32
ASKEP ULKUS PEPTIKUM BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ulkus peptikum adalah suatu gambaran bulat atau semi bulat/oval pada permukaan mukosa lambung sehingga kontinuitas mukosa lambung terputus pada daerah tukak. Ulkus peptikum disebut juga sebagai ulkus lambung, duodenal atau esofageal, tergantung pada lokasinya. (Bruner and Suddart, 2001). Ulkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel disebut sebagai erosi, walaupun sering dianggap sebagai ”ulkus” (misalnya ulkus karena stres). Menurut definisi, ulkus peptikum dapat terletak pada setiap bagian saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esofagus, lambung, duodenum, dan setelah gastroenterostomi, juga jejenum.(Sylvia A. Price, 2006). Ulkus peptikum adalah kerusakan selaput lendir karena factor – factor psikosomatis, toksin, ataupun kuman – kuman Streptococcus. Faktor psikosomatis (missal ketakutan, kecemasan, kelelahan, keinginan berlebihan) dapat merangsang sekresi HCL berlebihan. HCL akan 1

ASKEP ULKUS PEPTIKUM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

ASKEP ULKUS PEPTIKUM

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian

Ulkus peptikum adalah suatu gambaran bulat atau semi bulat/oval pada

permukaan mukosa lambung sehingga kontinuitas mukosa lambung terputus pada

daerah tukak. Ulkus peptikum disebut juga sebagai ulkus lambung, duodenal atau

esofageal, tergantung pada lokasinya. (Bruner and Suddart, 2001).

Ulkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas

sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah

epitel disebut sebagai erosi, walaupun sering dianggap sebagai ”ulkus” (misalnya

ulkus karena stres). Menurut definisi, ulkus peptikum dapat terletak pada setiap

bagian saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esofagus, lambung,

duodenum, dan setelah gastroenterostomi, juga jejenum.(Sylvia A. Price, 2006).

Ulkus peptikum adalah kerusakan selaput lendir karena factor – factor

psikosomatis, toksin, ataupun kuman – kuman Streptococcus. Faktor psikosomatis

(missal ketakutan, kecemasan, kelelahan, keinginan berlebihan) dapat merangsang

sekresi HCL berlebihan. HCL akan merusak selaput lendir lambung. Ulkus peptikum

disebut juga penyakit mag.

Ulkus duodenalis, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak

ditemukan, terjadi pada duodenum (usus dua belas jari), yaitu beberapa sentimeter

pertama dari usus halus, tepat dibawah lambung.

Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di sepanjang lengkung

atas lambung.

Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marginalis, pada

daerah dimana lambung yang tersisa telah disambungkan ke usus.

Menurut kelompok : ulkus peptikum adalah suatu penyakit dengan adanya

lubang yang terbentuk pada dinding mukosa lambung, pilorus, duodenum atau

esofagus.

1

Page 2: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

B.     Etiologi

Penyebab umum dari ulserasi peptikum adalah ketidakseimbangan antara selresi

cairan lambung dan derajat perlindungan yang diberikan sawar mukosa

gastroduodenal dan netralisasi asam lambung oleh cairan deudenum. (Arif

Mutaqqin,2011)

Penyebab khususnya diantaranya :

1.      Infeksi bakteri H. pylori

Dalam lima tahun terakhir, ditemukan paling sedikit 75% pasien ulkus peptikim

menderita infeksi kronis pada bagian akhir mukosa lambung, dan bagian mukosa

duodenum oleh bakteri H. pylori. Sekali pasien terinfeksi, maka infeksi dapat

berlangsung seumur hidup kecuali bila kuman diberantas dengan pengobatan

antibacterial. Lebih lanjut lagi, bakteri mampu melakukan penetrasi sawar mukosa,

baik dengan kemampuan fisiknya sendiri untuk menembus sawar maupun dengan

melepaskan enzim – enzim pencernaan yang mencairkan sawar. Akibatnya, cairan

asam kuat pencernaan yang disekresi oleh lambung dapat berpenetrasi ke dalam

jaringan epithelium dan mencernakan epitel, bahkan juga jaringan – jaringan di

sekitarnya. Keadaai ini menuju kepada kondisi ulkus peptikum (Sibernagl, 2007).

