Pp. Pertusis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PP

Citation preview

PERTUSIS

OLEH : Netty Purba Novanda LarashatiShintia SyautaSiswadiPERTUSIS1PENGERTIANPertusis adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis. Nama lain penyakit ini adalah tussis quinta, whooping cough, batuk rejan, batuk 100 hari. (Arif Mansjoer, 2000)

Pertusis adalah penyakit infeksi yang ditandai dengan radang saluran nafas yang menimbulkan serangan batuk panjang yang bertubi-tubi, berakhir dengan inspirasi berbising. (Ramali, 2003)

2ETIOLOGIBordetella pertusis adalah satu-satunya penyebab pertusis yaitu bakteri gram negatif, tidak bergerak, dan ditemukan dengan melakukan swab pada daerah nasofaring dan ditanamkan pada media agar Bordet-Gengou. (Arif Mansjoer, 2000).Adapun ciri-ciri organisme ini antara lain:a. Berbentuk batang (coccobacilus). b. Tidak dapat bergerak. c. Bersifat gram negatif.d. Tidak berspora, mempunyai kapsul.e. Mati pada suhu 55C selama jam, dan tahan pada suhu rendah (0- 10C). f. Tidak sensitif terhadap tetrasiklin, ampicillin, eritomisisn, tetapi resisten terhdap penicillin.

3LanjutanMenghasilkan 2 macam toksin antara lain : Toksin tidak tahan panas (Heat Labile Toxin)Endotoksin (lipopolisakarida)

4MANIFESTASI KLINISMasa tunas 7 14 hari. Penyakit ini dapat berlangsung selama 6 minggu atau lebih dan terbagi dalam 3 stadium:

Stadium KataralisStadium SpasmodikStadium Konvalesensi 5CARA PENULARANCara penularan pertusis, melalui:Droplet infectionKontak tidak langsung dari alat-alat yang terkontaminasiPercikan-percikan ludah penderita pada saat batuk dan bersin. Melalui sapu tangan, handuk dan alat-alat makan yang dicemari kuman-kuman penyakit tersebut. Tanpa dilakukan perawatan, orang yang menderita pertusis dapat menularkannya kepada orang lain selama sampai 3 minggu setelah batuk dimulai.

6PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan sputumPemeriksaan serologis untuk Bordetella pertussisTes ELISA (Enzyme Linked Serum Assay) untuk mengukur kadar secret Ig M, Ig G, Ig A.Pembiakan darah lengkap (terjadi peningkatan jumlah sel darah putih ).Foto Thorax7KOMPLIKASIPada saluran nafas dapat terjadi :Bronkopneumonia.Otitis media sering pada bayi dan infeksi skunder ( pneumoni ).Bronkitis.Atelektasis.Empisema pulmonum.Bronkiektasis.Aktivase tubercolusa.

Lanjutan...Pada sistem saraf pusat dapat terjadi :Kejang, kongestiEdema otakPerdarahan otak

Pada sistem pencernaan dapat terjadi :Muntah berat.Prolaps rectum ( hernia umbilikus serta inguinalis ).Ulkus pada frenulum lidah.Stomatitis.Emasiasi

PENATALAKSANAANMenurut Garna,(2005), terapi pertusis adalah :a. Suportif Isolasi (1-2 minggu).Mencegah faktor yang merangsang batuk (debu, asap rokok).Mempertahankan status nutrisi dan hidrasi.Oksigen bila sesak nafas.Pengisapan lendir.Obat untuk mengurangi batuk paroksismal dengan kortikosteroid (betametason) dan salbutamol (albuterol).

Lanjutan...b. Eradikasi BakteriPilihan obat yang dapat diberikan adalah :EritromisinKlaritromisin AzitromisinKotrimoksasol Ampisilin

PENCEGAHANVaksin pertusis diberikan bersama-sama dengan vaksin difteri dan tetanus, dosis pada imunisasi dasar dianjurkan 12 unit dan diberikan pada umur 2 bulan.