Lentera
Hati, 2012,
Cet. V.
Hidayah, 1994, cet. I.
Syafei, Rachmat, Pengantar Ilmu Tafsir, Bandung: Pustaka Setia,
2006.
114
Modern, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2011.
Tim Forum Karya Ilmiah RADEN (Refleksi Anak Muda Pesantren),
Al-
Qur`an Kita Studi Ilmu, Sejarah dan Tafsir Kalamullah,
Kediri:
Lirboyo Press, 2011.
Umam, Khairul, “Flora dan Fauna dalam Perspektif Hadis (Kajian
Terhadap
Hadis Habbat al-Sauda, Kurma, Zaitun, Lalat dan Kambing)”,
Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014. Tidak
diterbitkan.
Ushama, Thameem, Metodologi Tafsir Al-Qur`an: Kajian Kritis,
Objektif
dan Komprehensif, Jakarta: Riora Cipta, 2000.
Winarto, Ilmu Pengantar Ilmiah Dasar Metode Teknik, Bandung:
Trasinto,
1978.
Yanggo, Huzaemah T, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan
Disertasi,
Jakarta: IIQ Press, 2011.
Tahrain: Wazarotu Ats-Tsaqofati Al-Irsyad Al-Islami, t.th, cet.
I.
Zed, Mestika, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor,
2004.
Zulkarnain, Budidaya Sayuran Tropis, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013,cet. I.
http://biz.kompas.com/read/2015/10/30/091823528/Menyibak.Rekam.Sejara
h.Rempah-rempah.Indonesia,
http://kbbi.web.id/
Ajranti-gz14.blogspot.co.id/2014/11/makalah-ipd-tentang-rempah-