2.      Peningkatan sekresi asam

Pada kebanyakan pasien yang menderita ulkus peptikum di bagian awal duodenum,

jumlah sekresi asam lambungnya lebih besar dari normal, bahkan sering dua kali

lipat dari normal. Walaupun setengah dari peningkatan asam ini mungkin disebabkan

oleh infeksi bakteri, percobaan pada hewan ditambah bukti adanya perangsangan

berlebihan sekresi asam lambung oleh saraf pada manusia yang menderita ulkus

peptikum mengarah kepada sekresi cairan lambung yang berlebihan (Guyton, 1996).

Predisposisi peningkatan sekresi asam diantaranya adalah factor psikogenik seperti

pada saat mengalami depresi atau kecemasan dan merokok.

3.      Konsumsi obat-obatan

Obat – obat sepertiOAINS/obat anti-inflamasi nonsteroid seperti indometasin,

ibuprofen, asam salisilat mempunyai efek penghambatan siklo-oksigenase sehingga

2

Page 3: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

menghambat sintesis prostaglandin dari asam arakhidonat secara sistemik termasuk

pada epitel lambung dan duodenum. Pada sisi lain, hal ini juga menurunkan sekresi

HCO3- sehingga memperlemah perlindungan mukosa (Sibernagl, 2007). Efek lain

dari obat ini adalah merusak mukosa local melalui difusi non-ionik ke dalam sel

mukosa. Obat ini juga berdampak terhadap agregasi trombosit sehingga akan

meningkatkan bahaya perdarahan ulkus (Kee, 1995).

4.      Stres fisik

Stres fisik yang disebabkan oleh syok, luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal

napas, gagal ginjal, dan kerusakan susunan saraf pusat (Lewis, 2000). Bila kondisi

stress fisik ini berlanjut, maka kerusakan epitel akan meluas dan kondisi ulkus

peptikum menjadi lebh parah.

5.      Refluks usus lambung

Refluks usus lambung dengan materi garam empedu dan enzim pancreas yang

berlimpah dan memenuhi permukaan mukosa dapat menjadi predisposisi kerusakan

epitel mukosa.

C.     Manifestasi Klinis

Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, atau beberapa

bulan dan bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering tanpa penyebab

yang dapat diidentifikasi. Banyak individu mengalami gejala ulkus, dan 20-30%

mengalami perforasi atau hemoragi yang tanpa adanya manifestasi yang mendahului.

1.     Nyeri : biasanya pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk

atau sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. Hal ini diyakini

bahwa nyeri terjadi bila kandungan asam lambung dan duodenum meningkat

menimbulkan erosi dan merangsang ujung saraf yang terpajan. Teori lain

menunjukkan bahwa kontak lesi dengan asam merangsang mekanisme refleks

local yang mamulai kontraksi otot halus sekitarnya. Nyeri biasanya hilang

dengan makan, karena makan menetralisasi asam atau dengan menggunakan

alkali, namun bila lambung telah kosong atau alkali tidak digunakan nyeri

kembali timbul. Nyeri tekan lokal yang tajam dapat dihilangkan dengan

memberikan tekanan lembut pada epigastrium atau sedikit di sebelah kanan

3

Page 4: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

garis tengah. Beberapa gejala menurun dengan memberikan tekanan local pada

epigastrium.

2.      Pirosis (nyeri uluhati) : beberapa pasien mengalami sensasi luka bakar pada

esophagus dan lambung, yang naik ke mulut, kadang-kadang disertai eruktasi

asam. Eruktasi atau sendawa umum terjadi bila lambung pasien kosong.

3.      Muntah : meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah dapat

menjadi gejala ulkus peptikum. Hal ini dihubungkan dengan pembentukan

jaringan parut atau pembengkakan akut dari membran mukosa yang mengalami

inflamasi di sekitarnya pada ulkus akut. Muntah dapat terjadi atau tanpa

didahului oleh mual, biasanya setelah nyeri berat yang dihilangkan dengan

ejeksi kandungan asam lambung.

4.      Konstipasi dan perdarahan : konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus,

kemungkinan sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien dapat juga datang

dengan perdarahan gastrointestinal sebagian kecil pasien yang mengalami akibat

ulkus akut sebelumnya tidak mengalami keluhan, tetapi mereka menunjukkan

gejala setelahnya.

D.    Patofisiologi

Ulkus peptikum terjadi pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak

dapat menahan kerja asam lambung pencernaan(asam hidrochlorida dan pepsin).

Erosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam peptin,

atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. Mukosa yang

rusak tidak dapat mensekresi mukus yang cukup bertindak sebagai barier terhadap

asam klorida.

Sekresi lambung terjadi pada 3 fase yang serupa :

1.      Sefalik

Fase pertama ini dimulai dengan rangsangan seperti pandangan, bau atau rasa

makanan yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang pada gilirannya

merangsang saraf vagal. Intinya, makanan yang tidak menimbulkan nafsu makan

menimbulkan sedikit efek pada sekresi lambung. Inilah yang menyebabkan makanan

4

Page 5: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

sering secara konvensional diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum. Saat ini

banyak ahli gastroenterology menyetujui bahwa diet saring mempunyai efek

signifikan pada keasaman lambung atau penyembuhan ulkus. Namun, aktivitas vagal

berlebihan selama malam hari saat lambung kosong adalah iritan yang signifikan.

2.      Fase lambung

Pada fase ini asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari rangsangan kimiawi dan

mekanis terhadap reseptor dibanding lambung. Refleks vagal menyebabkan sekresi

asam sebagai respon terhadap distensi lambung oleh makanan.

3.      Fase usus

Makanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon (dianggap menjadi

gastrin) yang pada waktunya akan merangsang sekresi asam lambung.

Pada manusia, sekresi lambung adalah campuran mukokolisakarida dan mukoprotein

yang disekresikan secara kontinyu melalui kelenjar mukosa. Mucus ini mengabsorpsi

pepsin dan melindungi mukosa terhadap asam. Asam hidroklorida disekresikan

secara kontinyu, tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik dan

hormonal yang dimulai dari rangsangan lambung dan usus. Bila asam hidroklorida

tidak dibuffer dan tidak dinetralisasi dan bila lapisan luar mukosa tidak memberikan

perlindungan asam hidroklorida bersama dengan pepsin akan merusak lambung.

Asam hidroklorida kontak hanya dengan sebagian kecil permukaan lambung.

Kemudian menyebar ke dalamnya dengan lambat. Mukosa yang tidak dapat

dimasuki disebut barier mukosa lambung. Barier ini adalah pertahanan untama

lambung terhadap pencernaan yang dilakukan oleh sekresi lambung itu sendiri.

Factor lain yang mempengaruhi pertahanan adalah suplai darah, keseimbangan asam

basa, integritas sel mukosa, dan regenerasi epitel. Oleh karena itu, seseorang

mungkin mengalami ulkus peptikum karena satu dari dua factor ini :

a.       Hipersekresi asam pepsin

b.      Kelemahan barier mukosa lambung

Apapun yang menurunkan yang mukosa lambung atau yang merusak

mukosa lambung adalah ulserogenik, salisilat dan obat antiinflamasi non steroid lain,

alcohol, dan obat antiinflamasi masuk dalam kategori ini.

Sindrom Zollinger-Ellison (gastrinoma) dicurigai bila pasien datang

dengan ulkus peptikum berat atau ulkus yang tidak sembuh dengan terapi medis

5

Page 6: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

standar. Sindrom ini diidentifikasi melalui temuan berikut : hipersekresi getah

lambung, ulkus duodenal, dan gastrinoma(tumor sel istel) dalam pancreas. 90%

tumor ditemukan dalam gastric triangle yang mengenai kista dan duktus koledokus,

bagian kedua dan tiga dari duodenum, dan leher korpus pancreas. Kira-kira ⅓ dari

gastrinoma adalah ganas(maligna).

Diare dan stiatore(lemak yang tidak diserap dalam feces)dapat ditemui.

Pasien ini dapat mengalami adenoma paratiroid koeksisten atau hyperplasia, dan

karenanya dapat menunjukkan tanda hiperkalsemia. Keluhan pasien paling utama

adalah nyeri epigastrik. Ulkus stress adalah istilah yang diberikan pada ulserasi

mukosa akut dari duodenal atau area lambung yang terjadi setelah kejadian penuh

stress secara fisiologis. Kondisi stress seperti luka bakar, syok, sepsis berat, dan

trauma dengan organ multiple dapat menimbulkan ulkus stress. Endoskopi fiberoptik

dalam 24 jam setelah cedera menunjukkan erosi dangkal pada lambung, setelah 72

jam, erosi lambung multiple terlihat. Bila kondisi stress berlanjut ulkus meluas. Bila

pasien sembuh, lesi sebaliknya. Pola ini khas pada ulserasi stress.

Pendapat lain yang berbeda adalah penyebab lain dari ulserasi mukosa.

Biasanya ulserasi mukosa dengan syok ini menimbulkan penurunan aliran darah

mukosa lambung. Selain itu jumlah besar pepsin dilepaskan. Kombinasi iskemia,

asam dan pepsin menciptakan suasana ideal untuk menghasilkan ulserasi. Ulkus

stress harus dibedakan dari ulkus cushing dan ulkus curling, yaitu dua tipe lain dari

ulkus lambung. Ulkus cushing umum terjadi pada pasien dengan trauma otak. Ulkus

ini dapat terjadi pada esophagus, lambung, atau duodenum, dan biasanya lebih dalam

dan lebih penetrasi daripada ulkus stress. Ulkus curling sering terlihat kira-kira 72

jam setelah luka bakar luas.

E.     Komplikasi

Sebagian besar ulkus bisa disembuhkan tanpa disertai komplikasi lanjut. Tetapi

pada beberapa kasus, ulkus peptikum bisa menyebabkan komplikasi yang bisa

berakibat fatal, seperti penetrasi, perforasi, perdarahan dan penyumbatan.

(Medicastore News)

1.     Penetrasi

Sebuah ulkus dapat menembus dinding otot dari lambung atau duodenum dan

sampai ke organ lain yang berdekatan, seperti hati atau pankreas. Hal ini akan

6

Page 7: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

menyebabkan nyeri tajam yang hebat dan menetap, yang bisa dirasakan diluar daerah

yang terkena (misalnya di punggung, karena ulkus duodenalis telah menembus

pankreas). Nyeri akan bertambah jika penderita merubah posisinya. Jika pemberian

obat tidak berhasil mengatasi keadaan ini, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

2.     Perforasi

Ulkus di permukaan depan duodenum atau (lebih jarang) di lambung bisa menembus

dindingnya dan membentuk lubang terbuka ke rongga perut. Nyeri dirasakan secara

tiba-tiba, sangat hebat dan terus menerus, dan dengan segera menyebar ke seluruh

perut. Penderita juga bisa merasakan nyeri pada salah satu atau kedua bahu, yang

akan bertambah berat jika penderita menghela nafas dalam. Perubahan posisi akan

memperburuk nyeri sehingga penderita seringkali mencoba untuk berbaring

mematung. Bila ditekan, perut terasa nyeri. Demam menunjukkan adanya infeksi di

dalam perut. Jika tidak segera diatasi bisa terjadi syok. Keadaan ini memerlukan

tindakan pembedahan segera dan pemberian antibiotik intravena.

3.     Perdarahan

Perdarahan adalah komplikasi yang paling sering terjadi. Gejala dari perdarahan

karena ulkus adalah:

a.       muntah darah segar atau gumpalan coklat kemerahan yang berasal dari makanan

yang sebagian telah dicerna, yang menyerupai endapan kopi

b.      tinja berwarna kehitaman atau tinja berdarah.

Dengan endoskopi dilakukan kauterisasi ulkus. Bila sumber perdarahan tidak dapat

ditemukan dan perdarahan tidak hebat, diberikan pengobatan dengan antagonis-H2

dan antasid. Penderita juga dipuasakan dan diinfus, agar saluran pencernaan dapat

beristirahat.

Bila perdarahan hebat atau menetap, dengan endoskopi dapat disuntikkan bahan

yang bisa menyebabkan pembekuan. Jika hal ini gagal, diperlukan pembedahan.

4.      Penyumbatan.

Pembengkakan atau jaringan yang meradang di sekitar ulkus atau jaringan parut

karena ulkus sebelumnya, bisa mempersempit lubang di ujung lambung atau

mempersempit duodenum. Penderita akan mengalami muntah berulang, dan

7

Page 8: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

seringkali memuntahkan sejumlah besar makanan yang dimakan beberapa jam

sebelumnya.

Gejala lainnya adalah rasa penuh di perut, perut kembung dan berkurangnya nafsu

makan. Lama-lama muntah bisa menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi dan

ketidakseimbangan mineral tubuh. Mengatasi ulkus bisa mengurangi penyumbatan,

tetapi penyumbatan yang berat memerlukan tindakan endoskopik atu pembedahan.

F.      Pemeriksaan Penunjang

Nyeri lambung yang khas merupakan petunjuk adanya ulkus. Diperlukan

beberapa pemeriksaan untuk memperkuat diagnosis karena kanker lambung juga

bisa menyebabkan gejala yang sama.

1. Endoskopi adalah suatu prosedur dimana sebuah selang lentur dimasukkan

melalui mulut dan bisa melihat langsung ke dalam lambung. Pada

pemeriksaan endoskopi, bisa diambil contoh jaringan untuk keperluan biopsi.

Keuntungan dari endoskopi:

lebih dapat dipercaya untuk menemukan adanya ulkus dalam duodenum dan

dinding belakang lambung dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen

lebih bisa diandalkan pada penderita yang telah menjalani pembedahan

lambung

bisa digunakan untuk menghentikan perdarahan karena ulkus.

2.      Rontgen dengan kontras barium dari lambung dan duodenum (juga disebut

barium swallow atau seri saluran pencernaan atas) dilakukan jika ulkus tidak

dapat ditemukan dengan endoskopi.

3. Analisa lambung merupakan suatu prosedur dimana cairan lambung dihisap

secara langsung dari lambung dan duodenum sehingga jumlah asam bisa

diukur.

Prosedur ini dilakukan hanya jika ulkusnya berat atau berulang atau sebelum

dilakukannya pembedahan.

8

Page 9: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

4. Pemeriksaan darah tidak dapat menentukan adanya ulkus, tetapi hitung jenis

darah bisa menentukan adanya anemia akibat perdarahan ulkus. Pemerisaan

darah lainnya bisa menemukan adanya Helicobacter pylori.

G.    Pengobatan

Salah satu segi pengobatan ulkus duodenalis atau ulkus gastrikum adalah

menetralkan atau mengurangi keasaman lambung. Proses ini dimulai dengan

menghilangkan iritan lambung (misalnya obat anti peradangan non-steroid, alkohol

dan nikotin).

Makanan cair tidak mempercepat penyembuhan maupun mencegah kambuhnya

ulkus. Tetapi penderita hendaknya menghindari makanan yang tampaknya

menyebabkan semakin memburuknya nyeri dan perut kembung.

1.     ANTASID

Antasid mengurangi gejala, mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah

angka kekambuhan dari ulkus. Sebagian besar antasid bisa diperoleh tanpa resep

dokter.

Kemampuan antasid dalam menetralisir asam lambung bervariasi berdasarkan

jumlah antasid yang diminum, penderita dan waktu yang berlainan pada penderita

yang sama.

Pemilihan antasid biasanya berdasarkan kepada rasa, efek terhadap saluran

pencernaan, harga dan efektivitasnya. Tablet mungkin lebih disukai, tetapi tidak

seefektif obat sirup.

a.       Antasid yang dapat diserap.

Obat ini dengan segera akan menetralkan seluruh asam lambung.

Yang paling kuat adalah natrium bikarbonat dan kalsium karbonat, yang efeknya

dirasakan segera setelah obat diminum.

Obat ini diserap oleh aliran darah, sehingga pemakaian terus menerus bisa

menyebabkan perubahan dalam keseimbangan asam-basa darah dan menyebabkan

terjadinya alkalosis (sindroma alkali-susu). Karena itu obat ini biasanya tidak

digunakan dalam jumlah besar selama lebih dari beberapa hari.

9

Page 10: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

b.      Antasid yang tidak dapat diserap.

Obat ini lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit, tidak menyebabkan

alkalosis. Obat ini berikatan dengan asam lambung membentuk bahan yang bertahan

di dalam lambung, mengurangi aktivitas cairan-cairan pencernaan dan mengurangi

gejala ulkus tanpa menyebabkan alkalosis. Tetapi antasid ini mempengaruhi

penyerapan obat lainnya (misalnya tetracycllin, digoxin dan zat besi) ke dalam

darah.

c.       Alumunium Hdroksida

Merupakan antasid yang relatif aman dan banyak digunakan. Tetapi alumunium

dapat berikatan dengan fosfat di dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi

kadar fosfat darah dan mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan lemas. Resiko

timbulnya efek samping ini lebih besar pada penderita yang juga alkoholik dan

penderita penyakit ginjal (termasuk yang menjalani hemodialisa). Obat ini juga bisa

menyebabkan sembelit.

d.      Magnesium Hidroksida

Merupakan antasid yang lebih efektif daripada alumunium hidroksida.

Dosis 4 kali 1-2 sendok makan/hari biasanya tidak akan mempengaruhi kebiasaan

buang air besar; tetapi bila lebih dari 4 kali bisa menyebabkan diare.

Sejumla kecil magnesium diserap ke dalam darah, sehingga obat ini harus diberikan

dalam dosis kecil kepada penderita yang mengalami kerusakan ginjal.

Banyak antasid yang mengandung magnesium dan alumunium hidroksida.

2.      OBAT-OBAT ULKUS.

Ulkus biasanya diobati minimal selama 6 minggu dengan obat-obatan yang

mengurangi jumlah asam di dalam lambung dan duodenum. Obat ulkus bisa

menetralkan atau mengurangi asam lambung dan meringankan gejala, biasanya

dalam beberapa hari.

a.      Sucralfate.

Cara kerjanya adalah dengan membentuk selaput pelindung di dasar ulkus untuk

mempercepat penyembuhan. Sangat efektif untuk mengobati ulkus peptikum dan

10

Page 11: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

merupakan pilihan kedua dari antasid. Sucralfate diminum 3-4 kali/hari dan tidak

diserap ke dalam darah, sehingga efek sampingnya sedikit, tetapi bisa menyebabkan

sembelit.

b.      Antagonis H2

Contohnya adalah cimetidine, ranitidine, famotidine dan nizatidine. Obat ini

mempercepat penyembuhan ulkus dengan mengurangi jumlah asam dan enzim

pencernaan di dalam lambung dan duodenum. Diminum 1 kali/hari dan beberapa

diantaranya bisa diperoleh tanpa resep dokter. Pada pria cimetidine bisa

menyebabkan pembesaran payudara yang bersifat sementara dan jika diminum

dalam waktu lama dengan dosis yang tinggi bisa menyebabkan impotensi. Perubahan

mental (terutama pada penderita usia lanjut), diare, ruam, demam dan nyeri otot telah

dilaporkan terjadi pada 1% penderita yang mengkonsumsi cimetidine. Jika penderita

mengalami salah satu dari efek samping tersebut diatas, maka sebaiknya cimetidine

diganti dengan antagonis H2 lainnya. Cimetidine bisa mempengaruhi pembuangan

obat tertentu dari tubuh (misalnya teofilin untuk asma, warfarin untuk pembekuan

darah dan phenytoin untuk kejang).

c.       Penghambat pompa proton ( Omeprazole , Lansoprazole , Rabeprazole ,

Esomeprazole , Pantoprazole)  Merupakan obat yang sangat kuat menghambat

pembentukan enzim yang diperlukan lambung untuk membuat asam. Obat ini dapat

secara total menghambat pelepasan asam dan efeknya berlangsung lama.

Terutama efektif diberikan kepada penderita esofagitis dengan atau tanpa ulkus

esofageal dan penderita penyakit lainnya yang mempengaruhi pembentukan asam

lambung (misalnya sindroma Zollinger-Ellison).

d.     Antibiotik.

Digunakan bila penyebab utama terjadinya ulkus adalah Helicobacter pylori.

Pengobatan terdiri dari satu macam atau lebih antibiotik dan obat untuk mengurangi

atau menetralilsir asam lambung. Yang paling banyak digunakan adalah kombinasi

bismut subsalisilat (sejenis sucralfate) dengan tetracyclin dan metronidazole atau

amoxycillin , Clarithromycin. Kombinasi efektif lainnya adalah omeprazole dan

antibiotik. Pengobatan ini bisa mengurangi gejala ulkus, bahkan jika ulkus tidak

11

Page 12: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

memberikan respon terhadap pengobatan sebelumnya atau jika ulkus sering

mengalami kekambuhan.

e.      Misoprostol .

Digunakan untuk mencegah ulkus gastrikum yang disebabkan oleh obat-obat anti

peradangan non-steroid. Obat ini diberikan kepada penderita artritis yang

mengkonsumsi obat anti peradangan non-steroid dosis tinggi. Tetapi obat ini tidak

digunakan pada semua penderita artritis tersebut karena menyebabkan diare (pada

30% penderita).

H.    Asuhan Keperawatan pada Pasien Ulkus Peptikum

1.      Pengkajian Data Klien

a.       Aktivitas/istirahat : gejala dan tanda yang mungkin ditemui kelemahan,

kelelahan, takikardia, takipnea.

b.      Sirkulasi : gejala dan tanda yang mungkin ditemui adalah takikardi,

disritmia, pengisian kapiler lambat/perlahan, warna kulit pucat, sianosis dan

berkeringat.

c.       Integritas ego : gejala dan tanda meliputi stress akut dan kronis, perasaan

tidak berdaya, gelisah, pucat, berkeringat, rentang perhatian menyempit,

gemetar.

d.      Eliminasi : gejala dan tanda meliputi riwayat perdarahan, perubahan pola

defekasi, perubahan karakteristik feses, nyeri tekan abdomen, distensi,

bising otot meningkat, karakteristik feses (terdapat darah, berbusa, bau

busuk), konstipasi (perubahan diet dan penggunaan antasida).

e.       Makanan/cairan : gejala dan tanda meliputi anoreksia, mual, muntah (warna

kopi gelap atau merah), nyeri ulu hati, sendawa, intoleransi terhadap

makanan, berat badan menurun.

f.       Nyeri/keamanan : gejala dan tanda meliputi nyeri yang sangat, seperti rasa

terbakar, nyeri hilang setelah makan, nyeri epigastrik kiri ke mid

epigastrikdapat menjalar ke punggung.

12

Page 13: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

2.      Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang mungkin muncul adalah

a.       Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung

b.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual

dan muntah

c.       Konstipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan defekasi

d.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri kronis

e.       Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri/ketidaknyamanan

f.       Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

3.      Intervensi

Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan criteria

hasil (NOC)

Intervensi

(NIC)

Nyeri berhubungan

dengan iritasi mukosa

lambung.

P : nyeri terjadi saat

klien terlambat

makan.

Q : klien mengatakan

nyeri terasa seperti

terbakar.

R : klien mengatakan

nyeri terjadi pada

epigastrium tengah

atau di punggung.

S : klien mengatakan

skala nyeri 8 (1-10).

T : klien mengatakan

nyerinya terjadi pada

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam, klien

dapat menunjukkan nyeri

efek merusak yang

ditandai dengan :

-      Gangguan kerja,

kepuasan hidup atau

kemampuan untuk

mengendalikan.

-      Penurunan konsentrasi

-      Terganggunya tidur

-      Penurunan nafsu makan

atau kesulitan menelan

-      Mengenali factor

penyebab dan

menggunakan tindakan

untuk mencegah nyeri

Pengkajian

1.     Gunakan laporan dari

pasien sendiri sebagai

pilihan pertama untuk

mengumpulkan

informasi pengkajian.

2.     Dalam mengkaji nyeri

pasien, gunakan kata-

kata yang konsisten

dengan usia dan tingkat

perkembangan pasien

Pendidikan untuk

pasien dan keluarga

3.     Instruksikan pasien

untuk

menginformasikan

kepada perawat jika

pengurang nyeri tidak

13

Page 14: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

saat dua jam setelah

makan.

dapat dicapai

4.     Informasikan pada

pasien tentang prosedur

yang dapat

meningkatkan nyeri dan

tawarkan saran koping

Aktivitas lain

5.     Bantu pasien untuk

lebih berfokus pada

aktifitas daripada nyeri/

ketidaknyamanan

dengan melakukan

pengalihan melalui

televisi, radio, tape dan

kunjungan.

Perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan

dengan mual dan

muntah

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam, klien

dapat menunjukkan

status gizi : asupan

makanan dan cairan

yang ditandai dengan :

        Mempertahankan massa

tubuh dan berat badan

dalam batas normal

        Melaporkan

keadekuatan tingkat

energy.

Pengkajian

1.      Tentukan motivasi

pasien untuk mengubah

kebiasaan makan.

2.      Tentukan kemampuan

pasien untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi.

Pendidikan untuk

pasien/keluarga

3.      Ajarkan pasien tentang

makanan yang bergizi

dan tidak mahal

4.      Berikan informasi yang

tepat tentang kebutuhan

nutrisi dan bagaimana

memenuhuinya.

14

Page 15: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

Aktivitas kolaboratif

5.      Tentukan dengan

melakukan kolaborasi

bersama ahli gizi, secara

tepat jumlah kalori dan

jenis zat gizi yang

dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan

nutrisi

Aktivitas Lain

6.     Tawarkan makanan

porsi besar disiang hari

ketika nafsu makan

tinggi.

7.     Bantu makan, sesuai

dengan kebutuhan

Konstipasi

berhubungan dengan

ketidakadekuatan

defekasi

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam, klien

dapat menunjukkan

kemampuan eliminasi

defekasi yang ditandai

dengan :

-    Pola eliminasi dalam

rentang yang diharapkan;

feses lembut dan

terbentuk

-    Mengkonsumsi cairan

dan serat dengan adekuat

-    Melaporkan keluarnya

feses dengan

berkurangnya nyeri dan

mengejan.

Pengkajian

1.      Dapatkan data dasar

pada program defekasi,

aktivitas, pengobatan,

dan pola kebiasaan

pasien

Pendidikan untuk

pasien/keluarga

2.      Tekankan penghindaran

mengejan selama

defekasi untuk

mencegah perubahan

pada tanda vital, sakit

kepala atau pendarahan

Aktivitas Kolaboratif

3.      Minta program dari

dokter untuk

15

Page 16: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

memberikan bantuan

eliminasi, seperti diet

tinggi serat, pelembut

feses, enema dan

laksatif.

Aktivitas Lain

4.      Anjurkan pasien untuk

meminta obat nyeri

sebelum defekasi untuk

memudahkan keluarnya

feses tanpa nyeri.

5.      Anjurkan aktivitas

optimal untuk

merangsang eliminasi

defekasi pasien.

Intoleransi aktivitas

berhubungan dengan

nyeri kronis

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam, klien

dapat melakukan

perawatan diri : aktivitas

kehidupan sehari – hari

yang ditandai dengan :

        Mengidentifikasi

aktivitas dan/atau situasi

yang menimbulkan

kecemasan yang

berkontribusi pada

intoleransi aktivitas.

Pengkajian

1.      Evaluasi motivasi dan

keinginan pasien untuk

meningkatkan aktivitas

2.      Pantau asupan nutrisi

untuk memastikan

keadekuatan sumber –

sumber energy.

Pendidikan untuk

Pasien/keluarga

3.      Instruksikan kepada

pasien/keluarga dalam

penggunaan tekhnik

relaksasi.

Aktivitas Kolaboratif

4.      Berikan pengobatan

nyeri sebelum aktivitas

16

Page 17: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

Aktivitas Lain

5.      Hindari menjadwalkan

aktivitas perawatan

selama periode istirahat

6.      Bantu pasien untuk

mengubah posisi secara

berkala, bersandar,

duduk, berdiri, dan

ambulasi yang dapat

ditoleransi.

Gangguan pola tidur

berhubungan dengan

nyeri/ketidaknyamana.

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam, klien

dapat menunjukkan pola

tidur yang normal yang

ditandai dengan :

        Tidak ada masalah

dengan pola, kualitas,

dan rutinitas tidur atau

istirahat.

        Mengidentifikasi

tindakan yang dapat

meningkatkan tidur atau

istirahat

Pengkajian

1.      Tentukan efeksamping

pengobatan pada pola

tidur pasien.

2.      Pantau pola tidur pasien

dan catat hubungan

faktor-faktor fisik.

Pendidikan

Pasien/Keluarga

3.      Jelaskan pentingnya

tidur yang adekuat.

4.      Ajarkan pasien dan

orang lain tentang

faktor-faktor yang dapat

berpengaruh pada

gangguan pola tidur.

Aktivitas kolaboratif

5.      Diskusikan dengan

dokter tentang perlunya

meninjau kembali

program pengobatan

jika berpengaruh pada

17

Page 18: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

pola tidur.

Aktivitas lain

6.      Fasilitasi untuk

mempertahankan

rutinitas waktu tidur

pasien.

7.      Ajarkan pasien untuk

menghindari makanan

dan minuman pada jam

tidur yang dapat

mengganggu tidurnya.

Hambatan mobilitas

fisik berhubungan

dengan nyeri

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam, klien

dapat melakukan

perawatan diri : aktivitas

kehidupan sehari – hari

yang ditandai dengan :

        Melakukan aktivitas

kehidupan sehari – hari

secara mandiri dengan

alat bantu

        Meminta bantuan untuk

aktivitas mobilisasi, jika

diperlukan

Pengkajian

1.        Kaji kebutuhan akan

bantuan pelayanan

kesehatan di rumah dan

kebutuhan akan

peralatan pengobatan

yang tahan lama

2.        Ajarkan pasien tentang

dan pantau penggunaan

alat bantu mobilitas

        gunakan ahli terapi

fisik / okupasi sebagai

suatu sumber untuk

pengembangan

perencanaan dan

mempertahankan /

meningkatkan

mobilitas.

        awasi seluruh kegiatan

mobilitas dan bantu

pasien,jika di perlukan.

18

Page 19: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ulkus peptikum adalah kerusakan selaput lendir karena factor – factor

psikosomatis, toksin, ataupun kuman – kuman Streptococcus. Faktor psikosomatis

(missal ketakutan, kecemasan, kelelahan, keinginan berlebihan) dapat merangsang

sekresi HCL berlebihan. HCL akan merusak selaput lendir lambung. Ulkus peptikum

disebut juga penyakit mag.

Ulkus duodenalis, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak

ditemukan, terjadi pada duodenum (usus dua belas jari), yaitu beberapa sentimeter

pertama dari usus halus, tepat dibawah lambung.

19

Page 20: ASKEP ULKUS PEPTIKUM

Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di sepanjang lengkung

atas lambung.

Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marginalis, pada

daerah dimana lambung yang tersisa telah disambungkan ke usus.

20